Perempuan Berdaya dengan Bantuan Modal Usaha

29 May 2023

Menjadi perempuan bukanlah hal yang mudah. Banyak masyarakat Indonesia yang masih menganggap bahwa pekerjaan wanita hanya mengurus rumah tangga. Tapi kenyataannya, banyak para perempuan yang berperan sebagai kepala rumah tangga tunggal dan berjuang untuk memberikan kehidupan layak bagi keluarganya.

 

Di era kemerdekaan, perempuan Indonesia masih berjuang. Bukan melawan penjajah, tapi berjuang untuk membahagiakan keluarganya, seperti dua kisah haru perjuangan Ibu Jenah (63 thn), warga Kampung Cibanteng, Desa Cideng hilir, Kecamatan Ciampea, Kab. Bogor yang kini tinggal bersama suaminya (75thn) yang sudah tidak bekerja karena sakit dan 3 anaknya yang bekerja serabutan.

30 tahun sudah, Ibu Jenah berjualan. Berawal dari jualan mie ayam, bumbu, sampai akhirnya memutuskan untuk berjualan gorengan dan aneka kue. Sebagai modal berjualan gorengan, Ibu Jenah sampai harus meminjam uang kepada bank sebesar 6jt dengan cicilan perminggu 150rb. Setiap harinya, Ibu Jenah harus bangun malam hari untuk membuat olahan kue dan gorengan hingga jam 7 pagi. Ibu Jenah mulai berkeliling pada pukul 8 pagi sampai dzuhur. Tidak lama Ibu Jenah berkeliling, karena selepas dzuhur beliau harus kembali pulang untuk merawat abah. Tak banyak keuntungan yang diperoleh Ibu Jenah, hanya 30rb s.d 100rb. Kadang, gorengan dan kue yang dijualnya tak habis sehingga diberikan kepada tetangganya untuk dibagikan.

 

"Kalau capek gak punya uang, sekarang cari duit susah barang-barang mahal" ucap Ibu Jenah.

Berangkat dari kisah Ibu Jenah, Sekolah Relawan berinisiatif meringankan beban para perempuan yang terus berjuang mandiri dengan memberikan modal usaha serta dibekali dengan pelatihan keterampilan dalam berwirausaha. Dengan harapan, para ibu-ibu yang tidak mampu dengan notabennya adalah tulang punggung keluarga ini bisa mandiri untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. 

Masih banyak lagi perempuan yang luar biasa, bahkan sebagai tulang punggung keluarga. Orang Baik, yuk ringankan beban bagi semua Ibu yang sedang berjuang untuk keluarganya.

Mari salurkan melalui:
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”;
2. Masukkan nominal donasi;
3. Pilih metode pembayaran GoPay atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera;
4. Dapatkan laporan melalui email.

Tak hanya mendoakan dan berdonasi, kamu juga bisa membagikan halaman galang dana ini agar semakin banyak yang membantu.

Terima kasih Orang Baik, teruslah jadi lentera untuk sekitarmu.

 

 


Belum ada update
Dana terkumpul

Rp 0

dari target Rp 25.000.000

 
  • 0
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Campaign telah berakhir/selesai
sekolahrelawan
Donasi
Ayobantu Indonesia
AyoBantu Galang Dana

Jadi fundraiser untuk campaign ini

Gabung

Perempuan Berdaya dengan Bantuan Modal Usaha

Sosial
Dana terkumpul

Rp 0

 
Target: Rp Rp 25.000.000
  • 0
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Selesai
Campaign telah berakhir/selesai
29 May 2023

Menjadi perempuan bukanlah hal yang mudah. Banyak masyarakat Indonesia yang masih menganggap bahwa pekerjaan wanita hanya mengurus rumah tangga. Tapi kenyataannya, banyak para perempuan yang berperan sebagai kepala rumah tangga tunggal dan berjuang untuk memberikan kehidupan layak bagi keluarganya.

 

Di era kemerdekaan, perempuan Indonesia masih berjuang. Bukan melawan penjajah, tapi berjuang untuk membahagiakan keluarganya, seperti dua kisah haru perjuangan Ibu Jenah (63 thn), warga Kampung Cibanteng, Desa Cideng hilir, Kecamatan Ciampea, Kab. Bogor yang kini tinggal bersama suaminya (75thn) yang sudah tidak bekerja karena sakit dan 3 anaknya yang bekerja serabutan.

30 tahun sudah, Ibu Jenah berjualan. Berawal dari jualan mie ayam, bumbu, sampai akhirnya memutuskan untuk berjualan gorengan dan aneka kue. Sebagai modal berjualan gorengan, Ibu Jenah sampai harus meminjam uang kepada bank sebesar 6jt dengan cicilan perminggu 150rb. Setiap harinya, Ibu Jenah harus bangun malam hari untuk membuat olahan kue dan gorengan hingga jam 7 pagi. Ibu Jenah mulai berkeliling pada pukul 8 pagi sampai dzuhur. Tidak lama Ibu Jenah berkeliling, karena selepas dzuhur beliau harus kembali pulang untuk merawat abah. Tak banyak keuntungan yang diperoleh Ibu Jenah, hanya 30rb s.d 100rb. Kadang, gorengan dan kue yang dijualnya tak habis sehingga diberikan kepada tetangganya untuk dibagikan.

 

"Kalau capek gak punya uang, sekarang cari duit susah barang-barang mahal" ucap Ibu Jenah.

Berangkat dari kisah Ibu Jenah, Sekolah Relawan berinisiatif meringankan beban para perempuan yang terus berjuang mandiri dengan memberikan modal usaha serta dibekali dengan pelatihan keterampilan dalam berwirausaha. Dengan harapan, para ibu-ibu yang tidak mampu dengan notabennya adalah tulang punggung keluarga ini bisa mandiri untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. 

Masih banyak lagi perempuan yang luar biasa, bahkan sebagai tulang punggung keluarga. Orang Baik, yuk ringankan beban bagi semua Ibu yang sedang berjuang untuk keluarganya.

Mari salurkan melalui:
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”;
2. Masukkan nominal donasi;
3. Pilih metode pembayaran GoPay atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera;
4. Dapatkan laporan melalui email.

Tak hanya mendoakan dan berdonasi, kamu juga bisa membagikan halaman galang dana ini agar semakin banyak yang membantu.

Terima kasih Orang Baik, teruslah jadi lentera untuk sekitarmu.

 

 



Belum ada update

Harapan #TemanPeduli
Fundraiser
Gabung
Kamu juga bisa bantu:
@toastr_render