Bantu Shifa Hadapi Meningitis Tuberkulosis dan Tumor Otak

23 January 2025

KAB. BANDUNG BARAT – Shifa (12), putri bungsu dari pasangan Ade Sumyati (45) dan Asep Azis (52) harus kehilangan indahnya masa-masa sekolah dan bermain bersama teman-temannya karena penyakit Meningitis Tuberkulosis dan Tumor Otak yang dideritanya selama 5 bulan ini. Satu bulan terakhir pun penglihatan Shifa sudah mulai terganggu akibat penyakit yang bersarang di kepalanya.

Ade Sumyati (45), ibunda Shifa, merasa miris dengan kondisi anaknya yang mengkhawatirkan. Namun ia tetap percaya akan pertolongan Allah atas penyakit anaknya, “anak saya dikasih penyakit masa iya Allah gak kasih obatnya? Gitu aja Saya mah, yakinnya di situ. Miris bener lihat anak kayak gini mah, pengen nangis tiap hari kayak belum terima”.

Gejala awal yang dirasakan adalah sakit bagian kepala belakang dan tengkuk secara berkala dan terus menerus. Kondisi tubuh mengkhawatirkan yang seringkali merasakan pusing di kepala dan cepat lelah mengharuskan Shifa berhenti sejenak dari seluruh aktivitasnya. Pada bulan September ibunda Shifa memeriksakan kondisi anaknya tersebut, dan setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti CT Scan dan rontgen paru, ternyata Shifa mengidap Meningitis Tuberkulosis dan terdapat tumor otak di bagian belakang kepalanya. Sejak saat itu Shifa menjalani perawatan dari rumah, seperti rutin meminum obat TB dan juga melakukan kontrol ke Rumah Sakit Hasan Sadikin untuk memantau perkembangan Shifa karena kondisi Shifa sempat drop selama 2 bulan, ia kehilangan nafsu makan dan energi.

Hasil tes MRI belum sempat diambil oleh keluarga karena terkendala waktu dan operasional. Penghasilan yang tidak menetap turut menjadi kendala pengobatan Shifa, terkadang Ade mengandalkan bantuan tetangganya untuk biaya ambulance atau operasional kendaraan ke Rumah Sakit. 2 bulan terakhir, Ade bersama Shifa bulak-balik ke Rumah Sakit Hasan Sadikin dan Rumah Sakit Mata Cicendo untuk menjalani pengobatan. Perjalanan Shifa untuk kontrol dan melakukan pemeriksaan ke Rumah Sakit besar di Kota Bandung memerlukan waktu tempuh selama 3 jam. Perjalanan tersebut memerlukan kendaraan dan biaya operasional yang tentunya tidak sedikit.

Sahabat Berbagi, mari alokasikan sebagian rezeki untuk membantu Shifa agar dapat terus melanjutkan pengobatannya hingga penyakit Meningitis Tuberkulosis dan Tumor Otak yang dideritanya sembuh. Donasi yang masuk akan dialokasikan untuk biaya operasional dari rumah ke Rumah Sakit yang jaraknya cukup jauh, dan juga untuk biaya hidup selama Shifa menjalani perawatan, serta untuk obat-obatan yang tidak tercover BPJS Kesehatan.

KLIK DONASI SEKARANG!

Jumlah yang telah dicairkan : Rp. 14.000.000

Tumor Belum Dapat Diangkat, Shifa Jalani Dua Operasi Pendukung

 Selasa, 19 Maret 2025


KOTA BANDUNG – Shifa telah berhasil menjalani operasi sebanyak dua kali pada 25 Februari dan 4 Maret 2025 silam. Awalnya, operasi pertama dilakukan untuk mengangkat tumor otak di kepala. Namun ternyata posisi tumor terlalu berdempetan dengan pembuluh darah, sehingga resiko yang akan ditanggung terlalu besar. Dengan kasus serperti itu, dokter bedah yang menangani Shifa mengambil keputusan untuk memasang alat yang nantinya dapat memisahkan tumor dari pembuluh darah.

Pasca operasi pertama, terdapat cairan di tubuh Shifa yang mengharuskan ia menjalani operasi kembali untuk mengatasi cairan tersebut. Pada operasi kedua dilakukan tindakan pemasangan selang di perutnya untuk jalur cairan yang tertahan di dalam tubuhnya.

