Hilya, buah hati yang kami sayangi, tiba-tiba sakit dan segera kami bawa ke RSUD di Bantul untuk berobat karena demamnya tinggi. Serangkaian pemeriksaan pun dilakukan. Hati kami terkoyak saat mendengar hasil diagnosis dokter. Hilya terkena Hidrosefalus, Epilepsi ditambah positif Covid-19 sehingga harus isolasi . Tidak terbayangkan betapa hancur hati kami, apalagi menyaksikan Hilya harus menjalani sakitnya sendirian. Dia harus dirawat di ruang isolasi di RSUD Bantul karena Covid-19.
Setelah dinyatakan negatif Covid-19, Hilya langsung dirujuk ke RS Sarjito untuk menjalani operasi pemasangan Vp Shunt dan pengobatan epilepsinya. Dari pemeriksaan lebih mendalam, hidrosefalus Hilya sudah merusak syaraf mata dan pendengaran sehingga Hilya dinyatakan tuli.
Sejak usia 2 bulan, Hilya rutin berobat. Saat ini, Hilya berusia 1 tahun dan harus bolak balik RS Sarjito untuk melakukan berbagai macam persiapan untuk operasi yang kedua kalinya. Karena di Vp Shunt-nya ada infeksi. Jika tidak dilakukan operasi lagi maka akan mengakibatkan kepala Hilya tambah membesar.
Biaya yang dibutuhkannya sangat besar karena banyak obat-obatannya tidak dicover BPJS. Hilya juga berasal dari keluarga yang kurang mampu. Ayah Hilya hanya bekerja sebagai karyawan rumah makan serabutan yang penghasilannya tidak cukup untuk membiayai pengobatan dan kebutuhan Hilya. Sedangkan ibunya tidak bekerja dan hanya fokus merawat Hilya dan saudaranya. Kami selalu berdoa demi kesembuhan anak pertama kami.
Keadaan ekonomi membuat orang tua Hilya sangat khawatir bila pengobatan Hilya terputus karena tidak ada biaya dan itu akan memperparah kondisi Hilya. Saat ini Hilya hanya terbaring lemah di atas kasur karena kepala Hilya yang besar, dia tidak mampu mengangkat kepalanya.
Perjuangan Hilya membutuhkan dukungan biaya yang tidak sedikit. Mengingat setiap minggunya Hilya harus bolak-balik RS Sarjito untuk memantau kondisinya. Selain biaya transpor, kebutuhan yang tak kalah penting ialah pempers, susu, vitamin dan obat-obatan yang tidak dicover BPJS dan harganya cukup mahal.
Untuk itu, orang tua Hilya sangat berharap banyak orang dermawan yang terketuk hati untuk membantu biaya pengobatan dan kebutuhan Hilya. Yuk sisihkan rezeki kita untuk membantu kesembuhan Hilya.
Bukti pembayaran:
Rincian penggunaan dana bantuan:
Berita penyaluran bantuan donasi :
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah hari ini kami telah menerima donasi ,untuk para donatur donatur baik yang tidak dapat kami sebutkan namanya satu persatu , bantuan ini sangat bermanfaat sekali untuk kebutuhan anak saya.
Kami hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih semoga kebaikan para donatur dilipat gandakan oleh Allah SWT dan selalu di lancarkan rizkinya... Aamiin..
Wassalamu'alaikum wr wb
Pencairan Donasi
Rp. 1.437.451
dari target Rp 35.000.000
Hilya, buah hati yang kami sayangi, tiba-tiba sakit dan segera kami bawa ke RSUD di Bantul untuk berobat karena demamnya tinggi. Serangkaian pemeriksaan pun dilakukan. Hati kami terkoyak saat mendengar hasil diagnosis dokter. Hilya terkena Hidrosefalus, Epilepsi ditambah positif Covid-19 sehingga harus isolasi . Tidak terbayangkan betapa hancur hati kami, apalagi menyaksikan Hilya harus menjalani sakitnya sendirian. Dia harus dirawat di ruang isolasi di RSUD Bantul karena Covid-19.
Setelah dinyatakan negatif Covid-19, Hilya langsung dirujuk ke RS Sarjito untuk menjalani operasi pemasangan Vp Shunt dan pengobatan epilepsinya. Dari pemeriksaan lebih mendalam, hidrosefalus Hilya sudah merusak syaraf mata dan pendengaran sehingga Hilya dinyatakan tuli.
Sejak usia 2 bulan, Hilya rutin berobat. Saat ini, Hilya berusia 1 tahun dan harus bolak balik RS Sarjito untuk melakukan berbagai macam persiapan untuk operasi yang kedua kalinya. Karena di Vp Shunt-nya ada infeksi. Jika tidak dilakukan operasi lagi maka akan mengakibatkan kepala Hilya tambah membesar.
Biaya yang dibutuhkannya sangat besar karena banyak obat-obatannya tidak dicover BPJS. Hilya juga berasal dari keluarga yang kurang mampu. Ayah Hilya hanya bekerja sebagai karyawan rumah makan serabutan yang penghasilannya tidak cukup untuk membiayai pengobatan dan kebutuhan Hilya. Sedangkan ibunya tidak bekerja dan hanya fokus merawat Hilya dan saudaranya. Kami selalu berdoa demi kesembuhan anak pertama kami.
Keadaan ekonomi membuat orang tua Hilya sangat khawatir bila pengobatan Hilya terputus karena tidak ada biaya dan itu akan memperparah kondisi Hilya. Saat ini Hilya hanya terbaring lemah di atas kasur karena kepala Hilya yang besar, dia tidak mampu mengangkat kepalanya.
Perjuangan Hilya membutuhkan dukungan biaya yang tidak sedikit. Mengingat setiap minggunya Hilya harus bolak-balik RS Sarjito untuk memantau kondisinya. Selain biaya transpor, kebutuhan yang tak kalah penting ialah pempers, susu, vitamin dan obat-obatan yang tidak dicover BPJS dan harganya cukup mahal.
Untuk itu, orang tua Hilya sangat berharap banyak orang dermawan yang terketuk hati untuk membantu biaya pengobatan dan kebutuhan Hilya. Yuk sisihkan rezeki kita untuk membantu kesembuhan Hilya.
Jumlah yang telah dicairkan : Rp. 1.437.451
Bukti pembayaran:
Rincian penggunaan dana bantuan:
Berita penyaluran bantuan donasi :
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah hari ini kami telah menerima donasi ,untuk para donatur donatur baik yang tidak dapat kami sebutkan namanya satu persatu , bantuan ini sangat bermanfaat sekali untuk kebutuhan anak saya.
Kami hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih semoga kebaikan para donatur dilipat gandakan oleh Allah SWT dan selalu di lancarkan rizkinya... Aamiin..
Wassalamu'alaikum wr wb
Pencairan Donasi
Rp. 1.437.451
Bagikan tautan ke media sosial