“Waktu USG, dokter bilang kalau kelamin anak saya perempuan. Lalu saat USG selanjutnya, dokter berkata bahwa kelaminnya laki-laki. Saya sangat kebingungan.”

Bingung dan khawatir dengan masa depan Dek Nisa, itulah yang kedua orang tuanya rasakan saat kelahiran Alfathunnisa, anak pertama mereka yang berkelamin ganda.

Bayi mungil ini tak mengerti sulitnya kehidupan yang akan dilaluinya di masa depan. Dek Nisa hanya mengerti sakit yang ia rasakan setiap kali buang air.

Kelamin gandanya sering membengkak dan menimbulkan rasa sakit seperti terbakar.

Betapa mirisnya, baru saja lahir ke dunia tapi rasa sakitlah yang paling familiar untuknya.

Kondisi Dek Nisa ini sangatlah langka, hanya 1:1000 bayi di dunia yang lahir dengan kelamin ganda.

Dokter mengatakan bahwa Dek Nisa perlu menjalani operasi untuk mengangkat salah satu kelaminnya dan memperbaiki saluran kemihnya.

Jika tidak segera operasi, Dek Nisa terancam terkena infeksi, penyakit ginjal, bahkan lebih buruknya adalah tumbuhnya tumor ganas. 

Orang tua Dek Nisa ingin sekali anaknya bisa segera operasi, namun ayahnya adalah buruh serabutan yang rata-rata upahnya hanya Rp 50.000/Hari. 

Upah itu bahkan seringkali tak cukup untuk makan, membeli susu, dan kebutuhan bayi sehari-hari.

OrangBaik, kehidupan Dek Nisa masih panjang dan berliku, mari ringankan beban hidupnya dari sekarang.