Operasi pertama dan kedua berjalan dengan baik, sehingga Shifa dapat pulang ke rumah pada 7 Maret 2025. Setelah pulang ke rumah, satu minggu kemudian yaitu pada 14 Maret 2025 Shifa melakukan kontrol pasca operasi ke Rumah Sakit Hasan Sadikin yang dibersamai oleh Tim Indonesia Berbagi.

Kondisi terkini, Shifa sudah dapat beraktifitas dengan lebih bugar. Meskipun penglihatannya belum kembali sepenuhnya, namun ia sudah dapat bermain di sekitaran rumah. Semoga penglihatan Shifa dapat berangsur membaik.

dr. Mirna, selaku doter bedah yang menangani Shifa di RSHS, menjadwalkan operasi ketiga untuk pengangkatan tumor pada bulan syawal mendatang. Dengan alat pemisah yang sebelumnya sudah dipasang di tumor Shifa, diharapkan proses operasi pengangkatan tumor otak dapat berjalan dengan lancar dan aman.

Perjuangan Shifa, seorang anak yang ceria pemilik semangat hidup ini masih cukup panjang. Mari kita sama-sama temani perjuangannya sampai ia dapat kembali bersekolah dan beraktivitas seperti sedia kala bersama keluarga dan teman-temannya.***

Kondisi Terkini Shifa, Jalani Rangkaian Observasi Menuju Operasi

 Jumat, 21 Februari 2025


KOTA BANDUNG – Setelah berkomitmen untuk turut mendampingi pengobatan Shifa hingga tuntas, tim Indonesia Berbagi menjemput Shifa di kediamannya untuk melakukan pendampingan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) dalam melakukan observasi mengenai kondisi terkini pada Senin (17/2) sebelum dilakukan tindakan operasi.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dr.Mirna, dokter spesialis bedah saraf yang menangani Shifa di RSHS, diputuskan bahwa Shifa harus menjalani serangkaian observasi mengenai penglihatan Shifa yang kian memburuk sebelum melakukan tindakan operasi. Karena belum diketahui pasti apakah penglihatannya memburuk akibat tumor yang bersarang di otaknya, atau meningitis tuberculosis yang diidapnya. Kedua penyakit tersebut memiliki potensi untuk merenggut penglihatan Shifa.

Rangkaian observasi yang dilakukan mengharuskan Shifa menjalani rawat inap di ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat), karena dokter maupun perawat harus memantau perkembangannya setiap satu jam sekali. Terhitung sudah 4 hari Shifa tidak pulang ke rumah.

CT Scan telah dilakukan pada Kamis (20/2), namun hasilnya belum dapat diketahui. Tim Indonesia Berbagi terus membersamai dan memantau seluruh proses observasi, baik datang langsung ke RSHS maupun menjalin komunikasi via telepon dengan Ade, ibunda Shifa, maupun pihak medis yang menangani Shifa.

Pendampingan yang intens selain untuk mengetahui kondisi terbaru dari Shifa, juga berperan penting dalam memberikan dukungan emosional kepada Shifa. Dengan adanya pendampingan tersebut, Ade dan Shifa dapat lebih memahami instruksi medis terkait prosedur pengobatan, obat yang harus diminum, hingga pilihan perawatan. Karena tim Indonesia Berbagi turut mengedukasi mengenai proses pengobatan tersebut.

Kondisi yang kian memprihatinkan, mengharuskan tim advokasi dan tim medis untuk selalu  sigap dalam menindak lanjuti setiap perubahan yang terjadi pada tubuh Shifa. Perjuangan Shifa masih panjang, dan Indonesia Berbagi akan terus menemani perjuangannya hingga penyakit yang dideritanya sembuh.***

 

Bantuan Tahap Pertama Disalurkan, Shifa Tak Perlu Khawatiri Operasional untuk Pengobatan

KAB. BANDUNG BARAT – Indonesia Berbagi Foundation menyalurkan bantuan tahap pertama untuk Shifa Fauziyah (12), pengidap tumor otak dan meningitis tuberculosis. Penyaluran bantuan tahap pertama ini dilakukan secara berkala agar tepat guna. Pada Selasa, 11 Februari 2025 silam tim Indonesia Berbagi Foundation bersilaturahmi ke kediaman keluarga Shifa di Kampung Cisumur, Baranangsiang, Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat. Kunjungan tersebut bertujuan untuk menginformasikan mengenai bantuan yang diberikan dan proses pendampingan selama pengobatan Shifa berjalan.

