Gantikan Quran yang Rusak dengan Quran yang Baru

TPQ yang Terendam, Tapi Semangat Mengaji Tak Pernah Padam

Beberapa bulan lalu, hujan deras mengguyur tanpa henti selama berhari-hari di sebuah desa kecil yang menjadi salah satu wilayah binaan Yayasan Global Mulia Insani. Tak ada yang menyangka air sungai yang biasanya tenang tiba-tiba meluap dan membanjiri rumah-rumah warga, termasuk tempat yayasan kami (Yayasan Global Mulia Insani).

Banjir datang begitu cepat. Kami tidak sempat menyelamatkan barang barang yang terendam. Lantai kelas yang biasanya menjadi tempat duduk mereka menghafal surat demi surat kini dipenuhi lumpur. Lemari tempat menyimpan Al-Qur’an pun ikut rusak karena terendam banjir, seluruh mushaf basah, sebagian hanyut, dan sebagian lagi rusak karena berhari-hari terendam.

Anak-anak pun kembali datang, bukan untuk mengaji, tetapi untuk melihat kondisi TPQ mereka. Wajah mereka menunjukkan kesedihan mendalam. Mereka rindu mengaji, rindu duduk di lantai sambil mengulang hafalan, rindu suara tadarus bersama. Namun kini, mereka tidak punya Al-Qur’an yang bisa dibaca lagi.

Apakah kita tega membiarkan mereka mengaji tanpa mushaf?

Dari sinilah gerakan ini bermula: "Gantikan Quran yang Rusak dengan Quran yang Baru."
Sebuah upaya untuk mengembalikan cahaya di hati anak-anak TPQ yang sempat redup karena musibah.

Target kami adalah menghadirkan Al-Qur’an baru untuk TPQ yang terdampak banjir. Kami ingin melihat anak-anak itu kembali duduk melingkar, membaca firman Allah dengan semangat, menggenggam mushaf yang bersih dan utuh, dan melanjutkan hafalan mereka yang sempat terhenti.

Tidak hanya mengganti yang rusak, tapi juga menghidupkan kembali semangat belajar agama yang luar biasa dalam diri mereka.

Dana yang terkumpul akan digunakan sepenuhnya untuk: Pengadaan mushaf Al-Qur’an TPQ Yayasan Global Mulia Insani, jika lebih nantinya akan di salurkan kepada sekitaran masjid masjid atau TPQ lainnya.

Bayangkan...
Satu mushaf dari Anda akan dibaca oleh puluhan anak.
Setiap huruf yang mereka lantunkan, pahalanya mengalir kepada Anda.
Setiap hafalan yang mereka tanamkan, menjadi amal jariyah Anda.
Sampai kapan? Sampai mereka terus membaca dan mengamalkannya.

Mari jadi bagian dari kebaikan yang tak putus.
Mari bantu mereka kembali mengaji.
Mari kita gantikan yang rusak dengan yang lebih baik.