IDAP THALASSAEMIA, TOLONG!! ADIK KAKAK YATIM INI INGIN SEMBUH

13 October 2022

Ibu Tini mempunyai anak bernama Risna dan Kusnina, mereka adik kakak yang sudah lama di tinggal seorang ayah karena meninggal. Ibu Tini mau tak mau harus mengurus dan membesarkan anak-anaknya dengan berjualan gorengan keliling kampung di daerah pangaragajian lembang. Ibu Tini tak pernah mengeluh dalam merawat anak anaknya, Ibu Tini selalu semangat karena Ibu Tini sadar anak-anaknya harus semangat sekolah agar kelak sukses. Ayah Risna dan Kusnina meninggal di tahun 2015.

Namun kondisi anak bu Tini dua-duanya mengidap kelainan penyakit yang dokter bilang itu Thalassaemia atau disebut (Kelainan Sel Darah Putih). Risna yang sekarang berusia 15 Tahun dan sekolahnya kelas 2 SMP sedangkan adiknya Kusnina yang berusia 11 tahun dan sekolahnya kelas 5 SD. Mereka adik kakak yang mengidap penyakit yang sama yaitu kelainan sel darah putih. Kakaknya Risna mengidap penyakit yang levelnya masih minor dan harus transfusi darah 3 bulan sekali karena levelnya masih minor dan itu bisa sembuh, namun adiknya Kusnina mengidap penyakit itu dengan level mayor atau bisa dibilang penyakitnya sangat serius karena Kusnina harus transfusi darah sebulan sekali. 

Keadaan Risna dan Kusnina sangat menyedihkan karna mereka sudah di tinggal ayahnya meninggal dan sekarang mereka mengidap penyakit sangat serius. Keadaan kakaknya tidak terlalu serius namun harus tetap hati-hati dan rutin tranfusi darah. Namun adiknya Kusnina sangat menyedihkan karna keadaan badanya tidak berkembang dan perutnya sangat buncit sampe-sampe baju dan rok sekolahnya pun sudah tidak muat dan sering mimisan, dan makananya juga tidak bisa sembarngan karena dokter sudah menyarankan makanan untuk Kusnina dan Risna.

Ibu Tini kebingungan karena sekarang sudah tidak berjualan keliling karena yang punya gorengannya tidak memproduksi lagi jadi terpaksa Bu Tini juga berhenti jualan. Pernah kejadian ketika Ibu Tini sedang keliling berjualan dan Kusnina di tinggal dirumah sendiri namun saat pulang Kusnina sudah mimisan dan tak berdaya. Ibu Tini sangat kebingungan dan sedih melihat anaknya dua duanya sakit, di sisi lain Bu Tini harus merawat anak-anaknya dan di sisi lain Bu Tini harus mencari uang dengan berjualan keliling yang hasilnya tak seberapa dengan satu gorengan untungnya hanya Rp. 200.

Dulu sebelum jualan keliling dan ambil gorengan dari orang lain,  Bu Tini sempat berjualan dirumah, jualan lotek, basreng dan jajanan anak-anak kecil. Namun suatu kejadian yang tak pernah di lupakan, anak Bu Tini; Risna dan Kusninan drop dan harus jadwal transfusi darah dengan biaya yang sangat mahal karena jadwal transfusinya bersamaan. Sudah 3 hari telat check up ke dokter untuk transfusi darah Risna dan Kusnina, akhirnya Ibu Tini terpaksa mau tak mau memakai uang hasil berjualan dirumah agar mereka bisa transfusi darah. Akhirnya Bu Tini tidak bisa melanjutkan berjualan dirumahnya karena modal dan hasil jualanya habis untuk tranfusi darah Risna dan Kusnina. 

Ibu Tini saat ini kadang makan kadang tidak, karena sekarang sudah tidak berjualan dan tidak jualan keliling. Sudah pernah meminjam uang ke sodara dan tetangga namun terlalu sering karena pernah minjam juga untuk berobat anak-anaknya yang sakit, kakak yang pertamanya juga sudah menikah jadi kalau di kasih kadang tidak, karena kakaknya sudah berkeluarga. Bu Tini berharap agar anak-anaknya bisa sembuh agar mereka bisa sekolah dan bisa mengejar cita-citanya sampe sukses.