Bantuan pada tahap pertama tersebut berbentuk biaya operasional untuk melakukan kontrol kondisi Shifa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Rumah Sakit Cililin, maupun biaya operasional untuk memenuhi kebutuhan medis Shifa. Selain itu Indonesia Berbagi juga memberikan bantuan fasilitas berupa ketersediaan mobil ambulans, yang nantinya keluarga Shifa tidak perlu lagi menyewa ambulans di tempat lain.


Tantan Noviansyah, selaku Manajer Tim Program Indonesia Berbagi, menyampaikan komitmen Indonesia Berbagi yang akan membersamai Shifa hingga pengobatan tuntas, “Nanti tolong infokan tim apabila ada jadwal periksa, Bu. Agar kami juga bisa mempersiapkan untuk mendampingi mulai dari menjemput ke rumah, menemani di Rumah Sakit, hingga mengantar kembali ke rumah”, ucapnya.

Ade Sumyati (45), ibu kandung Shifa, menghaturkan rasa terima kasihnya pada tim Indonesia Berbagi yang telah berusaha membantu pengobatan Shifa, “hatur nuhun ka sadayana, sing disehatkeun, dilancarkeun sagala rupina”.


Tim Indonesia Berbagi Foundation terus menjalin komunikasi dengan keluarga Shifa untuk memantau keadaan dan memperhatikan setiap kebutuhan Shifa. Dengan upaya ini, semoga Shifa dapat segera sembuh seperti sedia kala meskipun perjuangan yang dilalui masih begitu panjang.

Sahabat Berbagi, mari kita bersama-sama temani perjuangan Shifa dalam melawan penyakitnya, kita jaga semangat juang Shifa agar tidak pudar dengan memberikan uluran tangan terbaik yang bisa kita lakukan. ***

Pencairan Donasi

Rp. 14.000.000

Bank Account: 886****838
Bank Account Name: Yayasan Indonesia Berbagi

Dana terkumpul

Rp 15.625.000

dari target Rp 100.000.000

 
  • 1
    Donasi
  • 1
    Bagikan
  • 22
    hari lagi
Donasi
Indonesia Berbagi Foundation
Donasi
Ayobantu Indonesia
AyoBantu Galang Dana

Jadi fundraiser untuk campaign ini

Gabung

Bantu Shifa Hadapi Meningitis Tuberkulosis dan Tumor Otak

Kesehatan
Dana terkumpul

Rp 15.625.000

 
Target: Rp Rp 100.000.000
  • 1
    Donasi
  • 1
    Bagikan
  • 22
    hari lagi
Donasi
23 January 2025

KAB. BANDUNG BARAT – Shifa (12), putri bungsu dari pasangan Ade Sumyati (45) dan Asep Azis (52) harus kehilangan indahnya masa-masa sekolah dan bermain bersama teman-temannya karena penyakit Meningitis Tuberkulosis dan Tumor Otak yang dideritanya selama 5 bulan ini. Satu bulan terakhir pun penglihatan Shifa sudah mulai terganggu akibat penyakit yang bersarang di kepalanya.

Ade Sumyati (45), ibunda Shifa, merasa miris dengan kondisi anaknya yang mengkhawatirkan. Namun ia tetap percaya akan pertolongan Allah atas penyakit anaknya, “anak saya dikasih penyakit masa iya Allah gak kasih obatnya? Gitu aja Saya mah, yakinnya di situ. Miris bener lihat anak kayak gini mah, pengen nangis tiap hari kayak belum terima”.

Gejala awal yang dirasakan adalah sakit bagian kepala belakang dan tengkuk secara berkala dan terus menerus. Kondisi tubuh mengkhawatirkan yang seringkali merasakan pusing di kepala dan cepat lelah mengharuskan Shifa berhenti sejenak dari seluruh aktivitasnya. Pada bulan September ibunda Shifa memeriksakan kondisi anaknya tersebut, dan setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti CT Scan dan rontgen paru, ternyata Shifa mengidap Meningitis Tuberkulosis dan terdapat tumor otak di bagian belakang kepalanya. Sejak saat itu Shifa menjalani perawatan dari rumah, seperti rutin meminum obat TB dan juga melakukan kontrol ke Rumah Sakit Hasan Sadikin untuk memantau perkembangan Shifa karena kondisi Shifa sempat drop selama 2 bulan, ia kehilangan nafsu makan dan energi.

