Berbagi untuk Pendidikan Anak Indonesia
Tahun Baru, Kebaikan Baru!
Menyambut tahun yang baru, kita dihadapkan fakta bahwa Indonesia masih menyisakan banyak pekerjaan rumah tangga tentang pemerataan kualitas pendidikan bagi seluruh anak bangsa. Badan Pusat Statistik merilis data pada tahun ajaran 2023/2024 bahwa terjadi peningkatan angka putus sekolah di Indonesia. Tingkat SD mengalami kenaikan putus sekolah dari 0,17% menjadi 0,19%, SMP dari 0,14% menjadi 0,18%, dan SMK dari 0,23% menjadi 0,28%. Meskipun demikian, tingkat SMA mengalami perbaikan angka dari 0,20% menjadi 0,19%. Angka yang seharusnya diupayakan untuk turun, justru malah mengalami peningkatan.
Ketakutan akan bayang-bayang putus sekolah ini dirasakan paling besar oleh anak-anak dari keluarga ekonomi menengah ke bawah. Bagi mereka, bisa bersekolah di tahun depan dan tahun berikutnya lagi, tanpa bayang-bayang putus sekolah, adalah sebuah anugerah yang tak ternilai harganya. Sebab, keterbatasan ekonomi membuat pemenuhan kebutuhan pendidikan menjadi prioritas sekunder di keluarganya.
Seperti cerita dari Adik Aisyah, yaitu salah satu Adik Bintang (sebutan untuk penerima beasiswa di Hoshizora Foundation) yang berasal dari Yogyakarta. Saat ini, ia telah menginjak kelas 11 SMA dan aktif mengikuti kegiatan OSIS di sekolah. Walaupun tampak seperti cerita pada anak seusianya, namun keluarga Aisyah masih sangat berjuang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan memastikan Aisyah bisa tetap bersekolah. Ayahnya bekerja sebagai buruh bangunan proyek dan ibunya mencari tambahan penghasilan sebagai asisten rumah tangga dan buruh setrika. Meskipun demikian, setelah bertemu dengan Hoshizora Foundation dan Kakak Bintang (sebutan untuk donatur pemberi beasiswa), Aisyah dan keluarga bisa mendapatkan bantuan biaya pendidikan sejak SMP hingga SMA.
Kisah Adik Aisyah menggambarkan keberuntungan bahwa memiliki orang tua yang semangat berjuang di tengah keterbatasan dan bisa bertemu dengan orang baik yang mau berdonasi untuk mendukung pendidikannya adalah hal yang bisa membuatnya bertahan sampai saat ini. Meskipun demikian, masih ada ratusan bahkan ribuan anak di luar sana yang masih kesulitan untuk bisa bertemu dengan lingkungan yang suportif.
Kalian bisa jadi jembatan masa depan mereka dengan berbagi untuk pendidikan melalui Hoshizora Foundation! Hasil donasi yang terkumpul dalam penggalangan dana ini akan disalurkan untuk para Adik Bintang melalui program Beasiswa Mimpi Anak Negeri. Setiap Adik Bintang akan mendapatkan dana pendidikan serta program pengembangan kapasitas untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak Indonesia beserta lingkungan pendukungnya. Kami percaya, pendidikan yang berkualitas bisa mereka dapatkan bila ada dukungan dari ekosistem secara keseluruhan, mulai dari orang tua atau keluarga, guru serta para alumni.
Yuk, bantu mereka untuk mewujudkan cita-citanya! Dengan berkolaborasi bersama kami, kalian tidak hanya membantu pendidikan anak bangsa, tetapi juga berkontribusi dalam memberikan akses pendidikan yang lebih baik.
