Pernahkah kamu membayangkan belajar di kelas dengan lantai dan dinding berlubang? Anak-anak yatim dan dhuafa di sana harus berjuang menimba ilmu di tempat seperti itu, bahkan ada guru dan siswa yang terjatuh karena kondisi bangunan yang rusak.

Misalnya, Madrasah Nurul Huda di Banjarmasin sudah berdiri sejak 1961, tapi bangunannya berlubang dan bocor. Buku-buku yang dipakai rusak akibat banjir. Banyak siswa belum punya meja dan kursi, belajar di lantai kayu yang lapuk.

MIS Nurul Hikmah di Kalimantan Barat juga kondisi bangunannya rapuh. Banyak siswa harus duduk di lantai karena kurang bangku dan meja.

MI Nurul Muttaqin pun serupa, bangunannya dari papan kayu yang lapuk dan bocor. Siswa sering basah saat hujan dan harus bergiliran memakai buku karena jumlahnya sangat terbatas.

Meski kondisi sekolahnya yang sangat buruk, tapi keinginan untuk bisa belajar di sekolah tidak pernah putus. Kita bisa bantu mereka dan sekolah di pelosok lainnya dengan membangun ulang sekolah, menyediakan meja, kursi, dan buku yang cukup lewat donasimu.