Hasil tes MRI belum sempat diambil oleh keluarga karena terkendala waktu dan operasional. Penghasilan yang tidak menetap turut menjadi kendala pengobatan Shifa, terkadang Ade mengandalkan bantuan tetangganya untuk biaya ambulance atau operasional kendaraan ke Rumah Sakit. 2 bulan terakhir, Ade bersama Shifa bulak-balik ke Rumah Sakit Hasan Sadikin dan Rumah Sakit Mata Cicendo untuk menjalani pengobatan. Perjalanan Shifa untuk kontrol dan melakukan pemeriksaan ke Rumah Sakit besar di Kota Bandung memerlukan waktu tempuh selama 3 jam. Perjalanan tersebut memerlukan kendaraan dan biaya operasional yang tentunya tidak sedikit.

Sahabat Berbagi, mari alokasikan sebagian rezeki untuk membantu Shifa agar dapat terus melanjutkan pengobatannya hingga penyakit Meningitis Tuberkulosis dan Tumor Otak yang dideritanya sembuh. Donasi yang masuk akan dialokasikan untuk biaya operasional dari rumah ke Rumah Sakit yang jaraknya cukup jauh, dan juga untuk biaya hidup selama Shifa menjalani perawatan, serta untuk obat-obatan yang tidak tercover BPJS Kesehatan.

KLIK DONASI SEKARANG!


Jumlah yang telah dicairkan : Rp. 14.000.000


Tumor Belum Dapat Diangkat, Shifa Jalani Dua Operasi Pendukung

 Selasa, 19 Maret 2025


KOTA BANDUNG – Shifa telah berhasil menjalani operasi sebanyak dua kali pada 25 Februari dan 4 Maret 2025 silam. Awalnya, operasi pertama dilakukan untuk mengangkat tumor otak di kepala. Namun ternyata posisi tumor terlalu berdempetan dengan pembuluh darah, sehingga resiko yang akan ditanggung terlalu besar. Dengan kasus serperti itu, dokter bedah yang menangani Shifa mengambil keputusan untuk memasang alat yang nantinya dapat memisahkan tumor dari pembuluh darah.

Pasca operasi pertama, terdapat cairan di tubuh Shifa yang mengharuskan ia menjalani operasi kembali untuk mengatasi cairan tersebut. Pada operasi kedua dilakukan tindakan pemasangan selang di perutnya untuk jalur cairan yang tertahan di dalam tubuhnya.

Operasi pertama dan kedua berjalan dengan baik, sehingga Shifa dapat pulang ke rumah pada 7 Maret 2025. Setelah pulang ke rumah, satu minggu kemudian yaitu pada 14 Maret 2025 Shifa melakukan kontrol pasca operasi ke Rumah Sakit Hasan Sadikin yang dibersamai oleh Tim Indonesia Berbagi.

Kondisi terkini, Shifa sudah dapat beraktifitas dengan lebih bugar. Meskipun penglihatannya belum kembali sepenuhnya, namun ia sudah dapat bermain di sekitaran rumah. Semoga penglihatan Shifa dapat berangsur membaik.

dr. Mirna, selaku doter bedah yang menangani Shifa di RSHS, menjadwalkan operasi ketiga untuk pengangkatan tumor pada bulan syawal mendatang. Dengan alat pemisah yang sebelumnya sudah dipasang di tumor Shifa, diharapkan proses operasi pengangkatan tumor otak dapat berjalan dengan lancar dan aman.

Perjuangan Shifa, seorang anak yang ceria pemilik semangat hidup ini masih cukup panjang. Mari kita sama-sama temani perjuangannya sampai ia dapat kembali bersekolah dan beraktivitas seperti sedia kala bersama keluarga dan teman-temannya.***

Kondisi Terkini Shifa, Jalani Rangkaian Observasi Menuju Operasi

 Jumat, 21 Februari 2025


KOTA BANDUNG – Setelah berkomitmen untuk turut mendampingi pengobatan Shifa hingga tuntas, tim Indonesia Berbagi menjemput Shifa di kediamannya untuk melakukan pendampingan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) dalam melakukan observasi mengenai kondisi terkini pada Senin (17/2) sebelum dilakukan tindakan operasi.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dr.Mirna, dokter spesialis bedah saraf yang menangani Shifa di RSHS, diputuskan bahwa Shifa harus menjalani serangkaian observasi mengenai penglihatan Shifa yang kian memburuk sebelum melakukan tindakan operasi. Karena belum diketahui pasti apakah penglihatannya memburuk akibat tumor yang bersarang di otaknya, atau meningitis tuberculosis yang diidapnya. Kedua penyakit tersebut memiliki potensi untuk merenggut penglihatan Shifa.

