JAGOAN MUDA SIAP JUARA
Dukung Aisyah dan Tata Wujudkan Mimpinya Jadi Atlet Profesional!
Mimpi adalah kunci bagi setiap anak untuk melukiskan masa depannya. Semangat dalam berani bermimpi merupakan anak tangga pertama yang menentukan langkah mereka untuk tangguh menapaki tangga menuju masa depan yang lebih cerah. Mendukung pendidikan tidak hanya soal memastikan mereka duduk di bangku sekolah, melainkan penting juga untuk membantu mereka mengembangkan potensi agar siap menghadapi kehidupan di masa depan.
Dream Big, Resilience, Care for Others
Dalam mendukung mimpi hebat Adik Bintang, Hoshizora mengusung 3 nilai (value) utama dalam menciptakan program-program bagi mereka, yaitu dream big (bermimpi besar), resilience (tangguh), dan care for others (peduli kepada sesama). Salah satunya melalui berbagai program pengembangan kapasitas, Hoshizora percaya bahwa program ini dapat membantu mereka menjadi pribadi yang berani bermimpi, gigih berjuang untuk mimpinya, dan peduli pada lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan hasil survei kegiatan Hoshizora Forum (Forum program pengembangan kapasitas di Hoshizora), sekitar 89,5% Adik Bintang sepakat bahwa program pengembangan kapasitas dapat membantu mereka mengenali minat, potensi, serta perencanaan karir. Mereka belajar banyak hal tentang profesi yang beragam dan menjadi lebih percaya diri karena bisa bertemu dengan sosok inspiratif yang mendukung mimpi mereka. Ketika dibimbing untuk menggali minat dan potensi diri, mereka menjadi lebih mudah dalam memetakan perencanaan karir di masa depan.
Selain Hoshizora Forum, Hoshizora Foundation juga berupaya untuk memfasilitasi berbagai program pengembangan kapasitas yang dikembangkan seperti Obrolan Pulang Sekolah, community development, community visit, mentoring bersama Kakak Mentor, konsultasi kesehatan mental, dan masih banyak kegiatan seru lainnya.
Cerita Aisyah, Srikandi Muda Yang Memperjuangkan Mimpinya
Setiap anak berhak bermimpi dan berjuang untuk mewujudkannya. Begitu pula dengan Aisyah. Lahir di tengah keluarga yang jauh dari kata sejahtera, kehidupannya sebagai seorang pelajar yang memiliki mimpi hampir terhenti. Ia besar di tengah keterbatasan, terutama setelah ayah dan ibunya terpaksa berpisah. Kesehatan ibu yang menurun, memaksa sang nenek untuk menjadi tulang punggung keluarga di bawah atap rumah kontrakan. Mengandalkan penghasilannya dari berjualan nasi bungkus di depan rumah tetangganya dan kesehatannya yang semakin minim, nenek Aisyah mengurus segala keperluan makan keluarga hingga biaya sekolah cucu-cucunya.
Aisyah bermimpi menjadi seorang atlet panahan. Mimpinya telah ia tetapkan sejak di bangku Sekolah Dasar. Sayangnya, alat-alat yang digunakan untuk olahraga panahan terbilang sangat mahal. Melihat usaha Aisyah yang bertekad untuk menjadi atlet panahan setiap hari, membuat sang nenek berusaha meminta bantuan untuk memperjuangkan mimpi cucunya, termasuk berhutang pada pelatih Aisyah untuk membeli salah satu alat olahraga memanah yang bisa mencapai jutaan rupiah.
Di tengah semua keterbatasan tersebut, dukungan sang nenek menjadi pemicu semangat Aisyah dalam berlatih. Bahkan, ketika kondisi kesehatan nenek mulai menurun, sang Ibu ganti berjuang untuk mencari nafkah dengan berjualan nasi berkat di pasar. Dukungan nenek dan ibu membuat Aisyah makin semangat. Selepas sekolah, ia hanya pulang untuk makan dan segera bergegas kembali untuk pergi berlatih ke lapangan.
