Dalam Perjuangan Rezfan, Udara Panas pun Sangat Riskan.

Di usia 4 tahun seharusnya seorang balita sedang berada dalam fase penting tumbuh - kembang, dan setiap orang tua akan disibukkan dengan berbagai progress yang menjadi bagian di masa emas ini. 

Namun berbeda dengan ayah dan Ibu Rezfan, yang sejak Rezfan berusia 3 tahun, masa tumbuh-kembangnya direnggut oleh tumor otak. Orang tua Rezkan hanyalah pekerja serabutan, tumor otak stadium lanjut pada balita bukanlah penyakit yang mudah dan murah untuk dihadapi.

Sejak menjalani pengobatan rutin dan intensif di RSCM, Rezfan dan Ibunya, mendapat naungan gratis di Rumah Singgah Bunda Peduli yang berlokasi tak jauh dari RSCM.  Ani, Ibunda Rezfan menceritakan bagaimana temperature udara yang tinggi, cuaca yang terik dan panas sangat mudah memicu epilepsy atau kejang-kejang pada Rezfan. Dan kondisi ini cukup berbahaya. Selain pengobatan dan tindakan medis, dokter juga merekomendasikan agar Rezfan selalu berada di ruangan ber-AC, terutama saat panas kemarau dan tingginya polusi udara di Jakarta.

Berada di tengah cuaca terik dan suhu yang tinggi, berbahaya bagi kesetan terlebih lagi bagi pasien tumor otak, sebab organ otak mengalami kesulitan untuk mendinginkan badan, dan kejang-kejang dan akibat lain yang lebih fatal, riskan terjadi.

Namun untuk menyediakan mesin pendingin ruangan dan membayar biaya listrik di Jakarta, agar AC dapat terus menyala, bukan biaya yang murah bagi orang tua Rezfan, maupun bagi pengelola Rumah Singgah Bunda Peduli.

Kemurahan hati dan uluran kasih para dermawan, sedang dinantikan. Ayo Bantu Rezfan memenangkan pertarungan melawan Tumor Otak dengan membantu menyediakan dana untuk pembelian AC, pembayaran tagihan listrik, dan kebutuhan Rezfan sehari-hari. Setiap Rupiah yang didonasikan, sangat berpotensi menjadi amunisi perjuangan untuk kesembuhan Rezfan.