“Setiap hari saya cuma bisa anter-jemput para santri pake perahu ini. Tapi berhubung perahunya sudah rapuh, jadi sering bocor. Kalo sudah bocor, tentu saja mereka gak bisa ngaji karena cuma perahu ini yang kami punya” -Tutur Ustad Ujang selaku pendiri Ponpes Al Ansori.
Bagaimana rasanya jika harus menerjang sungai penuh dengan buaya liar setiap hari? Tentu saja, rasa takut dan khawatir akan terus menghantui kita selama perjalanan berlangsung. Namun, itulah yang dirasakan oleh Santri Pondok pesantren Al-Ansori.
Setiap sore, para santri akan dijemput oleh Ustad Ujang menggunakan perahu dari kampung mereka dan diantarkan kembali ke rumah masing-masing pada pagi hari. Perahu ini satu-satunya transportasi yang mereka punya, namun sayang sekali kondisinya sudah sangat rapuh, sering bocor, dan diperkirakan hanya bisa digunakan hingga sekitar 3 bulan kedepan.
Ponpes Al-Ansori berlokasi di Kampung Ciloma, Desa Cibitung, Kabupaten Sukabumi. Pesantren ini didirikan oleh Ustad Ujang lalu dibangun bersama warga sekitar dengan kondisi yang seadanya. Keluarga Ustad Ujang mengajarkan para santri dengan sukarela tanpa imbalan sedikitpun karena hanya ingin anak-anak bisa memiliki bekal ilmu agama sebagai tabungan hidupnya.
Sungai ini bukan hanya terkenal dengan kedalaman dan ukurannya saja, melainkan juga keberadaan buaya-buaya liar yang sering terlihat berkeliaran di sekitar sungai. Belum lagi dengan kondisi perahu yang sangat mengkhawatirkan membuat keselamatan para santri menjadi taruhannya.
dari target Rp 80.000.000
“Setiap hari saya cuma bisa anter-jemput para santri pake perahu ini. Tapi berhubung perahunya sudah rapuh, jadi sering bocor. Kalo sudah bocor, tentu saja mereka gak bisa ngaji karena cuma perahu ini yang kami punya” -Tutur Ustad Ujang selaku pendiri Ponpes Al Ansori.
Bagaimana rasanya jika harus menerjang sungai penuh dengan buaya liar setiap hari? Tentu saja, rasa takut dan khawatir akan terus menghantui kita selama perjalanan berlangsung. Namun, itulah yang dirasakan oleh Santri Pondok pesantren Al-Ansori.
Setiap sore, para santri akan dijemput oleh Ustad Ujang menggunakan perahu dari kampung mereka dan diantarkan kembali ke rumah masing-masing pada pagi hari. Perahu ini satu-satunya transportasi yang mereka punya, namun sayang sekali kondisinya sudah sangat rapuh, sering bocor, dan diperkirakan hanya bisa digunakan hingga sekitar 3 bulan kedepan.
Ponpes Al-Ansori berlokasi di Kampung Ciloma, Desa Cibitung, Kabupaten Sukabumi. Pesantren ini didirikan oleh Ustad Ujang lalu dibangun bersama warga sekitar dengan kondisi yang seadanya. Keluarga Ustad Ujang mengajarkan para santri dengan sukarela tanpa imbalan sedikitpun karena hanya ingin anak-anak bisa memiliki bekal ilmu agama sebagai tabungan hidupnya.
Sungai ini bukan hanya terkenal dengan kedalaman dan ukurannya saja, melainkan juga keberadaan buaya-buaya liar yang sering terlihat berkeliaran di sekitar sungai. Belum lagi dengan kondisi perahu yang sangat mengkhawatirkan membuat keselamatan para santri menjadi taruhannya.
Bagikan tautan ke media sosial