Kini, tekadnya menjadi atlet panahan nasional hampir ia genggam. Jerih payahnya hampir membuahkan hasil. Tingkat demi tingkat pertandingan ia lalui dengan rekam jejak prestasi. Mulai dari juara 1 di Kejuaraan tingkat Kabupaten pada tahun 2022, Juara 1 di kejuaraan Kabupaten (KejurKab Junior) pada tahun yang sama, kemudian juara 2 pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) di tingkat Provinsi pada tahun 2023, serta beberapa deret prestasi lainnya di tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional.
Berbekalkan prestasi dan kemampuan yang dimiliki, saat ini ia tengah menjalani karantina untuk mengikuti kejuaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Di masa depan, ia berharap untuk menjadi seorang atlet panahan agar bisa masuk ke perguruan tinggi atau pekerjaan yang baik melalui jalur prestasi/atlet.
Sebagai seorang Adik Bintang, atau penerima beasiswa di Hoshizora Foundation, Aisyah merasa bersyukur akan banyak hal. Bertemu dengan banyak orang baik, tak ayal menjadi penyemangatnya dalam berprestasi. Namun, Aisyah dan banyak Adik Bintang lainnya yang memiliki mimpi sebagai seorang atlet juga masih membutuhkan banyak bantuan untuk bisa bersekolah dengan layak.
Kisah Perjuangan Adik Tata Jadi Atlet Renang
Adik Tata adalah seorang putri dari 3 bersaudara yang lahir di sebuah keluarga dengan keadaan jauh dari kata sejahtera. Besar dan tumbuh sebagai seorang yatim karena ayahnya telah meninggal dunia sejak kecil, membuat Tata menggantungkan hidupnya pada sang ibu yang berpenghasilan tunggal. Setiap harinya, dari siang hingga malam, ibunya bekerja sebagai pegawai catering dan laundry. Namun di tengah keterbatasan tersebut, Adik Tata tetap berusaha dan bersemangat untuk meraih cita-cita agar dapat mengangkat derajat keluarganya di kemudian hari.
Sejak kelas 3 SD, Adik Tata sudah gemar berenang dan berlatih untuk menggeluti olahraga renang. Setiap hari selepas sekolah, Adik Tata pergi berlatih hingga pukul 6 sore untuk melatih ketahanan tubuh dan pernafasannya secara mandiri. Di hari minggu, Adik Tata juga tidak lupa untuk melakukan latihan fisik darat. Mulanya, hal ini dilakukan agar Adik Tata dapat memiliki tinggi badan yang memadai untuk mendukung cita-citanya menjadi seorang polwan. Namun, seiring berjalannya waktu, kegemaran dan kecintaannya pada bidang olahraga renang tersebut telah menjadi sebuah bakat yang melekat dan melahirkan prestasi. Pada tahun 2021, ia meraih juara 1 pada kompetisi nasional Renang 100M gaya Dada Putri, Juara 1 O2SN tingkat provinsi dan nasional jenjang SMP untuk cabang olahraga renang 100 meter putri pada tahun 2023, serta berbagai kejuaraan lainnya dalam cabang olahraga renang.
Sayangnya, di tahun ini, Adik Tata harus berpisah selamanya dengan sang ibu yang telah tiada. Kini, ia tinggal sebagai anak yatim piatu bersama sang kakak. Berbekalkan semangat yang tersisa dan bantuan yang diberikan Hoshizora, Adik Tata kini terus berupaya memperjuangkan mimpinya.
Dukunganmu Membuat Adik Bintang Berprestasi dan Bersemangat Meraih Impian!
“Dengan pendidikan yang baik, maka setiap anak Indonesia dapat memaksimalkan potensi dan mewujudkan impiannya sehingga mereka bisa memiliki masa depan yang lebih baik.”
Untuk itu, yuk, ikut serta dalam membantu mewujudkan impian Aisyah, Tata, dan anak-anak Indonesia lainnya! Bertepatan menjelang perayaan Hari Olahraga Nasional, kita wujudkan #MimpiTanpaBatas para atlet muda kebanggaan bangsa lewat kampanye JAGOAN MUDA SIAP JUARA.
Setiap donasi yang kalian berikan akan disalurkan untuk beasiswa pendidikan, kelas mendukung program pengembangan kapasitas, serta uang saku dan sarana prasarana olahraga bagi para atlet muda menuju di Hoshizora Foundation dan memastikan lebih banyak anak-anak Indonesia memiliki masa depan yang lebih cerah.
Jadi Jembatan Kebaikan Untuk Mendukung Mimpi Aisyah, Tata, dan Adik Bintang lainnya, yuk!
Hoshizora Foundation ingin mengajak Kakak-kakak baik untuk berkolaborasi memberikan kesempatan kepada anak-anak Indonesia mengembangkan bakat dan passionnya untuk selangkah lebih dekat dengan mimpinya. Caranya :
1. Klik tombol “DONASI”
2. Masukan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran (transfer bank atau kartu kredit)
4. Kirimkan donasimu dan jangan ajak lebih banyak kakak baik untuk berkolaborasi bersama dukung #MimpiTanpaBatas anak hebat Indonesia!
Kontribusimu Bantu Aisyah dan Tata Gapai Mimpi Menjadi Atlet Profesional
Assalamu’alaikum,
Halo, #TemanPeduli se-Indonesia!
Gimana kabarnya? Semoga selalu dalam keadaan baik dan sehat, ya.
Menuju penghujung tahun 2024 ini, Hoshizora mau share update terkait penyaluran dana dari #TemanPeduli melalui campaign “Jagoan Muda, Siap Juara” dan kegiatan Sociatrip #PergidanBerbagi, kepada anak-anak Indonesia yang berani menggapai mimpinya.
Kali ini, ada Adik Aisyah dan Adik Tata sebagai penerima manfaat ingin membagikan ceritanya. Di bulan November ini, tim Hoshizora melakukan kunjungan ke rumah keduanya dan menyalurkan secara langsung bantuan #TemanPeduli. Adik Aisyah, Adik Tata, dan keluarga sangat bahagia dan berterima kasih. Karena berkat kontribusi dari #TemanPeduli, Adik Aisyah semakin semangat menorehkan prestasi di bidang olahraga panahan dan Adik Tata di olahraga renang.
Adik Aisyah
Aisyah merupakan pribadi yang tidak pernah mengeluh akan keadaan dan keterbatasan yang ada. Alasan utama karena ada nenek dan ibu yang hadir sebagai support system terbesarnya. Walaupun dibatasi oleh masalah kesehatan dan ekonomi, namun Ibu dan nenek Aisyah terus banting tulang untuk mendukung mimpi Aisyah. Keduanya gigih berjualan nasi berkat dan menerima pesanan catering, sampai menambah usaha dengan berjualan ayam. Sedangkan Kakak Aisyah merupakan penjaga toko galon isi ulang yang pergalonnya hanya meraup untung Rp 2.000.
Saat ini, Aisyah duduk di kelas 10 SMA. Ia harus tinggal di asrama Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PLPP) DIY sebagai atlet muda panahan yang dibina di bawah Balai Pemuda dan Olahraga Provinsi DIY. Di luar kegiatan sekolah, Aisyah disibukkan dengan jadwal latihan yang padat sebagai seorang atlet. Apabila sedang tidak ada perlombaan, Aisyah selalu mengikuti pelajaran hingga pukul 14.30, istirahat sebentar, dan dilanjutkan latihan memanah sampai menjelang maghrib.
Prestasi terakhirnya di bulan Agustus lalu, Aisyah dinyatakan lulus seleksi PON mewakili DIY di PON Aceh-Sumatera Utara 2024 pada cabang olahraga panahan putri. Di kompetisi PON Aceh tahun ini, Aisyah naik ke kategori yang lebih tinggi di cabang olahraga panahan, dari kategori alat standar bow ke recurve. Oleh sebab itu, ia perlu membeli peralatan baru seharga 60 juta rupiah untuk menunjang latihannya. Selama kompetisi PON tersebut, Aisyah mengikuti hampir seluruh kategori panahan putri baik individu maupun kelompok dan berturut-turut menyabet posisi pertama. Namun, pada pertandingan terakhir, hujan lebat dan angin kencang membuat Aisyah harus berada di urutan bawah. Meski tidak bisa memenangkan posisi pertama, Ibu dan Nenek Aisyah tetap bangga atas pencapaian dan jerih payah usaha Aisyah.
Pada bulan April 2025 mendatang, Aisyah akan mengikuti kompetisi lagi dan berharap akan menjadi juara serta mendapatkan medali emas. Doakan ya kak!
Adik Tata
Adik Tata adalah seorang atlet muda berbakat di bidang renang yang sekarang duduk di bangku kelas 9 SMP. Selepas kepergian Ibunya, kini Tata hidup bersama pakdenya yang berprofesi sebagai tukang jahit rumahan. Cita-cita Tata untuk menjadi atlet profesional didukung penuh oleh Pakdenya. Setiap kali Tata mengikuti kompetisi, Pakdenya selalu hadir dan memberikan masukan yang membantu Tata untuk terus berkembang.
Tata sering menjadi perwakilan klubnya untuk mewakili di enam nomor cabang olahraga renang di tingkat kabupaten. Dari keenam nomor cabang tersebut, Pakdenya menceritakan bahwa Tata paling unggul di nomor olahraga renang gaya dada. Selain itu, Tata juga kerap mengikuti kejuaraan POPDA, PORDA, dan O2SN. Menurut Tata, untuk mempersiapkan sebuah kompetisi membutuhkan proses yang panjang dan memakan banyak waktu. Oleh karena itu, ia gigih berlatih meskipun sedang tidak ada kompetisi yang akan ia ikuti dalam waktu dekat. Di tengah kesibukannya sebagai siswa 9, Tata memiliki jadwal rutin setiap hari untuk berlatih renang di semua nomor cabang olahraga renang.
Seiring berjalannya waktu, Tata merasa baju renangnya sudah membatasi ruang geraknya ketika berenang, namun uang tabungannya belum mencukupi untuk mengganti baju renangnya tersebut. Oleh karena itu, Tata berencana menggunakan uang donasi yang diberikan oleh #TemanPeduli dari campaign Dukung Mimpi akan digunakan sebagai tambahan tabungan membeli baju renang khusus untuk kompetisi. Tata berharap dapat terus berkompetisi mewakili kabupaten di nomor cabang olahraga renang yang ia geluti hingga ke jenjang yang lebih tinggi lagi, yakni ke jenjang Nasional.
#TemanPeduli, Adik Aisyah dan Adik Tata merupakan segelintir dari anak-anak Indonesia yang beruntung bisa mendapatkan bantuan ini. Jadi, terima kasih banyak ya sudah menjadi bagian dari kebahagiaan dan semangat mereka menuju puncak!
Hoshizora berharap dukungan #TemanPeduli tidak berhenti sampai disini saja, karena masih ada ratusan Adik Bintang lainnya yang masih kesulitan untuk mewujudkan mimpinya. Setiap kontribusi yang Kakak berikan akan menjadi dukungan bagi Adik Bintang. Sekali lagi, terima kasih banyak sudah berkontribusi untuk mimpi anak-anak Indonesia!
Rp. 9.240.272
dari target Rp 75.000.000
JAGOAN MUDA SIAP JUARA
Dukung Aisyah dan Tata Wujudkan Mimpinya Jadi Atlet Profesional!
Mimpi adalah kunci bagi setiap anak untuk melukiskan masa depannya. Semangat dalam berani bermimpi merupakan anak tangga pertama yang menentukan langkah mereka untuk tangguh menapaki tangga menuju masa depan yang lebih cerah. Mendukung pendidikan tidak hanya soal memastikan mereka duduk di bangku sekolah, melainkan penting juga untuk membantu mereka mengembangkan potensi agar siap menghadapi kehidupan di masa depan.
Dream Big, Resilience, Care for Others
Dalam mendukung mimpi hebat Adik Bintang, Hoshizora mengusung 3 nilai (value) utama dalam menciptakan program-program bagi mereka, yaitu dream big (bermimpi besar), resilience (tangguh), dan care for others (peduli kepada sesama). Salah satunya melalui berbagai program pengembangan kapasitas, Hoshizora percaya bahwa program ini dapat membantu mereka menjadi pribadi yang berani bermimpi, gigih berjuang untuk mimpinya, dan peduli pada lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan hasil survei kegiatan Hoshizora Forum (Forum program pengembangan kapasitas di Hoshizora), sekitar 89,5% Adik Bintang sepakat bahwa program pengembangan kapasitas dapat membantu mereka mengenali minat, potensi, serta perencanaan karir. Mereka belajar banyak hal tentang profesi yang beragam dan menjadi lebih percaya diri karena bisa bertemu dengan sosok inspiratif yang mendukung mimpi mereka. Ketika dibimbing untuk menggali minat dan potensi diri, mereka menjadi lebih mudah dalam memetakan perencanaan karir di masa depan.
Selain Hoshizora Forum, Hoshizora Foundation juga berupaya untuk memfasilitasi berbagai program pengembangan kapasitas yang dikembangkan seperti Obrolan Pulang Sekolah, community development, community visit, mentoring bersama Kakak Mentor, konsultasi kesehatan mental, dan masih banyak kegiatan seru lainnya.
Cerita Aisyah, Srikandi Muda Yang Memperjuangkan Mimpinya
Setiap anak berhak bermimpi dan berjuang untuk mewujudkannya. Begitu pula dengan Aisyah. Lahir di tengah keluarga yang jauh dari kata sejahtera, kehidupannya sebagai seorang pelajar yang memiliki mimpi hampir terhenti. Ia besar di tengah keterbatasan, terutama setelah ayah dan ibunya terpaksa berpisah. Kesehatan ibu yang menurun, memaksa sang nenek untuk menjadi tulang punggung keluarga di bawah atap rumah kontrakan. Mengandalkan penghasilannya dari berjualan nasi bungkus di depan rumah tetangganya dan kesehatannya yang semakin minim, nenek Aisyah mengurus segala keperluan makan keluarga hingga biaya sekolah cucu-cucunya.
Aisyah bermimpi menjadi seorang atlet panahan. Mimpinya telah ia tetapkan sejak di bangku Sekolah Dasar. Sayangnya, alat-alat yang digunakan untuk olahraga panahan terbilang sangat mahal. Melihat usaha Aisyah yang bertekad untuk menjadi atlet panahan setiap hari, membuat sang nenek berusaha meminta bantuan untuk memperjuangkan mimpi cucunya, termasuk berhutang pada pelatih Aisyah untuk membeli salah satu alat olahraga memanah yang bisa mencapai jutaan rupiah.
Di tengah semua keterbatasan tersebut, dukungan sang nenek menjadi pemicu semangat Aisyah dalam berlatih. Bahkan, ketika kondisi kesehatan nenek mulai menurun, sang Ibu ganti berjuang untuk mencari nafkah dengan berjualan nasi berkat di pasar. Dukungan nenek dan ibu membuat Aisyah makin semangat. Selepas sekolah, ia hanya pulang untuk makan dan segera bergegas kembali untuk pergi berlatih ke lapangan.
Kini, tekadnya menjadi atlet panahan nasional hampir ia genggam. Jerih payahnya hampir membuahkan hasil. Tingkat demi tingkat pertandingan ia lalui dengan rekam jejak prestasi. Mulai dari juara 1 di Kejuaraan tingkat Kabupaten pada tahun 2022, Juara 1 di kejuaraan Kabupaten (KejurKab Junior) pada tahun yang sama, kemudian juara 2 pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) di tingkat Provinsi pada tahun 2023, serta beberapa deret prestasi lainnya di tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional.
Berbekalkan prestasi dan kemampuan yang dimiliki, saat ini ia tengah menjalani karantina untuk mengikuti kejuaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Di masa depan, ia berharap untuk menjadi seorang atlet panahan agar bisa masuk ke perguruan tinggi atau pekerjaan yang baik melalui jalur prestasi/atlet.
Sebagai seorang Adik Bintang, atau penerima beasiswa di Hoshizora Foundation, Aisyah merasa bersyukur akan banyak hal. Bertemu dengan banyak orang baik, tak ayal menjadi penyemangatnya dalam berprestasi. Namun, Aisyah dan banyak Adik Bintang lainnya yang memiliki mimpi sebagai seorang atlet juga masih membutuhkan banyak bantuan untuk bisa bersekolah dengan layak.
Kisah Perjuangan Adik Tata Jadi Atlet Renang
Adik Tata adalah seorang putri dari 3 bersaudara yang lahir di sebuah keluarga dengan keadaan jauh dari kata sejahtera. Besar dan tumbuh sebagai seorang yatim karena ayahnya telah meninggal dunia sejak kecil, membuat Tata menggantungkan hidupnya pada sang ibu yang berpenghasilan tunggal. Setiap harinya, dari siang hingga malam, ibunya bekerja sebagai pegawai catering dan laundry. Namun di tengah keterbatasan tersebut, Adik Tata tetap berusaha dan bersemangat untuk meraih cita-cita agar dapat mengangkat derajat keluarganya di kemudian hari.
Sejak kelas 3 SD, Adik Tata sudah gemar berenang dan berlatih untuk menggeluti olahraga renang. Setiap hari selepas sekolah, Adik Tata pergi berlatih hingga pukul 6 sore untuk melatih ketahanan tubuh dan pernafasannya secara mandiri. Di hari minggu, Adik Tata juga tidak lupa untuk melakukan latihan fisik darat. Mulanya, hal ini dilakukan agar Adik Tata dapat memiliki tinggi badan yang memadai untuk mendukung cita-citanya menjadi seorang polwan. Namun, seiring berjalannya waktu, kegemaran dan kecintaannya pada bidang olahraga renang tersebut telah menjadi sebuah bakat yang melekat dan melahirkan prestasi. Pada tahun 2021, ia meraih juara 1 pada kompetisi nasional Renang 100M gaya Dada Putri, Juara 1 O2SN tingkat provinsi dan nasional jenjang SMP untuk cabang olahraga renang 100 meter putri pada tahun 2023, serta berbagai kejuaraan lainnya dalam cabang olahraga renang.
Sayangnya, di tahun ini, Adik Tata harus berpisah selamanya dengan sang ibu yang telah tiada. Kini, ia tinggal sebagai anak yatim piatu bersama sang kakak. Berbekalkan semangat yang tersisa dan bantuan yang diberikan Hoshizora, Adik Tata kini terus berupaya memperjuangkan mimpinya.
Dukunganmu Membuat Adik Bintang Berprestasi dan Bersemangat Meraih Impian!
“Dengan pendidikan yang baik, maka setiap anak Indonesia dapat memaksimalkan potensi dan mewujudkan impiannya sehingga mereka bisa memiliki masa depan yang lebih baik.”
Untuk itu, yuk, ikut serta dalam membantu mewujudkan impian Aisyah, Tata, dan anak-anak Indonesia lainnya! Bertepatan menjelang perayaan Hari Olahraga Nasional, kita wujudkan #MimpiTanpaBatas para atlet muda kebanggaan bangsa lewat kampanye JAGOAN MUDA SIAP JUARA.
Setiap donasi yang kalian berikan akan disalurkan untuk beasiswa pendidikan, kelas mendukung program pengembangan kapasitas, serta uang saku dan sarana prasarana olahraga bagi para atlet muda menuju di Hoshizora Foundation dan memastikan lebih banyak anak-anak Indonesia memiliki masa depan yang lebih cerah.
Jadi Jembatan Kebaikan Untuk Mendukung Mimpi Aisyah, Tata, dan Adik Bintang lainnya, yuk!
Hoshizora Foundation ingin mengajak Kakak-kakak baik untuk berkolaborasi memberikan kesempatan kepada anak-anak Indonesia mengembangkan bakat dan passionnya untuk selangkah lebih dekat dengan mimpinya. Caranya :
1. Klik tombol “DONASI”
2. Masukan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran (transfer bank atau kartu kredit)
4. Kirimkan donasimu dan jangan ajak lebih banyak kakak baik untuk berkolaborasi bersama dukung #MimpiTanpaBatas anak hebat Indonesia!
Jumlah yang telah dicairkan : Rp. 9.240.272
Kontribusimu Bantu Aisyah dan Tata Gapai Mimpi Menjadi Atlet Profesional
Assalamu’alaikum,
Halo, #TemanPeduli se-Indonesia!
Gimana kabarnya? Semoga selalu dalam keadaan baik dan sehat, ya.
Menuju penghujung tahun 2024 ini, Hoshizora mau share update terkait penyaluran dana dari #TemanPeduli melalui campaign “Jagoan Muda, Siap Juara” dan kegiatan Sociatrip #PergidanBerbagi, kepada anak-anak Indonesia yang berani menggapai mimpinya.
Kali ini, ada Adik Aisyah dan Adik Tata sebagai penerima manfaat ingin membagikan ceritanya. Di bulan November ini, tim Hoshizora melakukan kunjungan ke rumah keduanya dan menyalurkan secara langsung bantuan #TemanPeduli. Adik Aisyah, Adik Tata, dan keluarga sangat bahagia dan berterima kasih. Karena berkat kontribusi dari #TemanPeduli, Adik Aisyah semakin semangat menorehkan prestasi di bidang olahraga panahan dan Adik Tata di olahraga renang.
Adik Aisyah
Aisyah merupakan pribadi yang tidak pernah mengeluh akan keadaan dan keterbatasan yang ada. Alasan utama karena ada nenek dan ibu yang hadir sebagai support system terbesarnya. Walaupun dibatasi oleh masalah kesehatan dan ekonomi, namun Ibu dan nenek Aisyah terus banting tulang untuk mendukung mimpi Aisyah. Keduanya gigih berjualan nasi berkat dan menerima pesanan catering, sampai menambah usaha dengan berjualan ayam. Sedangkan Kakak Aisyah merupakan penjaga toko galon isi ulang yang pergalonnya hanya meraup untung Rp 2.000.
Saat ini, Aisyah duduk di kelas 10 SMA. Ia harus tinggal di asrama Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PLPP) DIY sebagai atlet muda panahan yang dibina di bawah Balai Pemuda dan Olahraga Provinsi DIY. Di luar kegiatan sekolah, Aisyah disibukkan dengan jadwal latihan yang padat sebagai seorang atlet. Apabila sedang tidak ada perlombaan, Aisyah selalu mengikuti pelajaran hingga pukul 14.30, istirahat sebentar, dan dilanjutkan latihan memanah sampai menjelang maghrib.
Prestasi terakhirnya di bulan Agustus lalu, Aisyah dinyatakan lulus seleksi PON mewakili DIY di PON Aceh-Sumatera Utara 2024 pada cabang olahraga panahan putri. Di kompetisi PON Aceh tahun ini, Aisyah naik ke kategori yang lebih tinggi di cabang olahraga panahan, dari kategori alat standar bow ke recurve. Oleh sebab itu, ia perlu membeli peralatan baru seharga 60 juta rupiah untuk menunjang latihannya. Selama kompetisi PON tersebut, Aisyah mengikuti hampir seluruh kategori panahan putri baik individu maupun kelompok dan berturut-turut menyabet posisi pertama. Namun, pada pertandingan terakhir, hujan lebat dan angin kencang membuat Aisyah harus berada di urutan bawah. Meski tidak bisa memenangkan posisi pertama, Ibu dan Nenek Aisyah tetap bangga atas pencapaian dan jerih payah usaha Aisyah.
Pada bulan April 2025 mendatang, Aisyah akan mengikuti kompetisi lagi dan berharap akan menjadi juara serta mendapatkan medali emas. Doakan ya kak!
Adik Tata
Adik Tata adalah seorang atlet muda berbakat di bidang renang yang sekarang duduk di bangku kelas 9 SMP. Selepas kepergian Ibunya, kini Tata hidup bersama pakdenya yang berprofesi sebagai tukang jahit rumahan. Cita-cita Tata untuk menjadi atlet profesional didukung penuh oleh Pakdenya. Setiap kali Tata mengikuti kompetisi, Pakdenya selalu hadir dan memberikan masukan yang membantu Tata untuk terus berkembang.
Tata sering menjadi perwakilan klubnya untuk mewakili di enam nomor cabang olahraga renang di tingkat kabupaten. Dari keenam nomor cabang tersebut, Pakdenya menceritakan bahwa Tata paling unggul di nomor olahraga renang gaya dada. Selain itu, Tata juga kerap mengikuti kejuaraan POPDA, PORDA, dan O2SN. Menurut Tata, untuk mempersiapkan sebuah kompetisi membutuhkan proses yang panjang dan memakan banyak waktu. Oleh karena itu, ia gigih berlatih meskipun sedang tidak ada kompetisi yang akan ia ikuti dalam waktu dekat. Di tengah kesibukannya sebagai siswa 9, Tata memiliki jadwal rutin setiap hari untuk berlatih renang di semua nomor cabang olahraga renang.
Seiring berjalannya waktu, Tata merasa baju renangnya sudah membatasi ruang geraknya ketika berenang, namun uang tabungannya belum mencukupi untuk mengganti baju renangnya tersebut. Oleh karena itu, Tata berencana menggunakan uang donasi yang diberikan oleh #TemanPeduli dari campaign Dukung Mimpi akan digunakan sebagai tambahan tabungan membeli baju renang khusus untuk kompetisi. Tata berharap dapat terus berkompetisi mewakili kabupaten di nomor cabang olahraga renang yang ia geluti hingga ke jenjang yang lebih tinggi lagi, yakni ke jenjang Nasional.
#TemanPeduli, Adik Aisyah dan Adik Tata merupakan segelintir dari anak-anak Indonesia yang beruntung bisa mendapatkan bantuan ini. Jadi, terima kasih banyak ya sudah menjadi bagian dari kebahagiaan dan semangat mereka menuju puncak!
Hoshizora berharap dukungan #TemanPeduli tidak berhenti sampai disini saja, karena masih ada ratusan Adik Bintang lainnya yang masih kesulitan untuk mewujudkan mimpinya. Setiap kontribusi yang Kakak berikan akan menjadi dukungan bagi Adik Bintang. Sekali lagi, terima kasih banyak sudah berkontribusi untuk mimpi anak-anak Indonesia!
Rp. 9.240.272
Bagikan tautan ke media sosial