Di tahun 2023 masih banyak anak-anak yang kesulitan dalam biaya sekolah bahkan kesulitan untuk sekedar makan sesuap nasi. Kesulitan untuk mendapat pendidikan yang layak, nyata dirasakan oleh sebagian anak yang hidup tanpa orang tua.
Salah satunya Siti Fadilah (11) yang kini sedang duduk dibangku 4 SD. Kisah menyedihkan datang saat sang Ayah meninggalkan Fadilah saat berusia 3 tahun, sedangkan ibu Fadilah mengalami gangguan kejiwaan selama 5 tahun terakhir. Akhirnya, supaya Fadilah masih bisa mendapatkan pengawasan dari orang dewasa, Kakek dan Nenek Fadilah memutuskan membawa Fadilah bersama mereka.
Kakek dan Nenek Fadilah tinggal di sebuah gubuk kecil yang sudah kurang layak, di daerah Kp. Cisalada RT 03/08, Desa. Cibadak, Kec.Tanjungsari, Bogor Timur. Dan untuk biaya sekolah serta bekal Fadilah, hanya mengandalkan uang dari Kakek yang kerja serabutan buruh tani karena Nenek hanya mengurusi urusan rumah tangga dan mengurus Fadilah. Dari hasil panen, Kakek hanya diberi uang Rp 40.000 untuk satu hari.
Tak ada kata jajan mewah dan mahal bagi Fadilah karena tak pernah jajan dan hanya dibekali nasi oleh Nenek. Jika pun mendapat uang jajan, Fadilah hanya mendapatkan sebesar Rp 2.000. Tak hanya permasalahan uang jajan, sepatu milik Fadilah pun sudah rusak karena sering digunakan untuk berjalan ke sekolah sejauh 1 kilometer. Namun, hal tersebut tak dijadikan alasan oleh Fadilah untuk malas bersekolah. Fadilah tetap semangat belajar supaya bisa menggapai cita-citanya dengan mudah.
Kehidupan yang serba pas-pasan ini sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Fadilah. Meski tak tinggal dirumah mewah yang kehidupan hariannya serba terpenuhi, tak membuat Fadilah mengeluh. Masih banyak hal yang gadis kecil ini syukuri. Ia merasa bersyukur karena masih memiliki Kakek dan Nenek yang sangat menyayanginya meski harus banting tulang menyekolahkannya. Fadilah percaya bahwa kesabarannya menjadi salah satu cara untuk terus menjalani kehidupan dengan senang hati.
Kisah Fadilah pasti mampu menggerakan hati siapapun untuk ikut membantunya. Karena diusia yang masih anak-anak, Fadilah harus hidup dengan beban derita tak tinggal dengan orang tuanya dan terancam putus sekolah jika Kakek dan Nenek tak lagi memiliki penghasilan.
#TemanPeduli, demi bisa ikut memenuhi kebutuhan harian adik Fadilah, ASAR Humanity mengajakmu untuk ikut menyisihkan rezeki terbaikmu. InshaAllah bantuanmu bisa membangkitkan semangat Fadilah untuk terus belajar demi bisa menggapai cita-citanya. Bantuanmu juga bisa meringankan beban Kakek dan Nenek, supaya tak perlu lagi banting tulang di usia yang sudah tak muda lagi. Kamu bisa bantu Kakek, Nenek dan Fadiah, melalui cara:
1. Klik “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih Metode Pembayaran (GO-PAY, Transfer Bank, Virtual Account, Kartu Kredit)
4. Segera transfer sesuai nominal jika menggunakan Transfer bank & Virtual Account
5. Setelah berhasil, dapatkan laporan donasi melalui laman campaign ini
dari target Rp 10.000.000
Di tahun 2023 masih banyak anak-anak yang kesulitan dalam biaya sekolah bahkan kesulitan untuk sekedar makan sesuap nasi. Kesulitan untuk mendapat pendidikan yang layak, nyata dirasakan oleh sebagian anak yang hidup tanpa orang tua.
Salah satunya Siti Fadilah (11) yang kini sedang duduk dibangku 4 SD. Kisah menyedihkan datang saat sang Ayah meninggalkan Fadilah saat berusia 3 tahun, sedangkan ibu Fadilah mengalami gangguan kejiwaan selama 5 tahun terakhir. Akhirnya, supaya Fadilah masih bisa mendapatkan pengawasan dari orang dewasa, Kakek dan Nenek Fadilah memutuskan membawa Fadilah bersama mereka.
Kakek dan Nenek Fadilah tinggal di sebuah gubuk kecil yang sudah kurang layak, di daerah Kp. Cisalada RT 03/08, Desa. Cibadak, Kec.Tanjungsari, Bogor Timur. Dan untuk biaya sekolah serta bekal Fadilah, hanya mengandalkan uang dari Kakek yang kerja serabutan buruh tani karena Nenek hanya mengurusi urusan rumah tangga dan mengurus Fadilah. Dari hasil panen, Kakek hanya diberi uang Rp 40.000 untuk satu hari.
Tak ada kata jajan mewah dan mahal bagi Fadilah karena tak pernah jajan dan hanya dibekali nasi oleh Nenek. Jika pun mendapat uang jajan, Fadilah hanya mendapatkan sebesar Rp 2.000. Tak hanya permasalahan uang jajan, sepatu milik Fadilah pun sudah rusak karena sering digunakan untuk berjalan ke sekolah sejauh 1 kilometer. Namun, hal tersebut tak dijadikan alasan oleh Fadilah untuk malas bersekolah. Fadilah tetap semangat belajar supaya bisa menggapai cita-citanya dengan mudah.
Kehidupan yang serba pas-pasan ini sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Fadilah. Meski tak tinggal dirumah mewah yang kehidupan hariannya serba terpenuhi, tak membuat Fadilah mengeluh. Masih banyak hal yang gadis kecil ini syukuri. Ia merasa bersyukur karena masih memiliki Kakek dan Nenek yang sangat menyayanginya meski harus banting tulang menyekolahkannya. Fadilah percaya bahwa kesabarannya menjadi salah satu cara untuk terus menjalani kehidupan dengan senang hati.
Kisah Fadilah pasti mampu menggerakan hati siapapun untuk ikut membantunya. Karena diusia yang masih anak-anak, Fadilah harus hidup dengan beban derita tak tinggal dengan orang tuanya dan terancam putus sekolah jika Kakek dan Nenek tak lagi memiliki penghasilan.
#TemanPeduli, demi bisa ikut memenuhi kebutuhan harian adik Fadilah, ASAR Humanity mengajakmu untuk ikut menyisihkan rezeki terbaikmu. InshaAllah bantuanmu bisa membangkitkan semangat Fadilah untuk terus belajar demi bisa menggapai cita-citanya. Bantuanmu juga bisa meringankan beban Kakek dan Nenek, supaya tak perlu lagi banting tulang di usia yang sudah tak muda lagi. Kamu bisa bantu Kakek, Nenek dan Fadiah, melalui cara:
1. Klik “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih Metode Pembayaran (GO-PAY, Transfer Bank, Virtual Account, Kartu Kredit)
4. Segera transfer sesuai nominal jika menggunakan Transfer bank & Virtual Account
5. Setelah berhasil, dapatkan laporan donasi melalui laman campaign ini
Bagikan tautan ke media sosial