JAGA HUTAN MENJAGA SELURUH UNSUR KEHIDUPAN SEPERTI KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN

Program Adopsi Hutan telah memberikan manfaat yang besar bagi penerima manfaatnya. Mereka telah mendapatkan bantuan pendanaan untuk melakukan patroli penjagaan hutan dan pemberdayaan masyarakat sekitar.

Salah satunya adalah pembangunan jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya di sekitar hutan. Selain itu, program ini juga telah meningkatkan operasional produksi Hasil Hutan Bukan Kayu, bahkan, para penerima manfaat juga telah dilengkapi dengan perlengkapan pakaian lengkap untuk kegiatan patroli.

Program Adopsi Hutan ini tersebar di 17 lokasi yang berbeda di seluruh Indonesia di Sumatera Barat, terdapat beberapa lokasi seperti Nagari KBKA, Pesisir Selatan, Nagari Simarasok, Agam, Nagari Sirukam Solok, Nagari Pasia Laweh, Agam, Nagari Sumpur Kudus, Sijunjung, Nagari Lunang, dan Pondok Parian Lunang. 

Selain itu, program ini juga ada di Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Setiap lokasi dipilih berdasarkan kawasan konservasi dan hutan adat yang dikelola oleh masyarakat setempat.

Tentu saja, pilihan lokasi program ini ditujukan untuk menjaga keberlanjutan hutan dan program Adopsi Hutan juga bertujuan untuk membantu masyarakat yang tinggal di sekitar hutan untuk dapat berdaya. 

Tentunya dengan mendukung program ini, tidak hanya hutannya yang terjaga, tapi juga masyarakat yang mendapatkan manfaat dari program ini.

Program Adopsi Hutan sudah berjalan sejak pertengahan tahun 2022 dan saat ini telah diimplementasikan di lokasi-lokasi yang telah disebutkan sebelumnya. Sebagai program yang aktif, Adopsi Hutan pernah menjadi bagian dari beberapa acara besar seperti Hari Valentine, Christmas Gift, dan THR Penjaga Hutan. 

Program ini juga telah mengadakan acara tahunan seperti Ku Lari Ke Hutan pada tahun 2016, 2017, 2019, dan 2022. Kedepannya, program ini akan fokus pada penanaman tanaman di lahan konservasi/kritis dan hutan mangrove yang akan dimonitor selama minimal 3 tahun.

Pada tahun 2022 juga, telah banyak pohon teradopsi melalui program ini, dengan perkiraan luas area yang tercakup sekitar 3 kali luasnya area Monas di Jakarta. Harapan ke depannya program Adopsi Hutan juga dapat mendukung kawasan hutan sosial/adat di wilayah lain seperti Aceh, Papua, dan lainnya dengan partisipasi publik yang lebih luas.

Implementasi program ini dapat terlihat melalui adanya tagging pada pohon yang telah teradopsi, baik dengan nama donatur maupun nama kegiatan atau organisasi yang terlibat. Selain itu, hasil dari program Adopsi Hutan juga terlihat melalui penggunaan dana dari THR untuk membeli perlengkapan patroli penjaga hutan.

Dalam galeri foto dan video di tautan berikut (https://www.flickr.com/photos/hutanituindonesia/albums), Anda dapat melihat lebih banyak gambar dan video dari orang-orang yang terlibat dalam kegiatan program Adopsi Hutan.

Mari bergabung dan ikut mendukung program Adopsi Hutan, dengan ikut serta dalam program ini, kita tidak hanya turut menjaga keberlanjutan hutan, tetapi juga membantu masyarakat lokal yang hidup di sekitarnya.