Pilu hati Bu Enur melihat anaknya yang bernama Kiara ini harus berjuang melawan kelainan di perutnya.  Usia Kiara baru 15 bulan tapi harus menjalani musibah yang begitu berat. 

Perut Kiara yang besar ini bukan karena ia lahap menyantap susu ataupun makanan, tetapi karena tumor ganas yang mengancam nyawanya.

Bak disambar petir di siang bolong Pak Ceceng dan Ibu Enur (Orang Tua Kiara) tak menyangka buah hatinya yang waktu itu masih berumur 4 bulan divonis menderita tumor ganas.

Hanya dalam 5 bulan, tumor itu sudah membesar tak terkendali yang menyebabkan Perut Dek Kiara membengkak dan keras.

ibunya heran mengapa sang buah hatinya ketika di beri ASI ia selalu menangis kesakitan sehingga tak banyak ASI yang masuk kedalam perutnya namun  perutnya terus membesar .

Padahal gizi yang cukup sangat dibutuhkan untuk bayi seusia Kiara untuk pertumbuhannya dan untuk melawan penyakitnya. 

Karena tak ada fasilitas yang memadai di Cianjur tempat Dek Kiara tinggal, dia pun atas arahan dokter harus berjuang ke Bandung untuk berobat di RSHS yang tentunya membuat biaya pengobatan semakin membengkak.

Terpaksa, hanya Dek Kiara dan ibunya yang merantau karena ayahnya perlu semakin bekerja keras sebagai kuli bangunan untuk mencari biaya pengobatan.

“Saya sudah tidak tega melihat dede terus nangis kesakitan, Ya Allah tolong angkat penyakit anak saya. Harapan saya semoga ada orang baik yang mau membantu sehingga dede bisa segera  dioperasi dan sembuh karena kami sudah tidak punya apa-apa lagi” lirih Bu Enur

Seluruh harta benda sudah habis untuk biaya pengobatan, bahkan sawah dan motor Pak Ceceng yang merupakan harta dan transportasi satu-satunya pun dijual untuk biaya berobat sang buah hati.

Akan tetapi, uang yang terkumpul masih jauh dari cukup untuk menunjang operasi tumor Dek Kiara. Sedangkan, tumor ganas itu terus menyebar dan membesar dan kini sudah mengancam nyawanya.

Sahabat, sedikit saja bantuan bisa menjadi harapan untuk Dek Kiara terus hidup. 

Yuk bareng-bareng patungan biaya operasi tumor Dek Kiara