إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Program Wakaf Masjid gerakan sedekah jariyah atas nama orang tua.
Program ini merupakan jembatan #PejuangKebaikan yang ingin memberikan persembahan terbaik bagi orang tua, baik yang masih ada maupun yang sudah tiada.
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwa ada seorang lelaki yang berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ibuku mati mendadak, sementara beliau belum berwasiat. Saya yakin, andaikan beliau sempat berbicara, beliau akan bersedekah. Apakah beliau akan mendapat aliran pahala, jika saya bersedekah atas nama beliau?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya. Bersedekah lah atas nama ibumu.” (HR. Bukhari 1388 dan Muslim 1004)
Merangkai susunan bata untuk membangun rumah Orang Tua kita di Surga. Seandainya hanya satu batu bata pun akan sangat berarti untuk mereka dan tentunya untuk #PejuangKebaikan.
“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubung tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah no. 738)
Seperti yang kita tahu, pembangunan sebuah masjid memerlukan biaya yang tak sedikit. Namun, ini tak menghentikan niat kita untuk memulai langkah kecil yang bermanfaat seperti membangun Masjid sebagai tempat ibadah para jamaah dan juga menjadi sarana ribuan anak yatim dan dhuafa dan generasi umat ini untuk belajar agama dan memahami Al-quran lebih dalam.
Alhamdulillah Rumah Yatim dalam beberapa tahun ini telah membangun dan merenovasi ratusan masjid di beberapa daerah seperti di 20 Propinsi di Indonesia . Untuk itu kami mengajak #PejuangKebaikan untuk kembali berkontribusi dalam membangun puluhan bahkan ratusan masjid hingga ke pelosok indonesia dengan cara KLIK DONASI
dari target Rp 300.000.000
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Program Wakaf Masjid gerakan sedekah jariyah atas nama orang tua.
Program ini merupakan jembatan #PejuangKebaikan yang ingin memberikan persembahan terbaik bagi orang tua, baik yang masih ada maupun yang sudah tiada.
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwa ada seorang lelaki yang berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ibuku mati mendadak, sementara beliau belum berwasiat. Saya yakin, andaikan beliau sempat berbicara, beliau akan bersedekah. Apakah beliau akan mendapat aliran pahala, jika saya bersedekah atas nama beliau?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya. Bersedekah lah atas nama ibumu.” (HR. Bukhari 1388 dan Muslim 1004)
Merangkai susunan bata untuk membangun rumah Orang Tua kita di Surga. Seandainya hanya satu batu bata pun akan sangat berarti untuk mereka dan tentunya untuk #PejuangKebaikan.
“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubung tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah no. 738)
Seperti yang kita tahu, pembangunan sebuah masjid memerlukan biaya yang tak sedikit. Namun, ini tak menghentikan niat kita untuk memulai langkah kecil yang bermanfaat seperti membangun Masjid sebagai tempat ibadah para jamaah dan juga menjadi sarana ribuan anak yatim dan dhuafa dan generasi umat ini untuk belajar agama dan memahami Al-quran lebih dalam.
Alhamdulillah Rumah Yatim dalam beberapa tahun ini telah membangun dan merenovasi ratusan masjid di beberapa daerah seperti di 20 Propinsi di Indonesia . Untuk itu kami mengajak #PejuangKebaikan untuk kembali berkontribusi dalam membangun puluhan bahkan ratusan masjid hingga ke pelosok indonesia dengan cara KLIK DONASI
Bagikan tautan ke media sosial