Berani Bermimpi, Berani Memperjuangkan Mimpi

Sesuatu yang berharga itu bernama: harapan. Seperti sederhana, tapi apajadinya hidup yang dijalani tanpa berani memperjuangkan sebuah kehidupan yang lebih baik di depan sana?

”Percuma berusaha, hidupku di sini hanya akan seperti ini saja”

“Lulus sekolah, lalu menikah. Itu sudah cukup membuat orang tuaku bangga”

“Memangnya saya punya pilihan apa?”

Bukankah batasan kadang hanya sebatas pola berpikir dan kesempatan?

Diawali dengan belajar untuk berani bermimpi, lalu selangkah demi langkah memperjuangkannya.

Cerita dari Pangalengan

Hanya sejam jarak perjalanan dari Kota Bandung, tapi Pangalengan seperti merupakan tempat tersembunyi yang memiliki jutaan potensi.

Ketinggiannya yang khas di 1500mdi atas permukaan air laut menjadikan Pangalengan lokasi ideal sebagai high altitute training center, sehingga tempat ini dikenal sebagai lokasi tempat atlet-atlet lari jarak jah berlatih untuk meningkatkan kapasitas pernafasandan ketahanan tubuh. Tapi di antara semua cerita prestasi yang dipupuk di tempat ini, anak-anak asli Pangalengan seolah hanya menjadi penonton tanpa memiliki kesempatan untuk mencoba. Di balik semua prestasi yang lahir dari tempat ini, anak-anak Pangalengan masih dibenturkan dengan keterbatasan akses, pilihan, dan kesempatan.

Di antara banyak mimpi yang berhasil diraih, anak-anak Pangalengan bahkan kesulitan untuk berani bermimpi.

Langkah Pelari Indonesia Juara

Gerakan ini mengaktivasi ekosistem pendidikan di Pangalengan denganmenjalin kerjasama dengansekolah danpara guru untuk

mengembangkan talenta lokal Pangalengan sebagai bintang atletik masa depanIndonesia melalui Youth Program dengan sentuhan pendekatan “Sport Science” Gerakan ini diharapkan menjadi harapan bagi anak-anak Pangalengan untuk mulai berani bermimpi dan berani memperjuangkan mimpi mereka untuk kehidupan yang lebih baik.

Berani bermimpi menjadi hal mewahbagi anak-anak Pangalengan. Atletik menjadi salahsatu harapan untuk membantu mereka berani bermimpi danmemperjuangkan mimpi.

Mimpi Suci dan Adristha hanya satu dari ratusan anak lainnya. 

Dukung terus mimpi mereka ya Kak!