Di Indonesia, ada sekitar ratusan pejuang jalanan yang berjuang mengalami kesulitan. Belum lagi kebutuhan sehari-hari yang semakin hari semakin bertambah, menambah kerumitan hidup mereka. Mereka hanya bisa pasrah dengan penghasilan seadanya, bahkan terkadang tidak ada sama sekali.
Tidak hanya para pencari nafkah dengan kondisi fisik yang normal, pejuang nafkah dengan kondisi yang istimewa pun mempunyai semangat yang tinggi dalam mencari nafkah. Meski dengan keterbatasan yang mereka hadapi, banyak penyandang disabilitas yang terus aktif turun ke jalan untuk mencari nafkah.
Seperti kisah pasangan tunanetra yang kami temui di pinggir jalan. Tampak wajah lelah suami istri tersebut usai dikejar Satpol PP. Pak Budi (37 tahun) dan istrinya Ibu Yuni (29 tahun). Pak Budi dan Ibu Yuni mencari nafkah dengan mengamen demi bayi semata wayang mereka yang baru berusia 2 bulan, Fajri.
Belum genap 3 bulan pasca operasi caesar, sang Ibu terpaksa harus ikut mengamen demi bisa menghidupi bayi mereka. Kini, Pak Budi dan Ibu Yuni tak berani keluar rumah untuk sementara waktu. Hal ini dikarenakan beberapa teman mereka telah diamankan oleh satpol pp.
Selama dia tinggal di rumah, tidak ada penghasilan untuk keluarga kecilnya. Mereka hidup hanya dari belas kasihan tetangga mereka. Sedangkan untuk tempat tinggal, mereka hanya tinggal di kontrakan berukuran 2 x 5 meter dengan bayaran Rp 700.000 per bulan.
Ada harapan di hati Pak Budi dan Ibu Yuni untuk memiliki usaha kecil-kecilan di kontrakan. Mereka ingin tetap bisa mencari nafkah, namun tetap bisa mengawasi Fajri yang berada di dalam rumah. Jika memiliki usaha kecil-kecilan, tentunya mereka tak perlu mengajak Fajri mengamen di jalanan yang panas dan berdebu.
#TemanPeduli, ASAR Humanity mengajakmu untuk menyisihkan rezeki terbaikmu supaya bisa sedikit mensejahterakan kehidupan Pak Budi dan Ibu Yuni. Insha Allah rezeki yang kami berikan akan digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari Pak Budi dan Ibu Yuni. Serta bisa menjadi dana darurat jika ada keadaan darurat terkait kesehatan keluarga kecil ini.
Bantuan yang kamu berikan akan sangat berharga bagi kelangsungan hidup Pak Budi, Ibu Yuni serta Adik Fajri yang membutuhkan bantuan uluran tangan dari #TemanPeduli. Yuk bantu sejahterakan pejuang nafkah tunanetra seperti keluarga Pak Budi dan ribuan pejuang nafkah tunanetra lainnya
dari target Rp 50.000.000
Di Indonesia, ada sekitar ratusan pejuang jalanan yang berjuang mengalami kesulitan. Belum lagi kebutuhan sehari-hari yang semakin hari semakin bertambah, menambah kerumitan hidup mereka. Mereka hanya bisa pasrah dengan penghasilan seadanya, bahkan terkadang tidak ada sama sekali.
Tidak hanya para pencari nafkah dengan kondisi fisik yang normal, pejuang nafkah dengan kondisi yang istimewa pun mempunyai semangat yang tinggi dalam mencari nafkah. Meski dengan keterbatasan yang mereka hadapi, banyak penyandang disabilitas yang terus aktif turun ke jalan untuk mencari nafkah.
Seperti kisah pasangan tunanetra yang kami temui di pinggir jalan. Tampak wajah lelah suami istri tersebut usai dikejar Satpol PP. Pak Budi (37 tahun) dan istrinya Ibu Yuni (29 tahun). Pak Budi dan Ibu Yuni mencari nafkah dengan mengamen demi bayi semata wayang mereka yang baru berusia 2 bulan, Fajri.
Belum genap 3 bulan pasca operasi caesar, sang Ibu terpaksa harus ikut mengamen demi bisa menghidupi bayi mereka. Kini, Pak Budi dan Ibu Yuni tak berani keluar rumah untuk sementara waktu. Hal ini dikarenakan beberapa teman mereka telah diamankan oleh satpol pp.
Selama dia tinggal di rumah, tidak ada penghasilan untuk keluarga kecilnya. Mereka hidup hanya dari belas kasihan tetangga mereka. Sedangkan untuk tempat tinggal, mereka hanya tinggal di kontrakan berukuran 2 x 5 meter dengan bayaran Rp 700.000 per bulan.
Ada harapan di hati Pak Budi dan Ibu Yuni untuk memiliki usaha kecil-kecilan di kontrakan. Mereka ingin tetap bisa mencari nafkah, namun tetap bisa mengawasi Fajri yang berada di dalam rumah. Jika memiliki usaha kecil-kecilan, tentunya mereka tak perlu mengajak Fajri mengamen di jalanan yang panas dan berdebu.
#TemanPeduli, ASAR Humanity mengajakmu untuk menyisihkan rezeki terbaikmu supaya bisa sedikit mensejahterakan kehidupan Pak Budi dan Ibu Yuni. Insha Allah rezeki yang kami berikan akan digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari Pak Budi dan Ibu Yuni. Serta bisa menjadi dana darurat jika ada keadaan darurat terkait kesehatan keluarga kecil ini.
Bantuan yang kamu berikan akan sangat berharga bagi kelangsungan hidup Pak Budi, Ibu Yuni serta Adik Fajri yang membutuhkan bantuan uluran tangan dari #TemanPeduli. Yuk bantu sejahterakan pejuang nafkah tunanetra seperti keluarga Pak Budi dan ribuan pejuang nafkah tunanetra lainnya
Bagikan tautan ke media sosial