Diterlantarkan, Qoidul Harus Bertahan Hidup Sendirian

08 December 2025

“Ayah udah nggak ada, Kak… udah meninggal setahun yang lalu karena kecelakaan kerja. Ibu juga pergi… entah ke mana.”😭💔


Setiap pagi, Muhammad Qoidul Umam, bocah yatim berusia 7 tahun, melangkah kecil menyusuri jalanan di belakang rumah-rumah tetangganya. Dengan suara lembut, ia berkata pelan.

“Boleh ya, Bu… Umam ambil jaggel jagungnya…”

Tubuh mungilnya yang berdebu tak menghalangi semangat besar di dalam dirinya. Dengan tangan kecil, ia memunguti satu per satu sisa jaggel jagung batang dan tongkol kering yang tercecer di tanah—lalu memasukkannya ke dalam karung yang hampir lebih besar dari tubuhnya.

Jaggel itu nanti ia jual seharga 4rb per sak, tapi karena terlalu berat, Umam hanya sanggup membawa setengah karung saja.

Hasilnya tak seberapa, kadang hanya cukup untuk membeli beras dan sedikit lauk agar bisa makan hari itu.


Namun, bagi Umam, jaggel jagung bukan sekadar sisa ladang—itulah harapan kecil untuk bertahan hidup.

Ayahnya telah meninggal setahun lalu karena kecelakaan kerja. Sementara ibunya pergi bekerja ke luar kota dan tak pernah kembali, tak pernah mengabari, bahkan pernah mengirimkan uang.

Kini, Umam benar-benar hidup sebatang kara. Ia hanya mengandalkan belas kasih tetangga yang sesekali memberinya makanan.


Meski sering lapar dan lelah, Umam tetap tersenyum.
Ia menolak tidur di rumah tetangga karena tak ingin merepotkan siapa pun.


“Saya ingin sekolah seperti teman-teman…”
kata Umam lirih, matanya berbinar, meski penuh kesedihan.

Kini, di usia yang seharusnya diisi dengan belajar dan bermain, Umam justru harus memikirkan bagaimana cara bertahan hidup.

Namun semangatnya yang besar membuat kita percaya—anak sekecil Umam tak seharusnya berjuang sendirian.


Bantu ia untuk bisa makan layak setiap hari, punya tempat tinggal yang aman, dan semoga bisa kembali bersekolah seperti teman-temannya.


Setiap rupiah yang kita berikan, akan menjadi cahaya kecil yang menuntun langkah Umam menuju masa depan yang lebih baik. 🌤️


Belum ada update
Dana terkumpul

Rp 0

dari target Rp 50.000.000

 
  • 0
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 180
    hari lagi
Donasi
Rumah Yatim
Donasi
Ayobantu Indonesia
AyoBantu Galang Dana

Jadi fundraiser untuk campaign ini

Gabung

Diterlantarkan, Qoidul Harus Bertahan Hidup Sendirian

Sosial
Dana terkumpul

Rp 0

 
Target: Rp Rp 50.000.000
  • 0
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 180
    hari lagi
Donasi
08 December 2025

“Ayah udah nggak ada, Kak… udah meninggal setahun yang lalu karena kecelakaan kerja. Ibu juga pergi… entah ke mana.”😭💔


Setiap pagi, Muhammad Qoidul Umam, bocah yatim berusia 7 tahun, melangkah kecil menyusuri jalanan di belakang rumah-rumah tetangganya. Dengan suara lembut, ia berkata pelan.

“Boleh ya, Bu… Umam ambil jaggel jagungnya…”

Tubuh mungilnya yang berdebu tak menghalangi semangat besar di dalam dirinya. Dengan tangan kecil, ia memunguti satu per satu sisa jaggel jagung batang dan tongkol kering yang tercecer di tanah—lalu memasukkannya ke dalam karung yang hampir lebih besar dari tubuhnya.

Jaggel itu nanti ia jual seharga 4rb per sak, tapi karena terlalu berat, Umam hanya sanggup membawa setengah karung saja.

Hasilnya tak seberapa, kadang hanya cukup untuk membeli beras dan sedikit lauk agar bisa makan hari itu.


Namun, bagi Umam, jaggel jagung bukan sekadar sisa ladang—itulah harapan kecil untuk bertahan hidup.

Ayahnya telah meninggal setahun lalu karena kecelakaan kerja. Sementara ibunya pergi bekerja ke luar kota dan tak pernah kembali, tak pernah mengabari, bahkan pernah mengirimkan uang.

Kini, Umam benar-benar hidup sebatang kara. Ia hanya mengandalkan belas kasih tetangga yang sesekali memberinya makanan.


Meski sering lapar dan lelah, Umam tetap tersenyum.
Ia menolak tidur di rumah tetangga karena tak ingin merepotkan siapa pun.


“Saya ingin sekolah seperti teman-teman…”
kata Umam lirih, matanya berbinar, meski penuh kesedihan.

Kini, di usia yang seharusnya diisi dengan belajar dan bermain, Umam justru harus memikirkan bagaimana cara bertahan hidup.

Namun semangatnya yang besar membuat kita percaya—anak sekecil Umam tak seharusnya berjuang sendirian.


Bantu ia untuk bisa makan layak setiap hari, punya tempat tinggal yang aman, dan semoga bisa kembali bersekolah seperti teman-temannya.


Setiap rupiah yang kita berikan, akan menjadi cahaya kecil yang menuntun langkah Umam menuju masa depan yang lebih baik. 🌤️



Belum ada update

Harapan #TemanPeduli
Fundraiser
Gabung
Kamu juga bisa bantu: