Anak-anak yatim di Gaza menghadapi dua ancaman besar: trauma kehilangan dan kelaparan yang nyata. Mereka tidak hanya berjuang untuk pulih, tapi juga untuk sekadar bertahan hidup.
"Di antara reruntuhan dan puing-puing, anak-anak duduk menahan lapar... menunggu uluran kasih dari dunia luar."
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama.” (HR. Ahmad)
Kini kondisi Palestina semakin memburuk, krisis pangan ini menjadi mimpi buruk bagi anak-anak Palestina. Anak-anak Palestina tidak meminta dilahirkan dalam perang. Tapi kini mereka hidup di tengah kehancuran, dan berharap pada hati-hati baik seperti milikmu.
Anak-anak yatim di Gaza menghadapi dua ancaman besar: trauma kehilangan dan kelaparan yang nyata. Mereka tidak hanya berjuang untuk pulih, tapi juga untuk sekadar bertahan hidup.
"Di antara reruntuhan dan puing-puing, anak-anak duduk menahan lapar... menunggu uluran kasih dari dunia luar."
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama.” (HR. Ahmad)
Kini kondisi Palestina semakin memburuk, krisis pangan ini menjadi mimpi buruk bagi anak-anak Palestina. Anak-anak Palestina tidak meminta dilahirkan dalam perang. Tapi kini mereka hidup di tengah kehancuran, dan berharap pada hati-hati baik seperti milikmu.
Bagikan tautan ke media sosial