Darah terus mengucur deras dari lidahnya. Suara tangis tiada henti seolah-olah ingin menunjukan betapa sakit yang ia rasakan.
Zian Alfarizky (9 bulan) lahir dengan benjolan di leher dan pembengkakan di lidah. Dokter bilang ada tumor (massa) di lidah Zian dan harus operasi.
“Awalnya cukup kaget dan takut waktu saya suapi Zian makan tiba-tiba darah mengalir dari lidahnya”- ibu Zian
Zian harus jalani operasi segera. Apalagi kini setiap makan, darah selalu mengucur deras dari lidahnya. Bahkan seringkali Zian harus jalani transfusi 2 kantong karena kehabisan darah. Belum lagi jalan nafasnya bisa terhalang lidah yang terus membesar dan akan membahayakan nyawanya.
Pernah dirujuk ke RS Sardjito Yogyakarta namun dokter anestesi yang menangani tidak sanggup dan harus dirujuk ke Jakarta. Saat ini Zian baru menjalani CT Scan dan masih menunggu hasilnya untuk menentukan pengobatan apa yang akan dijalani selanjutnya.
Harus memenuhi kebutuhan pengobatan Zian dan kakak Zian yang masih sekolah kelas 1 SD amatlah berat untuk pak Muhlis. ia hanya seorang buruh serabutan yang lebih sering cari barang rongsokan demi memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Penghasilannya tak cukup jika harus membayar pengobatan Zian di Jakarta.
“Sering kami tahan lapar, yang penting Zian bisa beli susu” Ujar pak Muhlis, ayah Zian.
Motor satu-satunya pun terjual untuk pengobatan Zian. Kini pak Muhlis sangat mengharapkan bantuan dari kita semua untuk kesembuhan Zian. Mari bantu perjuangan Zian dengan cara :
Klik tombol “Donasi”
Masukan nominal donasi
Pilih metode pembayaran yang tertera
Darah terus mengucur deras dari lidahnya. Suara tangis tiada henti seolah-olah ingin menunjukan betapa sakit yang ia rasakan.
Zian Alfarizky (9 bulan) lahir dengan benjolan di leher dan pembengkakan di lidah. Dokter bilang ada tumor (massa) di lidah Zian dan harus operasi.
“Awalnya cukup kaget dan takut waktu saya suapi Zian makan tiba-tiba darah mengalir dari lidahnya”- ibu Zian
Zian harus jalani operasi segera. Apalagi kini setiap makan, darah selalu mengucur deras dari lidahnya. Bahkan seringkali Zian harus jalani transfusi 2 kantong karena kehabisan darah. Belum lagi jalan nafasnya bisa terhalang lidah yang terus membesar dan akan membahayakan nyawanya.
Pernah dirujuk ke RS Sardjito Yogyakarta namun dokter anestesi yang menangani tidak sanggup dan harus dirujuk ke Jakarta. Saat ini Zian baru menjalani CT Scan dan masih menunggu hasilnya untuk menentukan pengobatan apa yang akan dijalani selanjutnya.
Harus memenuhi kebutuhan pengobatan Zian dan kakak Zian yang masih sekolah kelas 1 SD amatlah berat untuk pak Muhlis. ia hanya seorang buruh serabutan yang lebih sering cari barang rongsokan demi memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Penghasilannya tak cukup jika harus membayar pengobatan Zian di Jakarta.
“Sering kami tahan lapar, yang penting Zian bisa beli susu” Ujar pak Muhlis, ayah Zian.
Motor satu-satunya pun terjual untuk pengobatan Zian. Kini pak Muhlis sangat mengharapkan bantuan dari kita semua untuk kesembuhan Zian. Mari bantu perjuangan Zian dengan cara :
Klik tombol “Donasi”
Masukan nominal donasi
Pilih metode pembayaran yang tertera
Bagikan tautan ke media sosial