Malam ini akan menjadi malam yang panjang dan berat bagi Juang, anak lelaki berusia enam tahun. Ia harus rawat inap di rumah sakit akibat serangan asma. Ini sudah yang kesekian kali di tahun ini saja. Tahun lalu, Juang keluar-masuk rumah sakit dengan intensitas kambuh per dua minggu.
Tiara, sang ibu yang juga merupakan single mother, harus meninggalkan pekerjaannya demi mendampingi sang anak. Diceritakan oleh Tiara, Juang mengidap asma sejak usianya 8 bulan sampai sekarang. Sebagai anak atopik atau super sensitif terhadap debu, status asma Juang semakin parah sejak pindah dari Jogja ke Jakarta. Juang bahkan terpaksa bolos sekolah ketika asmanya kambuh.
Ini menjadi dorongan bagi Tiara memperjuangkan pentingnya udara bersih melalui program Bicara Udara, “Biru Voices Ambassadors 2024”.
“Saya bukan hanya berharap Juang pulih dan bisa beraktivitas normal, tapi sebagai ibu saya ingin meninggalkan warisan yaitu kita semua harus berkontribusi untuk perubahan,” Tiara menyampaikan alasannya bergerak untuk isu polusi udara.
Juang hanya salah satu korban. Awal tahun 2024, Kementerian Kesehatan merilis data kenaikan ISPA di DKI Jakarta yang mencapai di atas 100 ribu kasus per bulan. Tren polusi udara di Jabodetabek melebihi batas aman WHO dan peraturan kualitas udara di Indonesia. Para dokter menegaskan, bagi orang yang telah terkena penyakit pernapasan sebelumnya, polusi udara memperberat gejala yang sudah ada.
Kini saatnya KAMU turut berkontribusi!
Dukung Bicara Udara x KlinAir mendistribusikan CR-Box (penjernih udara sederhana) ke ruang publik yang membutuhkan, demi menciptakan kualitas udara yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa. Khususnya pada bulan September ini, karena tanggal 7 diperingati sebagai “Hari Udara Bersih Internasional”, sisihkan uang ngopi kamu untuk mewujudkan udara bersih untuk anak-anak.
Distribusi CR-Box akan dilakukan di daerah Cakung, Jakarta Timur, baik sekolah maupun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
Rp. 738.400
dari target Rp 10.000.000
Malam ini akan menjadi malam yang panjang dan berat bagi Juang, anak lelaki berusia enam tahun. Ia harus rawat inap di rumah sakit akibat serangan asma. Ini sudah yang kesekian kali di tahun ini saja. Tahun lalu, Juang keluar-masuk rumah sakit dengan intensitas kambuh per dua minggu.
Tiara, sang ibu yang juga merupakan single mother, harus meninggalkan pekerjaannya demi mendampingi sang anak. Diceritakan oleh Tiara, Juang mengidap asma sejak usianya 8 bulan sampai sekarang. Sebagai anak atopik atau super sensitif terhadap debu, status asma Juang semakin parah sejak pindah dari Jogja ke Jakarta. Juang bahkan terpaksa bolos sekolah ketika asmanya kambuh.
Ini menjadi dorongan bagi Tiara memperjuangkan pentingnya udara bersih melalui program Bicara Udara, “Biru Voices Ambassadors 2024”.
“Saya bukan hanya berharap Juang pulih dan bisa beraktivitas normal, tapi sebagai ibu saya ingin meninggalkan warisan yaitu kita semua harus berkontribusi untuk perubahan,” Tiara menyampaikan alasannya bergerak untuk isu polusi udara.
Juang hanya salah satu korban. Awal tahun 2024, Kementerian Kesehatan merilis data kenaikan ISPA di DKI Jakarta yang mencapai di atas 100 ribu kasus per bulan. Tren polusi udara di Jabodetabek melebihi batas aman WHO dan peraturan kualitas udara di Indonesia. Para dokter menegaskan, bagi orang yang telah terkena penyakit pernapasan sebelumnya, polusi udara memperberat gejala yang sudah ada.
Kini saatnya KAMU turut berkontribusi!
Dukung Bicara Udara x KlinAir mendistribusikan CR-Box (penjernih udara sederhana) ke ruang publik yang membutuhkan, demi menciptakan kualitas udara yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa. Khususnya pada bulan September ini, karena tanggal 7 diperingati sebagai “Hari Udara Bersih Internasional”, sisihkan uang ngopi kamu untuk mewujudkan udara bersih untuk anak-anak.
Distribusi CR-Box akan dilakukan di daerah Cakung, Jakarta Timur, baik sekolah maupun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
Jumlah yang telah dicairkan : Rp. 738.400
Rp. 738.400
Bagikan tautan ke media sosial