Hati manusia mana yang tak tersentuh jika melihat seorang lansia jalan dengan tertatih serta menahan rasa sakit masih harus mencari nafkah. Keadaan tersebut nyata dirasakan oleh lansia bernama Su’ud (78). Kakek Su’ud adalah seorang lansia yang tinggal di Desa Masbagik, Lombok Timur, NTB. Beliau hanya tinggal berdua bersama saudara kandungnya.
Demi bisa menghidupi kehidupannya dan saudaranya, sehari-hari Kakek Su’ud bekerja sebagai pemulung dan mengumpulkan apa saja yang beliau temui di jalanan. Selagi barang yang beliau temui bisa bernilai rupiah, maka akan beliau ambil dan simpan untuk dijual.
Namun, sekuat apapun ia berusaha, nyatanya fisik yang sudah menua sering membuatnya hanya mampu mengumpulkan barang-barang bekas ala kadarnya. Apalagi langkahnya tak lagi segagah dulu, hanya bisa melangkah pelan-pelan. Hal ini dikarenakan Kakek Su’ud pernah mengalami patah tulang ketika ia ditabrak sepeda motor saat memulung.
Miris memang, tapi kehidupan tersebut harus terus beliau jalani. Apalagi Kakek Su’ud adalah seorang pejuang kehidupan yang memiliki semangat tinggi, pantang baginya untuk berpangku tangan atau meminta-minta bantuan sesama.
Meski penghasilannya jarang sekali melebihi Rp 10.000 per hari, tapi keyakinannya tak pernah kendor. Beliau percaya, bahwa rezeki dan maut telah diatur oleh Allah Ta’ala dan rezeki yang sudah ada untuknya tak akan pernah tertukar.
Kakek Su’ud memiliki impian untuk hidup bahagia dengan saudaranya di masa tuanya ini. Terlebih, beliau sudah ditinggal pergi terlebih dahulu oleh sang istri dan menjadikan Kakek Su’ud menyayangi saudara satu-satunya itu.
#TemanPeduli, padahal jika seseorang sudah memasuki kategori lansia, seharusnya hanya berdiam diri dirumah dan melihat tumbuh kembang cucunya. Namun nyatanya, di tahun 2023 ini masih banyak lansia dhuafa diluar sana yang harus hidup berjuang mencari nafkah untuk kebutuhan makan sehari-hari. Memang tak selamanya hidup seseorang akan beruntung dan bisa menikmati hidup dimasa tuanya.
Inilah panggilan kemanusiaan untuk kita, supaya bisa ikut berpartisipasi meringankan beban Kakek Su’ud. Karena keluarga kecil ini membutuhkan perhatian lebih terutama dari kita. Sebagai orang yang memiliki rezeki lebih, ada baiknya jika kita sisihkan sedikit supaya bisa membantu Kakek Su’ud dan saudaranya. Insha Allah pahala jariyah akan mengalir untukmu karena telah membantu saudara yang kesulitan.
Yuk, segera sisihkan rezeki terbaikmu untuk kesejahteraan hidup Kakek Su’ud dan lansia pejuang nafkah lainnya, melalui cara:
1. Klik “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih Metode Pembayaran (GO-PAY, Transfer Bank, Virtual Account, Kartu Kredit)
4. Segera transfer sesuai nominal jika menggunakan Transfer bank & Virtual Account
dari target Rp 20.000.000
Hati manusia mana yang tak tersentuh jika melihat seorang lansia jalan dengan tertatih serta menahan rasa sakit masih harus mencari nafkah. Keadaan tersebut nyata dirasakan oleh lansia bernama Su’ud (78). Kakek Su’ud adalah seorang lansia yang tinggal di Desa Masbagik, Lombok Timur, NTB. Beliau hanya tinggal berdua bersama saudara kandungnya.
Demi bisa menghidupi kehidupannya dan saudaranya, sehari-hari Kakek Su’ud bekerja sebagai pemulung dan mengumpulkan apa saja yang beliau temui di jalanan. Selagi barang yang beliau temui bisa bernilai rupiah, maka akan beliau ambil dan simpan untuk dijual.
Namun, sekuat apapun ia berusaha, nyatanya fisik yang sudah menua sering membuatnya hanya mampu mengumpulkan barang-barang bekas ala kadarnya. Apalagi langkahnya tak lagi segagah dulu, hanya bisa melangkah pelan-pelan. Hal ini dikarenakan Kakek Su’ud pernah mengalami patah tulang ketika ia ditabrak sepeda motor saat memulung.
Miris memang, tapi kehidupan tersebut harus terus beliau jalani. Apalagi Kakek Su’ud adalah seorang pejuang kehidupan yang memiliki semangat tinggi, pantang baginya untuk berpangku tangan atau meminta-minta bantuan sesama.
Meski penghasilannya jarang sekali melebihi Rp 10.000 per hari, tapi keyakinannya tak pernah kendor. Beliau percaya, bahwa rezeki dan maut telah diatur oleh Allah Ta’ala dan rezeki yang sudah ada untuknya tak akan pernah tertukar.
Kakek Su’ud memiliki impian untuk hidup bahagia dengan saudaranya di masa tuanya ini. Terlebih, beliau sudah ditinggal pergi terlebih dahulu oleh sang istri dan menjadikan Kakek Su’ud menyayangi saudara satu-satunya itu.
#TemanPeduli, padahal jika seseorang sudah memasuki kategori lansia, seharusnya hanya berdiam diri dirumah dan melihat tumbuh kembang cucunya. Namun nyatanya, di tahun 2023 ini masih banyak lansia dhuafa diluar sana yang harus hidup berjuang mencari nafkah untuk kebutuhan makan sehari-hari. Memang tak selamanya hidup seseorang akan beruntung dan bisa menikmati hidup dimasa tuanya.
Inilah panggilan kemanusiaan untuk kita, supaya bisa ikut berpartisipasi meringankan beban Kakek Su’ud. Karena keluarga kecil ini membutuhkan perhatian lebih terutama dari kita. Sebagai orang yang memiliki rezeki lebih, ada baiknya jika kita sisihkan sedikit supaya bisa membantu Kakek Su’ud dan saudaranya. Insha Allah pahala jariyah akan mengalir untukmu karena telah membantu saudara yang kesulitan.
Yuk, segera sisihkan rezeki terbaikmu untuk kesejahteraan hidup Kakek Su’ud dan lansia pejuang nafkah lainnya, melalui cara:
1. Klik “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih Metode Pembayaran (GO-PAY, Transfer Bank, Virtual Account, Kartu Kredit)
4. Segera transfer sesuai nominal jika menggunakan Transfer bank & Virtual Account
Bagikan tautan ke media sosial