Anak adalah anugerah terindah sekaligus amanah dan titipan yang Allah SWT berikan kepada orang tua.
Keberadaan anak sangat dinanti-nantikan oleh orang tua sebagai penyempurna kebahagiaan dalam keluarga.
Begitu pula dengan kelahiran Artur, anak pertama dari Pak Anton dan Bu Novi. Meski lahir dalam keadaan prematur dan hanya dengan berat 1,6 kg namun orang tua Artur sangat bersyukur. Orang tua Artur merawat dengan sangat sabar hingga keadaan tubuh Artur normal.
Tepat 12 bulan usia Artur, orang tua Artur melihat hal aneh di area kelamin Artur. Ia menangis dengan sangat kencang selepas dirinya buang air kecil. Semenjak hari itu, Artur selalu menangis dengan kencang karena rasa sakit yang dirasakannya setiap kali buang air kecil. Hal ini disebabkan karena air kencing yang keluar bukan keluar dari alat vitalnya namun dari area bawah alat vital.
Tangisan ini membuat kedua orang tua Artur bingung dan sedih. Pasalnya sejak lahir orang tua Artur belum mengetahui bahwa ada kelainan di bagian alat kelaminnya.
Dokter hanya menginfokan bahwa Artur berjenis kelamin laki-laki, namun dengan kondisi alat vital Artur yang semakin membesar dan sering menangis saat buang air kecil, akhirnya orang tua Artur memeriksakan Artur ke klinik terdekat.
Namun, peralatan di klinik tersebut kurang memadai sehingga Artur harus dirujuk ke RSUD Cikalong dan dokter menginformasikan bahwa Artur menderita penyakit indeterminate sex and pseudohermaphroditism atau sering kita dengar dengan kelamin ganda. Penyakit ini masih terbilang langka dan jarang terjadi.
Bayi Artur pun telah melakukan serangkaian pengobatan suntik hormon 3 minggu sekali sebanyak 4x, dan telah melakukan cek CT-Scan, rontgen. Namun untuk bisa sembuh total Artur harus melakukan 3 tahapan operasi untuk menyempurnakan bentuk yang baik pada alat vitalnya.
Sayangnya pihak rumah sakit harus merujuk kembali ke rumah sakit yang lebih lengkap. Jika tidak segera dilakukan akan berakibat fatal untuk Artur, terlebih ketika kencing akan sangat merasakan kesakitan dan keluar tidak pada lobang semestinya.
Melalui semua keadaan yang begitu cepat terjadi ini membuat Pak Anton dan Bu Novi hanya bisa menangis dan merasakan sedih mendalam. Mereka sangat ingin bisa membawa anak pertamanya, Artur untuk bisa segera operasi. Namun keadaan berkata lain.
Sedih bercampur bingung harus dari mana mencari biaya untuk proses operasi Artur. Pak Anton yang hanya bekerja sebagai buruh konveksi dengan sistem penghasilan bila ada orderan saja. Penghasilan pak Anton hanya 250ribu dan itu pun dilakukan dalam jangka waktu 2 minggu sekali.
Sampai saat ini biaya untuk pemeriksaan Artur harus meminjam dan dibantu oleh tetangga, karena penghasilanya harus dibagi untuk kebutuhan sehari-hari. Orang tua Artur hanya berdoa agar anak pertamanya bisa segera mendapatkan pertolongan dan melakukan 3 tahapan operasi yang memerlukan paling tidak ratusan juta ini.
dari target Rp 120.000.000
Anak adalah anugerah terindah sekaligus amanah dan titipan yang Allah SWT berikan kepada orang tua.
Keberadaan anak sangat dinanti-nantikan oleh orang tua sebagai penyempurna kebahagiaan dalam keluarga.
Begitu pula dengan kelahiran Artur, anak pertama dari Pak Anton dan Bu Novi. Meski lahir dalam keadaan prematur dan hanya dengan berat 1,6 kg namun orang tua Artur sangat bersyukur. Orang tua Artur merawat dengan sangat sabar hingga keadaan tubuh Artur normal.
Tepat 12 bulan usia Artur, orang tua Artur melihat hal aneh di area kelamin Artur. Ia menangis dengan sangat kencang selepas dirinya buang air kecil. Semenjak hari itu, Artur selalu menangis dengan kencang karena rasa sakit yang dirasakannya setiap kali buang air kecil. Hal ini disebabkan karena air kencing yang keluar bukan keluar dari alat vitalnya namun dari area bawah alat vital.
Tangisan ini membuat kedua orang tua Artur bingung dan sedih. Pasalnya sejak lahir orang tua Artur belum mengetahui bahwa ada kelainan di bagian alat kelaminnya.
Dokter hanya menginfokan bahwa Artur berjenis kelamin laki-laki, namun dengan kondisi alat vital Artur yang semakin membesar dan sering menangis saat buang air kecil, akhirnya orang tua Artur memeriksakan Artur ke klinik terdekat.
Namun, peralatan di klinik tersebut kurang memadai sehingga Artur harus dirujuk ke RSUD Cikalong dan dokter menginformasikan bahwa Artur menderita penyakit indeterminate sex and pseudohermaphroditism atau sering kita dengar dengan kelamin ganda. Penyakit ini masih terbilang langka dan jarang terjadi.
Bayi Artur pun telah melakukan serangkaian pengobatan suntik hormon 3 minggu sekali sebanyak 4x, dan telah melakukan cek CT-Scan, rontgen. Namun untuk bisa sembuh total Artur harus melakukan 3 tahapan operasi untuk menyempurnakan bentuk yang baik pada alat vitalnya.
Sayangnya pihak rumah sakit harus merujuk kembali ke rumah sakit yang lebih lengkap. Jika tidak segera dilakukan akan berakibat fatal untuk Artur, terlebih ketika kencing akan sangat merasakan kesakitan dan keluar tidak pada lobang semestinya.
Melalui semua keadaan yang begitu cepat terjadi ini membuat Pak Anton dan Bu Novi hanya bisa menangis dan merasakan sedih mendalam. Mereka sangat ingin bisa membawa anak pertamanya, Artur untuk bisa segera operasi. Namun keadaan berkata lain.
Sedih bercampur bingung harus dari mana mencari biaya untuk proses operasi Artur. Pak Anton yang hanya bekerja sebagai buruh konveksi dengan sistem penghasilan bila ada orderan saja. Penghasilan pak Anton hanya 250ribu dan itu pun dilakukan dalam jangka waktu 2 minggu sekali.
Sampai saat ini biaya untuk pemeriksaan Artur harus meminjam dan dibantu oleh tetangga, karena penghasilanya harus dibagi untuk kebutuhan sehari-hari. Orang tua Artur hanya berdoa agar anak pertamanya bisa segera mendapatkan pertolongan dan melakukan 3 tahapan operasi yang memerlukan paling tidak ratusan juta ini.
Bagikan tautan ke media sosial