“Kadang kami sampai gak berobat karena bingung mau nginep di mana, Alhamdulillah, Pak Toni adalah orang yang sangat baik, mau bantuin kami yang sakit dan kesusahan untuk tinggal selama proses pengobatan dan harus bolak-balik rumah sakit” ujar bu Etty seorang pasien yang menginap di Rumah Singgah Cemara.
Pada tahun 2017 Pak Toni sebagai inisiasi rumah singgah Cemara di sekitar RSUP Hasan Sadikin bandung. ia terketuk hati untuk mendirikan Rumah Singgah karena melihat banyak pasien yang terlantar di depan dan lorong-lorong rumah sakit. pasien-pasien tersebut beragam dan kebanyakan adalah pasien dari luar daerah yang untuk berangkat berobatpun mereka bersusah payah bahkan sampai pinjam uang ke tetangga apalagi mereka harus berhari-hari di Rumah Sakit jangan kan ada untuk biaya penginapan, biaya untuk makanpun kebanyakan mereka sangat sulit.
“Pasien-pasien dari daerah tinggal di rumah singgah karena mereka tak sanggup penuhi biaya kontrakan sementara selama berobat. Keadaan ekonomi mereka terbatas. Tak jarang pula orang tua pasien yang harus meninggalkan pekerjaan di daerah demi temani anak mereka berobat. Mereka menepis rasa rindu mereka untuk pulang ke daerah demi terus jalani masa perawatan. “ Ujar Pak Toni
Berawal dari keperihatinan tersebut pertama kali mendirikan Rumah Singgah itu tidak segampang membalikan Pak Toni harus merelakan uang tabungan pribadinya untuk menyewa salah satu rumah di Jl.Cemara, Sukajadi Kota Bandung untuk digunakan menjadi rumah singgah gratis. setiap harinya rumah singgah tersebut di huni oleh 15 sampai 20 pasien dan keluarga pendamping. Rumah tua yang alakadarnya itu sedikit demi sedikit mulai berubah dengan biaya sendiri tanpa bantuan siapapun hingga menjadi rumah singgah yang mempunyai fasilitas 10 kamar sederhana, satu dapur dan dua kamar mandi untuk para pasien yang membutuhkan.
Sampai saat ini rumah singgah Cemara tercatat sudah memberikan manfaat kepada 1000 lebih pasien dhuafa yang terbantu karena Pak Toni tidak pernah menolak pasien yang ingin bersinggah di rumah Cemara tak jarang Rumah Singgahnya Penuh Sesak para pasien rela tidur di tengah rumah karena kamar penuh. Untuk tinggal di rumah singgah Pak Toni pasien tidak dipungut biaya sepeserpun alias GRATIS bahkan Pak Toni memberikan fasilitas listrik, air dan beras gratis untuk para pasien.
“Jika saya diberikan kesempatan untuk sembuh, saya ingin berkontribusi untuk rumah singgah ini baik moril maupun materil, karena saya merasakan urgentsi dari rumah singgah ini, dan saya merasa sangat terbantu dengan adanya rumah singgah ini” Ungkap Umi Rosyy salah satu pasien yang tinggal di Rumah Singgah Cemara
Tidak hanya memfasilitasi rumah singgah saja, Pak Toni juga memberikan fasilitas antar jemput dengan ambulance bagi para pasiennya itupun Gratis bahkan Pak Toni memberikan bantuan untuk mengurus administrasi pasien yang kesusahan. dengan membeludaknya pasien yang sangat terbantu dan datang ke Rumah Singgah Cemara maka kondisi saat ini Stok Operasional dan Stok Pangan serta Nutrisi sangat kekurangan apalagi Fasilitas yang ada di rumah Singgah Cemara sudah mulai banyak yang rusak diantaranya, Kasur lantai, selimut dan seluruh kursi roda pun sudah rusak. Kebutuhan yang paling pokok terutama operasional ambulance yang mencapai 7,5jt perbulannya hingga sewa Rumah yang per tahunnya sebesar45jt.
Pak Toni berharap rumah singgahnya itu bisa memberikan pelayanan yang prima kepada para pasien yang membutuhkan serta dapat memberikan fasilitas yang memadai. Selama ini biaya pengelolaan Rumah Singgah GRATIS tersebut bersumber dari uangnya pribadi namun dirasa itu belum cukup mengingat masih banyak kebutuhan untuk di penuhi terutama operasional ambulance dan sewa rumah singgah yang sebentar lagi harus di perpanjang.
Mendengar perjuangan dan semangat Pak Toni menebar kebaikan bagi pasien dhuafa yang membutuhkan tempat singgah lebih banyak lagi, kami mengajak kepada sahabat semua untuk memberikan ulurkan tangan dengan mendoakan dan ikut berpartisipasi bagi Rumah singgah Cemara untuk selalu menyediakan tempat tinggal dan kebutuhan makanan secara gratis untuk pasien. Tak hanya itu, rumah singgah Cemara juga membantu urusan administrasi rumah sakit dan antar jemput pengobatan.
Selama ini, mereka bergerak mengandalkan uang pribadi pemilik dan donasi orang baik sepertimu.
Mereka sudah berjuang keras. Kini, saatnya kita sedekah untuk bahagiakan mereka YUK Ambil Peran SEGERA!
Dana tersalurkan untuk penyaluran ke beberapa pasien di rumah singga dan biaya operasional rumah singgah.
