Hallo #OrangBaik #TemanBaik,
Ancaman perubahan iklim dirasakan semakin hari kian nampak, anomali musim sering sekali menciptakan beragam keadaan yang diluar kebiasaan seperti musim panas yang semakin panjang, air laut meningkat karena es kutub perlahan mencair dalam jumlah yang besar. Di sisi lain perilaku manusia yang tak terkendali dalam mengeksploitasi alam, semisal menebang pohon mangrove di sepanjang pesisir pantai untuk alasan ekonomi. Banyak mereka yang tak menyadari bahaya yang akan di terima ketika mangrove rusak apalagi hilang, mangrove meruapak tanaman dikotil yang hidup di habitat air payau dan air laut mampu menjadi benteng alam akan berbagai macam bencana, akarnya kokoh sehingga dapat meredam gelombang, badai dan tsunami, memiliki kapasitas penyimpanan karbon empat sampai lima kali dari ekosistem hutan daratan, bisa hutan tropis. Sebagai vegetasi endemik yang hidup di antara transisi daerah laut dan daratan di kawasan pesisir, keberadaan hutan mangrove menjadi penting sebagai sabuk hijau ( green belt ) bagi area pesisir dan sekitarnya.

Disi lain keadaan sangat kontras dan memprihatinkan, dalam kurun waktu ini
dunia kehilangan 30% hutan mangrove dan Indonesia di antaranya yang
berkontribusi menyumbang kerusakan ekosistem mangrove. Faktor penyebab
kerusakan mangrove antara lain, alih fungsi lahan, pemanfaatan secara berlebih
kayunya untuk dijadikan arang, di ubah menjadi tambak, dan dirambah jadi
perladangan baik yang legal maupun tanpa perijinan serta kegiatan lainnya.
Ekosistem mangrove sangat produktif baik dari sisi pemijahan ikan maupun pengembangan kawasan wisata alam yang kaya akan oksigen. Hutan mangrove sebagai tempat perkembangan biota perairan mampu menahan racun, lumpur, menjernihkan air, bahkan ketika mangrove sehat ekosistem laut membaik.

Maka itu diperlukan gerakan kesadaran kolektif untuk menyelamatkan Ekosistem Mangrove dari kerusakan yang semakin parah, tumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa mangrove itu kita. Melestarikan kawasan mangrove berarti menyelamatkan kehidupan manusia, melindungi mangrove untuk menstabilkan kondisi lingkungan sama artinya mendatangkan dampak ekonomi dan kesehatan. Mangrove hilang sama saja manusia terbengkalai.

Yuk #SahabatDermawan, berikan dukungan terbaik untuk program Yayasan Sinergi Filantropi Pelestarian Ekosistem Mangrove , dengan cara :
Hallo #OrangBaik #TemanBaik,
Ancaman perubahan iklim dirasakan semakin hari kian nampak, anomali musim sering sekali menciptakan beragam keadaan yang diluar kebiasaan seperti musim panas yang semakin panjang, air laut meningkat karena es kutub perlahan mencair dalam jumlah yang besar. Di sisi lain perilaku manusia yang tak terkendali dalam mengeksploitasi alam, semisal menebang pohon mangrove di sepanjang pesisir pantai untuk alasan ekonomi. Banyak mereka yang tak menyadari bahaya yang akan di terima ketika mangrove rusak apalagi hilang, mangrove meruapak tanaman dikotil yang hidup di habitat air payau dan air laut mampu menjadi benteng alam akan berbagai macam bencana, akarnya kokoh sehingga dapat meredam gelombang, badai dan tsunami, memiliki kapasitas penyimpanan karbon empat sampai lima kali dari ekosistem hutan daratan, bisa hutan tropis. Sebagai vegetasi endemik yang hidup di antara transisi daerah laut dan daratan di kawasan pesisir, keberadaan hutan mangrove menjadi penting sebagai sabuk hijau ( green belt ) bagi area pesisir dan sekitarnya.

Disi lain keadaan sangat kontras dan memprihatinkan, dalam kurun waktu ini
dunia kehilangan 30% hutan mangrove dan Indonesia di antaranya yang
berkontribusi menyumbang kerusakan ekosistem mangrove. Faktor penyebab
kerusakan mangrove antara lain, alih fungsi lahan, pemanfaatan secara berlebih
kayunya untuk dijadikan arang, di ubah menjadi tambak, dan dirambah jadi
perladangan baik yang legal maupun tanpa perijinan serta kegiatan lainnya.
Ekosistem mangrove sangat produktif baik dari sisi pemijahan ikan maupun pengembangan kawasan wisata alam yang kaya akan oksigen. Hutan mangrove sebagai tempat perkembangan biota perairan mampu menahan racun, lumpur, menjernihkan air, bahkan ketika mangrove sehat ekosistem laut membaik.

Maka itu diperlukan gerakan kesadaran kolektif untuk menyelamatkan Ekosistem Mangrove dari kerusakan yang semakin parah, tumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa mangrove itu kita. Melestarikan kawasan mangrove berarti menyelamatkan kehidupan manusia, melindungi mangrove untuk menstabilkan kondisi lingkungan sama artinya mendatangkan dampak ekonomi dan kesehatan. Mangrove hilang sama saja manusia terbengkalai.

Yuk #SahabatDermawan, berikan dukungan terbaik untuk program Yayasan Sinergi Filantropi Pelestarian Ekosistem Mangrove , dengan cara :
Bagikan tautan ke media sosial