Belum ada update
Dana terkumpul

Rp 20.000

dari target Rp 130.000.000

 
  • 2
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Campaign telah berakhir/selesai
Yayasan Misykat Cahaya ilahi
Donasi
Ayobantu Indonesia
AyoBantu Galang Dana

Jadi fundraiser untuk campaign ini

Gabung

IDAP THALASSAEMIA, TOLONG!! ADIK KAKAK YATIM INI INGIN SEMBUH

Kesehatan
Dana terkumpul

Rp 20.000

 
Target: Rp Rp 130.000.000
  • 2
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Selesai
Campaign telah berakhir/selesai
13 October 2022

Ibu Tini mempunyai anak bernama Risna dan Kusnina, mereka adik kakak yang sudah lama di tinggal seorang ayah karena meninggal. Ibu Tini mau tak mau harus mengurus dan membesarkan anak-anaknya dengan berjualan gorengan keliling kampung di daerah pangaragajian lembang. Ibu Tini tak pernah mengeluh dalam merawat anak anaknya, Ibu Tini selalu semangat karena Ibu Tini sadar anak-anaknya harus semangat sekolah agar kelak sukses. Ayah Risna dan Kusnina meninggal di tahun 2015.

Namun kondisi anak bu Tini dua-duanya mengidap kelainan penyakit yang dokter bilang itu Thalassaemia atau disebut (Kelainan Sel Darah Putih). Risna yang sekarang berusia 15 Tahun dan sekolahnya kelas 2 SMP sedangkan adiknya Kusnina yang berusia 11 tahun dan sekolahnya kelas 5 SD. Mereka adik kakak yang mengidap penyakit yang sama yaitu kelainan sel darah putih. Kakaknya Risna mengidap penyakit yang levelnya masih minor dan harus transfusi darah 3 bulan sekali karena levelnya masih minor dan itu bisa sembuh, namun adiknya Kusnina mengidap penyakit itu dengan level mayor atau bisa dibilang penyakitnya sangat serius karena Kusnina harus transfusi darah sebulan sekali. 

Keadaan Risna dan Kusnina sangat menyedihkan karna mereka sudah di tinggal ayahnya meninggal dan sekarang mereka mengidap penyakit sangat serius. Keadaan kakaknya tidak terlalu serius namun harus tetap hati-hati dan rutin tranfusi darah. Namun adiknya Kusnina sangat menyedihkan karna keadaan badanya tidak berkembang dan perutnya sangat buncit sampe-sampe baju dan rok sekolahnya pun sudah tidak muat dan sering mimisan, dan makananya juga tidak bisa sembarngan karena dokter sudah menyarankan makanan untuk Kusnina dan Risna.

Ibu Tini kebingungan karena sekarang sudah tidak berjualan keliling karena yang punya gorengannya tidak memproduksi lagi jadi terpaksa Bu Tini juga berhenti jualan. Pernah kejadian ketika Ibu Tini sedang keliling berjualan dan Kusnina di tinggal dirumah sendiri namun saat pulang Kusnina sudah mimisan dan tak berdaya. Ibu Tini sangat kebingungan dan sedih melihat anaknya dua duanya sakit, di sisi lain Bu Tini harus merawat anak-anaknya dan di sisi lain Bu Tini harus mencari uang dengan berjualan keliling yang hasilnya tak seberapa dengan satu gorengan untungnya hanya Rp. 200.

Dulu sebelum jualan keliling dan ambil gorengan dari orang lain,  Bu Tini sempat berjualan dirumah, jualan lotek, basreng dan jajanan anak-anak kecil. Namun suatu kejadian yang tak pernah di lupakan, anak Bu Tini; Risna dan Kusninan drop dan harus jadwal transfusi darah dengan biaya yang sangat mahal karena jadwal transfusinya bersamaan. Sudah 3 hari telat check up ke dokter untuk transfusi darah Risna dan Kusnina, akhirnya Ibu Tini terpaksa mau tak mau memakai uang hasil berjualan dirumah agar mereka bisa transfusi darah. Akhirnya Bu Tini tidak bisa melanjutkan berjualan dirumahnya karena modal dan hasil jualanya habis untuk tranfusi darah Risna dan Kusnina. 

Ibu Tini saat ini kadang makan kadang tidak, karena sekarang sudah tidak berjualan dan tidak jualan keliling. Sudah pernah meminjam uang ke sodara dan tetangga namun terlalu sering karena pernah minjam juga untuk berobat anak-anaknya yang sakit, kakak yang pertamanya juga sudah menikah jadi kalau di kasih kadang tidak, karena kakaknya sudah berkeluarga. Bu Tini berharap agar anak-anaknya bisa sembuh agar mereka bisa sekolah dan bisa mengejar cita-citanya sampe sukses.



Belum ada update

Harapan #TemanPeduli
Fundraiser
Gabung
Kamu juga bisa bantu:
@toastr_render