Pencairan Donasi
Rp. 11.295.552
Pencairan Donasi
Rp. 33.300.000
dari target Rp 250.000.000
“Kadang kami sampai gak berobat karena bingung mau nginep di mana, Alhamdulillah, Pak Toni adalah orang yang sangat baik, mau bantuin kami yang sakit dan kesusahan untuk tinggal selama proses pengobatan dan harus bolak-balik rumah sakit” ujar bu Etty seorang pasien yang menginap di Rumah Singgah Cemara.
Pada tahun 2017 Pak Toni sebagai inisiasi rumah singgah Cemara di sekitar RSUP Hasan Sadikin bandung. ia terketuk hati untuk mendirikan Rumah Singgah karena melihat banyak pasien yang terlantar di depan dan lorong-lorong rumah sakit. pasien-pasien tersebut beragam dan kebanyakan adalah pasien dari luar daerah yang untuk berangkat berobatpun mereka bersusah payah bahkan sampai pinjam uang ke tetangga apalagi mereka harus berhari-hari di Rumah Sakit jangan kan ada untuk biaya penginapan, biaya untuk makanpun kebanyakan mereka sangat sulit.
“Pasien-pasien dari daerah tinggal di rumah singgah karena mereka tak sanggup penuhi biaya kontrakan sementara selama berobat. Keadaan ekonomi mereka terbatas. Tak jarang pula orang tua pasien yang harus meninggalkan pekerjaan di daerah demi temani anak mereka berobat. Mereka menepis rasa rindu mereka untuk pulang ke daerah demi terus jalani masa perawatan. “ Ujar Pak Toni
Berawal dari keperihatinan tersebut pertama kali mendirikan Rumah Singgah itu tidak segampang membalikan Pak Toni harus merelakan uang tabungan pribadinya untuk menyewa salah satu rumah di Jl.Cemara, Sukajadi Kota Bandung untuk digunakan menjadi rumah singgah gratis. setiap harinya rumah singgah tersebut di huni oleh 15 sampai 20 pasien dan keluarga pendamping. Rumah tua yang alakadarnya itu sedikit demi sedikit mulai berubah dengan biaya sendiri tanpa bantuan siapapun hingga menjadi rumah singgah yang mempunyai fasilitas 10 kamar sederhana, satu dapur dan dua kamar mandi untuk para pasien yang membutuhkan.
Sampai saat ini rumah singgah Cemara tercatat sudah memberikan manfaat kepada 1000 lebih pasien dhuafa yang terbantu karena Pak Toni tidak pernah menolak pasien yang ingin bersinggah di rumah Cemara tak jarang Rumah Singgahnya Penuh Sesak para pasien rela tidur di tengah rumah karena kamar penuh. Untuk tinggal di rumah singgah Pak Toni pasien tidak dipungut biaya sepeserpun alias GRATIS bahkan Pak Toni memberikan fasilitas listrik, air dan beras gratis untuk para pasien.
“Jika saya diberikan kesempatan untuk sembuh, saya ingin berkontribusi untuk rumah singgah ini baik moril maupun materil, karena saya merasakan urgentsi dari rumah singgah ini, dan saya merasa sangat terbantu dengan adanya rumah singgah ini” Ungkap Umi Rosyy salah satu pasien yang tinggal di Rumah Singgah Cemara
Tidak hanya memfasilitasi rumah singgah saja, Pak Toni juga memberikan fasilitas antar jemput dengan ambulance bagi para pasiennya itupun Gratis bahkan Pak Toni memberikan bantuan untuk mengurus administrasi pasien yang kesusahan. dengan membeludaknya pasien yang sangat terbantu dan datang ke Rumah Singgah Cemara maka kondisi saat ini Stok Operasional dan Stok Pangan serta Nutrisi sangat kekurangan apalagi Fasilitas yang ada di rumah Singgah Cemara sudah mulai banyak yang rusak diantaranya, Kasur lantai, selimut dan seluruh kursi roda pun sudah rusak. Kebutuhan yang paling pokok terutama operasional ambulance yang mencapai 7,5jt perbulannya hingga sewa Rumah yang per tahunnya sebesar45jt.
Pak Toni berharap rumah singgahnya itu bisa memberikan pelayanan yang prima kepada para pasien yang membutuhkan serta dapat memberikan fasilitas yang memadai. Selama ini biaya pengelolaan Rumah Singgah GRATIS tersebut bersumber dari uangnya pribadi namun dirasa itu belum cukup mengingat masih banyak kebutuhan untuk di penuhi terutama operasional ambulance dan sewa rumah singgah yang sebentar lagi harus di perpanjang.
Mendengar perjuangan dan semangat Pak Toni menebar kebaikan bagi pasien dhuafa yang membutuhkan tempat singgah lebih banyak lagi, kami mengajak kepada sahabat semua untuk memberikan ulurkan tangan dengan mendoakan dan ikut berpartisipasi bagi Rumah singgah Cemara untuk selalu menyediakan tempat tinggal dan kebutuhan makanan secara gratis untuk pasien. Tak hanya itu, rumah singgah Cemara juga membantu urusan administrasi rumah sakit dan antar jemput pengobatan.
Selama ini, mereka bergerak mengandalkan uang pribadi pemilik dan donasi orang baik sepertimu.
Mereka sudah berjuang keras. Kini, saatnya kita sedekah untuk bahagiakan mereka YUK Ambil Peran SEGERA!
Jumlah yang telah dicairkan : Rp. 44.595.552
Dana tersalurkan untuk penyaluran ke beberapa pasien di rumah singga dan biaya operasional rumah singgah.
Pencairan Donasi
Rp. 11.295.552
Pencairan Donasi
Rp. 33.300.000
Bagikan tautan ke media sosial