Jualan Sepi Pembeli, Lansia Pedagang Buah Menahan Lapar

16 August 2024

Tak banyak yang tertarik dengan buah yang dijual oleh mak Sumartini. Puluhan kilometer mak tempuh, tapi jualannya sampai sore masih penuh.

 

Mak Sumartini (65 tahun) tinggal seorang diri semenjak suami tercintanya 11 tahun lalu meninggal dunia. Diusia senjanya mak harus terus berjuang demi bertahan hidup.

 

Kakinya yang sakit tak beliau rasakan demi mendapatkan uang untuk makan hari ini. Sambil mendorong roda yang berisi buah-buahan seperti jeruk, pisang, salak dan lain-lain mak terus melangkahkan kakinya dengan harapan ada orang yang mau membeli dagangannya.

 

"Mak bingung Kalau nggak laku, apalagi kalau buahnya sampai busuk. Karena Mak juga harus setor ke pemilik buah." ~Ungkap Mak Sumartini

 

Berkali-kali mak pun harus terjatuh, karena bobot roda yang dibawanya tak sebanding dengan tubuh rentanya yang termakan usia. Namun apa boleh buat, hanya inilah satu-satunya harapan mak agar bisa bertahan hidup.

 

Meski begitu, Mak Sumartini tetap sabar dan penuh harap agar dagangannya ada yang membeli. 

 

Mak Sumartini bukanlah satu-satunya lansia dhuafa yang kesulitan makan walau sudah bekerja dengan sangat keras. Banyak dari mereka yang harus menahan lapar dengan berpuasa karena tak ada makanan.

 

#TemanBaik, kita bisa menemani mak Sumartini dan para lansia dhuafa lainnya dengan menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki, agar mak sumartini dan para lansia dhuafa lainnya bisa tersenyum di sisa usianya.


Belum ada update
Dana terkumpul

Rp 150.000

dari target Rp 50.000.000

 
  • 1
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 149
    hari lagi
Donasi
Donasi
Ayobantu Indonesia
AyoBantu Galang Dana

Jadi fundraiser untuk campaign ini

Gabung

Jualan Sepi Pembeli, Lansia Pedagang Buah Menahan Lapar

Sosial
Dana terkumpul

Rp 150.000

 
Target: Rp Rp 50.000.000
  • 1
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 149
    hari lagi
Donasi
16 August 2024

Tak banyak yang tertarik dengan buah yang dijual oleh mak Sumartini. Puluhan kilometer mak tempuh, tapi jualannya sampai sore masih penuh.

 

Mak Sumartini (65 tahun) tinggal seorang diri semenjak suami tercintanya 11 tahun lalu meninggal dunia. Diusia senjanya mak harus terus berjuang demi bertahan hidup.

 

Kakinya yang sakit tak beliau rasakan demi mendapatkan uang untuk makan hari ini. Sambil mendorong roda yang berisi buah-buahan seperti jeruk, pisang, salak dan lain-lain mak terus melangkahkan kakinya dengan harapan ada orang yang mau membeli dagangannya.

 

"Mak bingung Kalau nggak laku, apalagi kalau buahnya sampai busuk. Karena Mak juga harus setor ke pemilik buah." ~Ungkap Mak Sumartini

 

Berkali-kali mak pun harus terjatuh, karena bobot roda yang dibawanya tak sebanding dengan tubuh rentanya yang termakan usia. Namun apa boleh buat, hanya inilah satu-satunya harapan mak agar bisa bertahan hidup.

 

Meski begitu, Mak Sumartini tetap sabar dan penuh harap agar dagangannya ada yang membeli. 

 

Mak Sumartini bukanlah satu-satunya lansia dhuafa yang kesulitan makan walau sudah bekerja dengan sangat keras. Banyak dari mereka yang harus menahan lapar dengan berpuasa karena tak ada makanan.

 

#TemanBaik, kita bisa menemani mak Sumartini dan para lansia dhuafa lainnya dengan menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki, agar mak sumartini dan para lansia dhuafa lainnya bisa tersenyum di sisa usianya.



Belum ada update

Harapan #TemanPeduli
Fundraiser
Gabung
Kamu juga bisa bantu: