DARURAT! Butuh segera berobat dari Kelumpuhan hingga Epilepsinya. Beri Harapan Sembuh Untuk Dek Okta (12th)
Oktaviani Hadi Syahroni (12th) adalah putri cantik dari pasangan Roni dan Siti Hadijah, mereka tinggal di rumah yang sangat sederhana di daerah Kp. Buka Tanah RT.004/007 Kel. Pasirwangi, Kec. Ujungberung Kota. Bandung.
Sejak usia 3 bulan, Okta sudah mengidap kelumpuhan yang hingga usianya 2 tahun tak diketahui nama penyakitnya, pertumbuhannya pun sangat terhambat, ia hanya bisa terbaring dan seluruh aktivitasnya bergantung pada orang tuanya. Okta juga sering mengalami demam tinggi hingga akhirnya Okta di periksa ke dokter, menurut dokter, Okta mengalami penyakit Epilepsi hingga dokter menyarankan untuk terapi.
Selama 4 Tahun terapi namun tidak ada perubahan pada diri Okta, Pernah ketika melakukan terapi, kaki okta mengalami patah, dan itu sangat memilukan hingga akhirnya di usianya yang ke 5 tahun Okta tidak melanjutkan terapinya karena terkendala biaya, selain itu Okta harus menerima kenyataan pahit karena pada waktu itu ayah Okta yang selalu menyayangi dan menemaninya selama terapi, meninggal dunia.
Setelah kepergian Ayahnya, Okta diurus oleh Neneknya yang bernama Uka. Sementara Ibunya bekerja serabutan di luar kota. Untuk makan sehari-hari Okta dan neneknya mengandalkan dari hasil kiriman ibunya Okta yang itupun tidak menycukupi kebutuhan Okta, sedangkan untuk menambah penghasilannya nenek Uka walaupun sudah renta rela untuk menjadi buruh cuci di tetangga sekitar rumahnya yang penghasilannya pun tidak seberapa.
Sudah Hampir 7 tahun Nenek Uka mengurus Okta, dari mulai memberi makan, memberi obat sampai memandikan Okta. 2 Tahun terakhir Okta harus makan dan minum melalui selang yang dimasukkan kedalam hidungnya. Karena ketika makan lewat mulut makanannya dikeluarkan lagi seperti ada yang mengganjal di tenggorokannya. Selang yang ada dihidung Okta harus selalu diganti karena untuk menjaga kebersihan makanan yang masuk pada tubuh Okta.
Karena tidak ada biaya untuk berobat, kini Okta hanya bisa berbaring ditempat tidur. Selain lumpuh, Okta pun tidak bisa merespon seperti anak pada umumnya. Ketika ada yang mengajak berbicara kepada Okta, Okta hanya bisa tersenyum.
Harapan Nenek Uka, ingin membawa Okta kembali berobat dan berharap keajaiban dari Tuhan untuk Okta Bisa berbicara serta berjalan, walaupun biaya penanganan medis Okta ditanggung oleh BPJS namun Biaya transportasi dan akomomodasi serta biaya mingguan seperti untuk membeli selang makanan serta makanan penunjang harus di tanggung nenek Uka.
Pada waktu melihat pertumbuhan Okta yang sangat lambat dokterpun menyarankan agar Okta diberi nutrisi yang cukup. Seperti diberikan susu, madu, buah-buahan atau vitamin lainnya, ini masih belum terlaksana karena keterbatasan ekonomi Nenek Uka yang tidak mampu membelinya.
Sahabat, siapa yang tidak meringis dan seakan turut merasakan sakit melihat kondisi Gadis Kecil yang, hidup bersama seorang nenek renta dengan kondisi memprihatinkan ini?
Yuk, berdonasi demi kesembuhan adik ini dan berikan masa depan lebih cerah untuk Okta dengan berdonasi dengan cara:
Klik Tombol "Infak Sekarang"
Masukkan Nominal Infak Sahabat
Masukkan Data yang Diminta oleh Sistem
Lakukan Transfer ke Rekening Bank yang Sahabat Pilih
Selain itu, Sahabat juga bisa mengajak keluarga, teman, dan sahabat lainnya untuk membantu dengan cara share link ini via WhatsApp dan Facebook. InsyaAllah setiap kebaikan dari ajakan kita, maka Sabahat pun akan mendapatkan pahalanya.
Terima kasih kami ucapkan, doa dan dukungan Sahabat sangatlah berarti.
dari target Rp 80.000.000
DARURAT! Butuh segera berobat dari Kelumpuhan hingga Epilepsinya. Beri Harapan Sembuh Untuk Dek Okta (12th)
Oktaviani Hadi Syahroni (12th) adalah putri cantik dari pasangan Roni dan Siti Hadijah, mereka tinggal di rumah yang sangat sederhana di daerah Kp. Buka Tanah RT.004/007 Kel. Pasirwangi, Kec. Ujungberung Kota. Bandung.
Sejak usia 3 bulan, Okta sudah mengidap kelumpuhan yang hingga usianya 2 tahun tak diketahui nama penyakitnya, pertumbuhannya pun sangat terhambat, ia hanya bisa terbaring dan seluruh aktivitasnya bergantung pada orang tuanya. Okta juga sering mengalami demam tinggi hingga akhirnya Okta di periksa ke dokter, menurut dokter, Okta mengalami penyakit Epilepsi hingga dokter menyarankan untuk terapi.
Selama 4 Tahun terapi namun tidak ada perubahan pada diri Okta, Pernah ketika melakukan terapi, kaki okta mengalami patah, dan itu sangat memilukan hingga akhirnya di usianya yang ke 5 tahun Okta tidak melanjutkan terapinya karena terkendala biaya, selain itu Okta harus menerima kenyataan pahit karena pada waktu itu ayah Okta yang selalu menyayangi dan menemaninya selama terapi, meninggal dunia.
Setelah kepergian Ayahnya, Okta diurus oleh Neneknya yang bernama Uka. Sementara Ibunya bekerja serabutan di luar kota. Untuk makan sehari-hari Okta dan neneknya mengandalkan dari hasil kiriman ibunya Okta yang itupun tidak menycukupi kebutuhan Okta, sedangkan untuk menambah penghasilannya nenek Uka walaupun sudah renta rela untuk menjadi buruh cuci di tetangga sekitar rumahnya yang penghasilannya pun tidak seberapa.
Sudah Hampir 7 tahun Nenek Uka mengurus Okta, dari mulai memberi makan, memberi obat sampai memandikan Okta. 2 Tahun terakhir Okta harus makan dan minum melalui selang yang dimasukkan kedalam hidungnya. Karena ketika makan lewat mulut makanannya dikeluarkan lagi seperti ada yang mengganjal di tenggorokannya. Selang yang ada dihidung Okta harus selalu diganti karena untuk menjaga kebersihan makanan yang masuk pada tubuh Okta.
Karena tidak ada biaya untuk berobat, kini Okta hanya bisa berbaring ditempat tidur. Selain lumpuh, Okta pun tidak bisa merespon seperti anak pada umumnya. Ketika ada yang mengajak berbicara kepada Okta, Okta hanya bisa tersenyum.
Harapan Nenek Uka, ingin membawa Okta kembali berobat dan berharap keajaiban dari Tuhan untuk Okta Bisa berbicara serta berjalan, walaupun biaya penanganan medis Okta ditanggung oleh BPJS namun Biaya transportasi dan akomomodasi serta biaya mingguan seperti untuk membeli selang makanan serta makanan penunjang harus di tanggung nenek Uka.
Pada waktu melihat pertumbuhan Okta yang sangat lambat dokterpun menyarankan agar Okta diberi nutrisi yang cukup. Seperti diberikan susu, madu, buah-buahan atau vitamin lainnya, ini masih belum terlaksana karena keterbatasan ekonomi Nenek Uka yang tidak mampu membelinya.
Sahabat, siapa yang tidak meringis dan seakan turut merasakan sakit melihat kondisi Gadis Kecil yang, hidup bersama seorang nenek renta dengan kondisi memprihatinkan ini?
Yuk, berdonasi demi kesembuhan adik ini dan berikan masa depan lebih cerah untuk Okta dengan berdonasi dengan cara:
Klik Tombol "Infak Sekarang"
Masukkan Nominal Infak Sahabat
Masukkan Data yang Diminta oleh Sistem
Lakukan Transfer ke Rekening Bank yang Sahabat Pilih
Selain itu, Sahabat juga bisa mengajak keluarga, teman, dan sahabat lainnya untuk membantu dengan cara share link ini via WhatsApp dan Facebook. InsyaAllah setiap kebaikan dari ajakan kita, maka Sabahat pun akan mendapatkan pahalanya.
Terima kasih kami ucapkan, doa dan dukungan Sahabat sangatlah berarti.
Bagikan tautan ke media sosial