Rangkaian observasi yang dilakukan mengharuskan Shifa menjalani rawat inap di ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat), karena dokter maupun perawat harus memantau perkembangannya setiap satu jam sekali. Terhitung sudah 4 hari Shifa tidak pulang ke rumah.

CT Scan telah dilakukan pada Kamis (20/2), namun hasilnya belum dapat diketahui. Tim Indonesia Berbagi terus membersamai dan memantau seluruh proses observasi, baik datang langsung ke RSHS maupun menjalin komunikasi via telepon dengan Ade, ibunda Shifa, maupun pihak medis yang menangani Shifa.

Pendampingan yang intens selain untuk mengetahui kondisi terbaru dari Shifa, juga berperan penting dalam memberikan dukungan emosional kepada Shifa. Dengan adanya pendampingan tersebut, Ade dan Shifa dapat lebih memahami instruksi medis terkait prosedur pengobatan, obat yang harus diminum, hingga pilihan perawatan. Karena tim Indonesia Berbagi turut mengedukasi mengenai proses pengobatan tersebut.

Kondisi yang kian memprihatinkan, mengharuskan tim advokasi dan tim medis untuk selalu  sigap dalam menindak lanjuti setiap perubahan yang terjadi pada tubuh Shifa. Perjuangan Shifa masih panjang, dan Indonesia Berbagi akan terus menemani perjuangannya hingga penyakit yang dideritanya sembuh.***

 

Bantuan Tahap Pertama Disalurkan, Shifa Tak Perlu Khawatiri Operasional untuk Pengobatan

KAB. BANDUNG BARAT – Indonesia Berbagi Foundation menyalurkan bantuan tahap pertama untuk Shifa Fauziyah (12), pengidap tumor otak dan meningitis tuberculosis. Penyaluran bantuan tahap pertama ini dilakukan secara berkala agar tepat guna. Pada Selasa, 11 Februari 2025 silam tim Indonesia Berbagi Foundation bersilaturahmi ke kediaman keluarga Shifa di Kampung Cisumur, Baranangsiang, Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat. Kunjungan tersebut bertujuan untuk menginformasikan mengenai bantuan yang diberikan dan proses pendampingan selama pengobatan Shifa berjalan.

Bantuan pada tahap pertama tersebut berbentuk biaya operasional untuk melakukan kontrol kondisi Shifa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Rumah Sakit Cililin, maupun biaya operasional untuk memenuhi kebutuhan medis Shifa. Selain itu Indonesia Berbagi juga memberikan bantuan fasilitas berupa ketersediaan mobil ambulans, yang nantinya keluarga Shifa tidak perlu lagi menyewa ambulans di tempat lain.


Tantan Noviansyah, selaku Manajer Tim Program Indonesia Berbagi, menyampaikan komitmen Indonesia Berbagi yang akan membersamai Shifa hingga pengobatan tuntas, “Nanti tolong infokan tim apabila ada jadwal periksa, Bu. Agar kami juga bisa mempersiapkan untuk mendampingi mulai dari menjemput ke rumah, menemani di Rumah Sakit, hingga mengantar kembali ke rumah”, ucapnya.

Ade Sumyati (45), ibu kandung Shifa, menghaturkan rasa terima kasihnya pada tim Indonesia Berbagi yang telah berusaha membantu pengobatan Shifa, “hatur nuhun ka sadayana, sing disehatkeun, dilancarkeun sagala rupina”.


Tim Indonesia Berbagi Foundation terus menjalin komunikasi dengan keluarga Shifa untuk memantau keadaan dan memperhatikan setiap kebutuhan Shifa. Dengan upaya ini, semoga Shifa dapat segera sembuh seperti sedia kala meskipun perjuangan yang dilalui masih begitu panjang.

Sahabat Berbagi, mari kita bersama-sama temani perjuangan Shifa dalam melawan penyakitnya, kita jaga semangat juang Shifa agar tidak pudar dengan memberikan uluran tangan terbaik yang bisa kita lakukan. ***

Pencairan Donasi

Rp. 14.000.000

Bank Account: 886****838
Bank Account Name: Yayasan Indonesia Berbagi


Harapan #TemanPeduli
Fundraiser
Gabung
Kamu juga bisa bantu:
@toastr_render