“Dari perempuan untuk dukung pendidikan perempuan!”
Di perayaan International Women’s Day (Hari Perempuan Internasional), The Crank Sisters, komunitas gowes yang terdiri dari 12 pesepeda perempuan dari Cibubur, bakal menginisiasi event charity ride GEBRAK Yogyakarta pada tanggal 8-10 Maret 2023.
Para perempuan hebat ini akan bersepeda menempuh jarak 580 kilometer dari Cibubur ke Yogyakarta untuk menyalurkan beasiswa pendidikan kepada 24 Adik Bintang (penerima beasiswa dari keluarga prasejahtera) Hoshizora Foundation. Sesuai misinya “bersepeda dan charity”, The Crank Sisters ingin mengajak Kakak Baik untuk join meningkatkan kualitas pendidikan anak Indonesia.
Belum bisa ikut gowes? Jangan khawatir karena Kakak Baik bisa banget join dengan ikut berdonasi untuk menyambut GEBRAK Yogyakarta. Seluruh donasi akan disalurkan untuk mendukung pendidikan 24 perempuan muda di Yogyakarta yang lahir dengan keterbatasan ekonomi dan kesulitan untuk mengakses pendidikan yang layak.
Salah satunya adalah Adik Sabrina dari Bantul, Yogyakarta, yang kini sudah menginjak kelas VII SMP. Tinggal di rumah semi permanen yang sempit dan sederhana, Adik Sabrina dibesarkan bersama kedua kakaknya untuk tidak pernah menyerah dengan segala keterbatasan. Bapak Sabrina bekerja sebagai penambang pasir. Penghasilan pun hanya bisa didapatkan ketika cuaca sedang bagus. Jika tidak, Bapak terpaksa serabutan mencari sampingan yang lain untuk bisa tetap memenuhi nafkah sehari-hari. Ketika pemasukan sedang sedikit, Ibu bekerja membuat kerajinan dari pelepah pisang dengan upah Rp 30.000/2 hari untuk tambahan membeli beras.
(Foto 1 : Tim Hoshizora saat berkunjung ke rumah Adik Sabrina)
Semangat Ibu untuk membantu ekonomi keluarga tersalurkan pada Adik Sabrina. Sejak SD, ia sudah terbiasa membantu ibu berjualan dengan membawa barang dagangan kecil-kecilan untuk dijual di sekolah. Adik Sabrina tidak pernah malu dan justru senang ketika teman-temannya membeli dagangannya seperti makanan kecil, gantungan kunci, bros, dan alat tulis hias. Ada wejangan Ibu yang selalu dipegangnya, “Jangan pernah malu karena ketidakpunyaan, tapi kita harus bisa bersahabat dengan apa yang kita punya.”
Selain latihan berwirausaha sejak dini, ini adalah upaya Adik Sabrina untuk mengurangi beban Ibu. Semua keuntungan jualan akan diberikan kepada Ibu dan sisanya ia tabung. Di masa depan, Adik Sabrina ingin menjadi pengusaha sukses agar bisa membuka lapangan pekerjaan bagi para ibu rumah tangga yang kesulitan mencari penghasilan tambahan seperti ibunya.
Di sekolah, Adik Sabrina juga tidak kalah keren. Ia selalu peringkat 3 besar dan aktif mengikuti berbagai kegiatan lomba mulai dari mewarnai, qiroah, drumband, dan lainnya. Saat pandemi lalu, Adik Sabrina mengikuti Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FSL2N) dengan cabang lomba kriya anyam. Berkat kebiasaannya membantu ibu menganyam di rumah, Adik Sabrina dengan terampil membuat karya anyam dari kain perca.
(Foto 2 - Sabrina dengan hasil karya kriya anyam dan bersama Bapak Ibu)
Selain Adik Sabrina, masih ada 23 perempuan muda lainnya yang memiliki kisah perjuangan dalam meraih pendidikan. Beruntungnya, keterbatasan ekonomi tidak pernah menghalangi mereka untuk bermimpi setinggi-tingginya.
Yuk, bantu mereka bisa terus sekolah dan wujudkan mimpi anak negeri bareng The Crank Sisters!
dari target Rp 60.000.000
“Dari perempuan untuk dukung pendidikan perempuan!”
Di perayaan International Women’s Day (Hari Perempuan Internasional), The Crank Sisters, komunitas gowes yang terdiri dari 12 pesepeda perempuan dari Cibubur, bakal menginisiasi event charity ride GEBRAK Yogyakarta pada tanggal 8-10 Maret 2023.
Para perempuan hebat ini akan bersepeda menempuh jarak 580 kilometer dari Cibubur ke Yogyakarta untuk menyalurkan beasiswa pendidikan kepada 24 Adik Bintang (penerima beasiswa dari keluarga prasejahtera) Hoshizora Foundation. Sesuai misinya “bersepeda dan charity”, The Crank Sisters ingin mengajak Kakak Baik untuk join meningkatkan kualitas pendidikan anak Indonesia.
Belum bisa ikut gowes? Jangan khawatir karena Kakak Baik bisa banget join dengan ikut berdonasi untuk menyambut GEBRAK Yogyakarta. Seluruh donasi akan disalurkan untuk mendukung pendidikan 24 perempuan muda di Yogyakarta yang lahir dengan keterbatasan ekonomi dan kesulitan untuk mengakses pendidikan yang layak.
Salah satunya adalah Adik Sabrina dari Bantul, Yogyakarta, yang kini sudah menginjak kelas VII SMP. Tinggal di rumah semi permanen yang sempit dan sederhana, Adik Sabrina dibesarkan bersama kedua kakaknya untuk tidak pernah menyerah dengan segala keterbatasan. Bapak Sabrina bekerja sebagai penambang pasir. Penghasilan pun hanya bisa didapatkan ketika cuaca sedang bagus. Jika tidak, Bapak terpaksa serabutan mencari sampingan yang lain untuk bisa tetap memenuhi nafkah sehari-hari. Ketika pemasukan sedang sedikit, Ibu bekerja membuat kerajinan dari pelepah pisang dengan upah Rp 30.000/2 hari untuk tambahan membeli beras.
(Foto 1 : Tim Hoshizora saat berkunjung ke rumah Adik Sabrina)
Semangat Ibu untuk membantu ekonomi keluarga tersalurkan pada Adik Sabrina. Sejak SD, ia sudah terbiasa membantu ibu berjualan dengan membawa barang dagangan kecil-kecilan untuk dijual di sekolah. Adik Sabrina tidak pernah malu dan justru senang ketika teman-temannya membeli dagangannya seperti makanan kecil, gantungan kunci, bros, dan alat tulis hias. Ada wejangan Ibu yang selalu dipegangnya, “Jangan pernah malu karena ketidakpunyaan, tapi kita harus bisa bersahabat dengan apa yang kita punya.”
Selain latihan berwirausaha sejak dini, ini adalah upaya Adik Sabrina untuk mengurangi beban Ibu. Semua keuntungan jualan akan diberikan kepada Ibu dan sisanya ia tabung. Di masa depan, Adik Sabrina ingin menjadi pengusaha sukses agar bisa membuka lapangan pekerjaan bagi para ibu rumah tangga yang kesulitan mencari penghasilan tambahan seperti ibunya.
Di sekolah, Adik Sabrina juga tidak kalah keren. Ia selalu peringkat 3 besar dan aktif mengikuti berbagai kegiatan lomba mulai dari mewarnai, qiroah, drumband, dan lainnya. Saat pandemi lalu, Adik Sabrina mengikuti Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FSL2N) dengan cabang lomba kriya anyam. Berkat kebiasaannya membantu ibu menganyam di rumah, Adik Sabrina dengan terampil membuat karya anyam dari kain perca.
(Foto 2 - Sabrina dengan hasil karya kriya anyam dan bersama Bapak Ibu)
Selain Adik Sabrina, masih ada 23 perempuan muda lainnya yang memiliki kisah perjuangan dalam meraih pendidikan. Beruntungnya, keterbatasan ekonomi tidak pernah menghalangi mereka untuk bermimpi setinggi-tingginya.
Yuk, bantu mereka bisa terus sekolah dan wujudkan mimpi anak negeri bareng The Crank Sisters!
Bagikan tautan ke media sosial