Serangan
dan blokade suplai yang kian intensif dari Israel menghantarkan Gaza pada kondisi
yang sangat darurat. Saat ini kelaparan akut terus meluas, malnutrisi yang
masif menyiksa anak-anak di Gaza. Otoritas kesehatan setempat mencatat lebih
dari 17.000 anak-anak di Gaza kini mengalami malnutrisi parah. Kondisi
ini menjadi semakin menyedihkan ketika kelompok yang paling rentan —anak-anak,
perempuan, dan lansia— justru menjadi korban paling besar dari situasi ini.
Menurut
data terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza, sebanyak 86 warga
Palestina, termasuk 76 anak-anak, meninggal dunia akibat kelaparan dan
kekurangan gizi. Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan
nyawa-nyawa yang dilenyapkan karena minimnya akses bantuan kemanusiaan.
Dr. Abdu Assaf, salah satu tenaga medis di Gaza, menyatakan bahwa
tingkat malnutrisi anak telah mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah
konflik. Sementara itu, akses terhadap
bantuan justru menjadi jebakan bagi masyarakat Gaza, Israel menyerang titik
distribusi ketika masyarakat sedang berkerumun mengakses bantuan. 32 orang
meninggal dunia dan ratusan lainnya luka parah.
Saatnya Bertindak!
Di
tengah langkanya bahan pokok dan lonjakan harga makanan yang sangat tajam,
kebutuhan mendesak saat ini adalah makanan siap saji yang bisa langsung
dikonsumsi oleh para pengungsi— terutama anak-anak yang sudah dalam kondisi
kritis.
Indonesia
Berbagi membuka campaign darurat untuk membantu saudara-saudara kita di Gaza.
Setiap kontribusi Sahabat Berbagi akan digunakan untuk pengadaan dan pengiriman
makanan siap saji yang aman dan layak. Karena di tengah situasi genting
ini, satu paket makanan bisa menjadi penyelamat nyawa.
Mari
kita berikan kontribusi terbaik untuk menyelamatkan ribuan anak-anak Gaza dari
bencana kelaparan, kebaikan yang Sahabat Berbagi berikan akan menjadi tombak
kemanusiaan yang menghujam genosida dan menghadirkan harapan untuk masyarakat
Gaza.
KLIK DONASI SEKARANG!
Serangan
dan blokade suplai yang kian intensif dari Israel menghantarkan Gaza pada kondisi
yang sangat darurat. Saat ini kelaparan akut terus meluas, malnutrisi yang
masif menyiksa anak-anak di Gaza. Otoritas kesehatan setempat mencatat lebih
dari 17.000 anak-anak di Gaza kini mengalami malnutrisi parah. Kondisi
ini menjadi semakin menyedihkan ketika kelompok yang paling rentan —anak-anak,
perempuan, dan lansia— justru menjadi korban paling besar dari situasi ini.
Menurut
data terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza, sebanyak 86 warga
Palestina, termasuk 76 anak-anak, meninggal dunia akibat kelaparan dan
kekurangan gizi. Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan
nyawa-nyawa yang dilenyapkan karena minimnya akses bantuan kemanusiaan.
Dr. Abdu Assaf, salah satu tenaga medis di Gaza, menyatakan bahwa
tingkat malnutrisi anak telah mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah
konflik. Sementara itu, akses terhadap
bantuan justru menjadi jebakan bagi masyarakat Gaza, Israel menyerang titik
distribusi ketika masyarakat sedang berkerumun mengakses bantuan. 32 orang
meninggal dunia dan ratusan lainnya luka parah.
Saatnya Bertindak!
Di
tengah langkanya bahan pokok dan lonjakan harga makanan yang sangat tajam,
kebutuhan mendesak saat ini adalah makanan siap saji yang bisa langsung
dikonsumsi oleh para pengungsi— terutama anak-anak yang sudah dalam kondisi
kritis.
Indonesia
Berbagi membuka campaign darurat untuk membantu saudara-saudara kita di Gaza.
Setiap kontribusi Sahabat Berbagi akan digunakan untuk pengadaan dan pengiriman
makanan siap saji yang aman dan layak. Karena di tengah situasi genting
ini, satu paket makanan bisa menjadi penyelamat nyawa.
Mari
kita berikan kontribusi terbaik untuk menyelamatkan ribuan anak-anak Gaza dari
bencana kelaparan, kebaikan yang Sahabat Berbagi berikan akan menjadi tombak
kemanusiaan yang menghujam genosida dan menghadirkan harapan untuk masyarakat
Gaza.
KLIK DONASI SEKARANG!
Bagikan tautan ke media sosial