Pondok Pesantren Darul Qur’an Al-Islami merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang berdiri sejak tahun 1985 di Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Didirikan oleh Almaghfurlah KH. Raden Zainal Muttaqien bin KH. Muhammad Ilyas, pesantren ini hadir sebagai tempat lahir dan tumbuhnya generasi penghafal Al-Qur’an yang berakhlak mulia, cerdas, dan mandiri. Hingga kini, di bawah kepemimpinan Drs. KH. Cecep Parhan Mubarok, M.H., pesantren terus berkembang dan menjadi tumpuan harapan banyak orang tua yang ingin anaknya menuntut ilmu agama secara mendalam.
Lebih dari 120 santri putra-putri dari berbagai daerah telah belajar dan tinggal di lingkungan pondok ini. Setiap hari mereka menghafal Al-Qur’an, mempelajari kitab-kitab kuning, dan mengikuti pendidikan formal yang terintegrasi dengan nilai-nilai pesantren. Suasana keseharian yang sarat dengan dzikir, tilawah, dan semangat menuntut ilmu telah menjadi denyut kehidupan di Darul Qur’an Al-Islami.
Namun, pada pukul 19.15 WIB 12 Mei 2025, musibah besar menimpa pesantren ini. Api berkobar hebat dan melalap bangunan asrama santri, ruang belajar, serta berbagai fasilitas penting lainnya. Diduga, korsleting listrik menjadi pemicu kebakaran, meskipun sebelumnya instalasi listrik sempat diperbaiki. Hingga saat ini, penyelidikan masih terus dilakukan untuk memastikan akar penyebabnya.
Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Semua santri sedang mengaji di ruangan lain, sementara para kiai dan guru pun tidak berada di lokasi saat kejadian. Meski selamat secara fisik, para santri mengalami duka mendalam dan trauma yang tidak ringan. Mereka menyaksikan langsung dengan mata kepala sendiri bagaimana tempat mereka belajar, tidur, dan menghafal Al-Qur’an selama ini berubah menjadi abu dalam hitungan menit.
Meski terdampak berat, semangat para santri untuk tetap belajar tidak padam. Mereka tetap ingin menghafal, tetap ingin mengaji, tetap ingin melanjutkan cita-cita menjadi penjaga Al-Qur’an. Karena itulah, kami mengajak Bapak dan Ibu, para dermawan dan muhsinin, untuk bersama-sama membangun kembali Pondok Pesantren Darul Qur’an Al-Islami. Bantuan sekecil apapun yang Anda titipkan sangat berarti — bukan hanya untuk memulihkan bangunan fisik, tapi juga untuk menjaga nyala semangat ribuan ayat yang sedang mereka hafal. Insya Allah, setiap huruf Al-Qur’an yang mereka lantunkan akan mengalirkan pahala jariyah bagi siapa pun yang turut membantu perjuangan ini.
Pondok Pesantren Darul Qur’an Al-Islami merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang berdiri sejak tahun 1985 di Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Didirikan oleh Almaghfurlah KH. Raden Zainal Muttaqien bin KH. Muhammad Ilyas, pesantren ini hadir sebagai tempat lahir dan tumbuhnya generasi penghafal Al-Qur’an yang berakhlak mulia, cerdas, dan mandiri. Hingga kini, di bawah kepemimpinan Drs. KH. Cecep Parhan Mubarok, M.H., pesantren terus berkembang dan menjadi tumpuan harapan banyak orang tua yang ingin anaknya menuntut ilmu agama secara mendalam.
Lebih dari 120 santri putra-putri dari berbagai daerah telah belajar dan tinggal di lingkungan pondok ini. Setiap hari mereka menghafal Al-Qur’an, mempelajari kitab-kitab kuning, dan mengikuti pendidikan formal yang terintegrasi dengan nilai-nilai pesantren. Suasana keseharian yang sarat dengan dzikir, tilawah, dan semangat menuntut ilmu telah menjadi denyut kehidupan di Darul Qur’an Al-Islami.
Namun, pada pukul 19.15 WIB 12 Mei 2025, musibah besar menimpa pesantren ini. Api berkobar hebat dan melalap bangunan asrama santri, ruang belajar, serta berbagai fasilitas penting lainnya. Diduga, korsleting listrik menjadi pemicu kebakaran, meskipun sebelumnya instalasi listrik sempat diperbaiki. Hingga saat ini, penyelidikan masih terus dilakukan untuk memastikan akar penyebabnya.
Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Semua santri sedang mengaji di ruangan lain, sementara para kiai dan guru pun tidak berada di lokasi saat kejadian. Meski selamat secara fisik, para santri mengalami duka mendalam dan trauma yang tidak ringan. Mereka menyaksikan langsung dengan mata kepala sendiri bagaimana tempat mereka belajar, tidur, dan menghafal Al-Qur’an selama ini berubah menjadi abu dalam hitungan menit.
Meski terdampak berat, semangat para santri untuk tetap belajar tidak padam. Mereka tetap ingin menghafal, tetap ingin mengaji, tetap ingin melanjutkan cita-cita menjadi penjaga Al-Qur’an. Karena itulah, kami mengajak Bapak dan Ibu, para dermawan dan muhsinin, untuk bersama-sama membangun kembali Pondok Pesantren Darul Qur’an Al-Islami. Bantuan sekecil apapun yang Anda titipkan sangat berarti — bukan hanya untuk memulihkan bangunan fisik, tapi juga untuk menjaga nyala semangat ribuan ayat yang sedang mereka hafal. Insya Allah, setiap huruf Al-Qur’an yang mereka lantunkan akan mengalirkan pahala jariyah bagi siapa pun yang turut membantu perjuangan ini.
Bagikan tautan ke media sosial