Bantu Anak Yatim Merawat Ibunya yang Stroke

06 October 2023

Usianya masih 12 tahun, tapi Septi harus menjalani hidup yang sudah sulit dan penuh perjuangan. Ayahnya sudah meninggal karena sakit, dan kini ibunya sakit stroke.

Septi dan ibunya hanya tinggal berdua. Untuk makan sehari-hari, Septi menjadi buruh cuci piring di rumah tetangga dengan upah Rp5.000 – 10.000 sehari. Mereka seringkali hanya makan nasi dan garam.

“Septi jarang jajan. Mending uangnya Septi beliin makan sama obat buat ibu,” ungkap Septi.

Dalam keadaan sulit, Septi pun berjuang melanjutkan sekolah. Meskipun terkadang Septi tidak bisa berangkat ke sekolah karena keterbatasan. Seragam pun Septi menggunakan seragam bekas tetangga karena tidak mampu beli seragam baru.

“Kalau ada sisa, Septi kumpulin uang 1.000 atau 500 buat beli kebutuhan sekolah. Tapi sampai sekarang belum bisa ke beli seragamnya,” cerita Septi sambil suaranya menahan sedih.temani perjuangan Septi untuk tetap sekolah dan bawa ibunya berobat agar sehat lagi!


Belum ada update
Dana terkumpul

Rp 25.000

dari target Rp 10.000.000

 
  • 2
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Campaign telah berakhir/selesai
Yayasan Diferensia
Donasi
Ayobantu Indonesia
AyoBantu Galang Dana

Jadi fundraiser untuk campaign ini

Gabung

Bantu Anak Yatim Merawat Ibunya yang Stroke Sosial

Dana terkumpul

Rp 25.000

 
Target: Rp Rp 10.000.000
  • 2
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Selesai
Campaign telah berakhir/selesai
06 October 2023

Usianya masih 12 tahun, tapi Septi harus menjalani hidup yang sudah sulit dan penuh perjuangan. Ayahnya sudah meninggal karena sakit, dan kini ibunya sakit stroke.

Septi dan ibunya hanya tinggal berdua. Untuk makan sehari-hari, Septi menjadi buruh cuci piring di rumah tetangga dengan upah Rp5.000 – 10.000 sehari. Mereka seringkali hanya makan nasi dan garam.

“Septi jarang jajan. Mending uangnya Septi beliin makan sama obat buat ibu,” ungkap Septi.

Dalam keadaan sulit, Septi pun berjuang melanjutkan sekolah. Meskipun terkadang Septi tidak bisa berangkat ke sekolah karena keterbatasan. Seragam pun Septi menggunakan seragam bekas tetangga karena tidak mampu beli seragam baru.

“Kalau ada sisa, Septi kumpulin uang 1.000 atau 500 buat beli kebutuhan sekolah. Tapi sampai sekarang belum bisa ke beli seragamnya,” cerita Septi sambil suaranya menahan sedih.temani perjuangan Septi untuk tetap sekolah dan bawa ibunya berobat agar sehat lagi!



Belum ada update

Harapan #TemanPeduli
Fundraiser
Gabung
Kamu juga bisa bantu: