Kisah pilu dialami oleh seorang bocah laki-laki berumur 6 tahun, Devan Yuan Maulana yang menderita penyakit Hidrosefalus obstruktif (non-communicating). Devan Yuan Maulana (6th) adalah putra tunggal dari pasangan Andi Firmansyah dan Yusita Paluvi, Devan tinggal berdua bersama Neneknya di Kp. Bojongloa RT.001/006 Jagamukti Kec. Surade Kab. Sukabumi. Devan sudah tinggal bersama Nenenya sejak berusia 1 tahun. 

Saat ini ia hanya bisa terbaring, karena kedua kakinya tidak bisa digerakan dan kepalanya semakin hari semakin membesar. Selain itu, ditengah kondisinya saat ini, Devan tak mendapatkan kasih sayang orang tua, karena keduanya berpisah saat ia berusia 3 tahun. Setahun sebelum Devan didiagnosa menderita hidrosefalus.

Kejadian itu bermula ketika Devan berusia 4 Tahun. Ketika itu Devan bermain sepeda bersama teman-temannya di halaman rumah, Ia terjatuh dan kepalanya terbentur ketembok. Dengan keadaan panik Nenek Devan langsung membawa Cucunya ke Rumah Sakit terdekat, Sempat bingung membawa Devan ke Rumah Sakit karena keterbatasan biaya, karena dikhawatirkan ada biaya-biaya yang tidak di cover BPJS. Namun setelah konsultasi kepada aparat setempat, akhirnya Devan dibantu dibawa ke RSUD Jampangkulon. Pihak RSUD Jampangkulon menyarankan Devan untuk di rujuk ke RSUP Hasan Sadikin Bandung. Karena menurut dokter yang menanganinya, Devan ada indikasi terkena Hydrocephalus.

Di RSUP Hasan Sadikin Devan langsung mendapatkan perawatan dan telah dilakukan tindakan oprasi pemasangan selang dikepalanya. Meskipun telah selesai melakukan operasi, menurut dokter Devan harus tetap melakukan beberapa tahap pengobatan salah satunya Phisioterapy.

Namun saat ini pengobatan Devan terpaksa harus terhenti karena kondisi neneknya yang serba kekurangan, membuat Devan belum mendapatkan penanganan dan pengobatan yang berkelanjutan. Awalnya memang Devan berobat menggunakan BPJS, namun akhirnya terhenti karena terbentur biaya operasional untuk ke rumah sakit. walaupun biaya penanganan medis Devan ditanggung oleh BPJS namun Biaya transportasi dan akomomodasi serta biaya mingguan seperti untuk Obat-Obatan serta makanan penunjang harus di tanggung nenek Devan.

Untuk makan sehari-hari dan membeli obat yang tidak di cover BPJS neneknya hanya mengandalkan dari hasil kiriman ibunya Devan yang itupun tidak menycukupi kebutuhan Devan, sedangkan untuk menambah penghasilannya nenek Devan walaupun sudah renta rela untuk menjadi pengrajin bakul yang penghasilannya pun tidak seberapa.

Sudah Hampir 6 tahun Devan di Urus Oleh Sang Nenek, dari mulai memberi makan, memberi obat sampai memandikan Devan. 2 Tahun terakhir Devan harus makan dan minum di tempat tidur.  Karena tidak ada biaya untuk berobat, kini Devan hanya bisa berbaring ditempat tidur. Harapan Nenek Devan, ingin membawa Devan kembali berobat dan berharap keajaiban dari Tuhan untuk Devan bisa sembuh serta berjalan seperti teman-teman Devan pada umumnya. 

Sahabat, siapa yang tidak meringis dan seakan turut merasakan sakit melihat kondisi Adik Kecil yang, hidup bersama seorang nenek renta dengan kondisi memprihatinkan ini? 

Yuk, berdonasi demi kesembuhan adik ini dan berikan masa depan lebih cerah untuk Devan