Untuk berdonasi, kalian bisa mengikuti langkah-langkah ini:
1. Klik tombol “DONASI”
2. Masukan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran (transfer bank atau kartu kredit)
4. Kirimkan donasimu dan kamu sudah berkontribusi membantu anak-anak Indonesia bisa lanjut sekolah!
Jumlah yang telah dicairkan : Rp. 22.942.500
Donasi Sepatu Bekas Teman Peduli Bantu Risma dan Adik Bintang Semangat Raih Prestasi
Di Indonesia, banyak anak berbakat yang memiliki impian besar harus meredam mimpi akibat tantangan ekonomi yang menjadi penghalang bagi mereka untuk berjuang. Tantangan ini menyebabkan mereka kesulitan dalam mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak, serta kesempatan untuk bersaing di level yang lebih tinggi. Padahal, dengan dorongan yang tepat, mereka memiliki potensi untuk mengharumkan nama bangsa di kancah nasional maupun internasional.
Salah satu anak yang menghadapi tantangan ini adalah Adik Risma, seorang atlet voli muda berbakat dari Yogyakarta.
Mengenal Adik Risma, Atlet Voli Muda dan Berbakat dari Bantul
Adik Risma adalah seorang atlet voli muda asal Bantul, Yogyakarta, yang kini tengah duduk di bangku 11 SMA. Sejak kecil, ia telah menunjukkan minat dan kemampuan luar biasa dalam olahraga ini. Baginya, voli bukan sekadar hobi, tetapi juga jalan untuk meraih impian dan membanggakan keluarga.
Perjalanan Adik Risma menuju impiannya tidaklah mudah. Tantangan terbesar yang dihadapinya adalah keterbatasan finansial dalam menunjang pendidikan dan pengembangan dirinya di bidang olahraga. Orang tuanya bekerja sebagai penjahit. Sebagai anak pertama dari dua bersaudara, ia memahami perjuangan keluarganya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun, semangatnya untuk terus berlatih tak pernah surut. Ia aktif mengikuti berbagai kompetisi dan membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih prestasi. Sejak kelas 6 SD dan menjadi Adik Bintang (sebutan untuk penerima beasiswa), Hoshizora Foundation telah mendampingi dan mendukung Adik Risma melalui beasiswa pendidikan yang diberikan, sehingga membantunya terus melangkah menuju impian.
Donasi Teman Peduli Bantu Pendidikan Adik Risma
Langkah Hoshizora Foundation mendukung Adik Risma tidaklah sendiri. Kali ini, kolaborasi AyoBantu, YukTravel, dan Teman Peduli berhasil berkontribusi dalam mendukung pendidikan Adik Risma, Adik Syifa, Adik Nailul, dan Adik Iqbal, hanya dengan menyumbangkan sepatu bekas. Setiap pasang sepatu yang didonasikan dalam program charity “donasi sepatu bekas” ini dikonversikan menjadi dana pendidikan bagi 4 Adik Bintang ini.
Terima kasih Teman Peduli! Dukungan Teman Peduli akan menjadi harapan baru bagi Adik Bintang yang ingin terus berkembang, mulai dari bangku sekolah menuju masa depan yang lebih cerah. Teman Peduli, mari kita bersama-sama menjadi jembatan kebaikan untuk mendukung anak-anak Indonesia meraih impiannya. Satu donasi darimu, satu langkah lebih dekat menuju masa depan yang cerah!
Pencairan Donasi
Rp. 3.942.500
Bank Account: 137*******489
Bank Account Name: Yayasan Bintang Langit
Donasi Teman Peduli Pastikan Desti dan Puluhan Adik Bintang di Hoshizora Lanjut Sekolah!
Hai, #TemanPeduli!
Gimana kabarnya?
Memenuhi kebutuhan sekolah, ada seragam, sepatu, buku, iuran sekolah, dan masih banyak lainnya, untuk satu anak saja sudah berat, apalagi lebih dari satu. Padahal sumber ekonomi keluarga hanya seadanya, yang kadang hanya cukup untuk kebutuhan makan. Kondisi ini yang dialami oleh Adik Desti dan banyak anak Indonesia lainnya.
Pendidikan merupakan sebuah investasi dan jalan terbaik untuk keluar dari lingkaran kemiskinan, akan tetapi, faktanya masih banyak anak-anak Indonesia yang mengalami keterbatasan ekonomi dan menghalangi mereka untuk mendapatkan akses terhadap pendidikan yang layak.
Adik Desti, merupakan salah satu Adik Bintang (sebutan untuk penerima beasiswa di Hoshizora Foundation) asal Yogyakarta yang hidup dengan kondisi terbatas sehingga mengancam akses pendidikannya. Penghasilan ayah Desti sebagai buruh bangunan proyek menjadi sumber nafkah utama untuk menghidupi 6 orang anggota keluarga. Kondisi ini membuat Desti cukup kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya sehari-hari.
Saat ini, Adik Desti telah menginjak kelas 8 SMP. Dalam kesehariannya, Adik Desti berangkat ke sekolah diantar sang ibu sejak pukul 06.00 pagi bersama adiknya karena letak sekolahnya yang lumayan jauh. Di siang harinya, ia kemudian akan mengisi waktu luangnya dengan mengerjakan tugas sekolah hingga sore hari. Sementara itu pada malam harinya, tidak seperti kebanyakan anak yang meluangkan waktunya untuk istirahat, Adik Desti yang tidak kenal lelah, mengikuti pengajian dan melakukan hafalan Qur’an di masjid dekat rumahnya. Tidak berhenti sampai disitu, selama 2 kali dalam sepekan, Adik Desti juga rutin meluangkan waktunya untuk menyalurkan kegemarannya, yaitu berlatih tapak suci.
Kepribadian Adik Desti yang gemar melakukan banyak kegiatan dan mencoba hal baru ini kemudian mengantarkannya kepada beberapa prestasi di luar akademik seperti juara kompetisi drumband tingkat nasional, cerdas cermat, dan kejuaraan tapak suci. Selain itu, Adik Desti juga bertekad untuk mengikuti kompetisi lainnya untuk meraih lebih banyak prestasi dan memudahkannya untuk masuk SMA impiannya di masa depan. Ia juga bercerita bahwa ia bercita-cita ingin menjadi seorang dokter. Oleh karenanya, saat ini ia akan terus berusaha untuk rajin belajar dan mengukir prestasi.
Dari cerita yang dituturkan, keterbatasan yang dihadapi oleh Adik Desti tidak menjadi penghalang untuknya bermimpi dan meraih cita-cita. Memiliki orang tua yang mendukungnya untuk bersekolah juga menjadi sebuah kekuatan tersendiri dalam mendorong Adik Desti untuk menyelesaikan pendidikannya hingga akhir jenjang. Adik Desti tetap optimis bahwa keinginan yang kuat bisa membuka jalan dan memudahkannya untuk menggapai cita-cita di kemudian hari. Hal ini kemudian terjawab melalui bantuan dari Teman Peduli lewat AyoBantu dan Hoshizora Foundation. Berkat bantuan dari #TemanPeduli, akhirnya Adik Desti bisa melanjutkan sekolah dan menggapai cita citanya tanpa halangan.
Adik Desti merupakan segelintir anak Indonesia yang beruntung bertemu dengan #TemanPeduli. Donasi kalian melalui campaign Bantu Pendidikan di Ayobantu ini telah disalurkan dalam bentuk beasiswa pendidikan bagi 50 Adik Bintang di bawah program Beasiswa Mimpi Anak Negeri di Hoshizora Foundation. Selain memberikan bantuan dalam bentuk dana pendidikan tunai, beasiswa ini juga memberikan kesempatan bagi para Adik Bintang untuk mendapatkan kelas pengembangan kapasitas diri agar mereka siap menggapai masa depan yang lebih cerah.
Masih banyak anak-anak Indonesia yang hingga kini mengharapkan dukungan untuk meraih cita-citanya melalui pendidikan. Terima kasih ya Kak, sudah menjadi secercah harapan untuk mereka! Yuk, bantu lebih banyak anak Indonesia untuk mewujudkan cita-citanya!
Pencairan Donasi
Rp. 19.000.000
Bank Account: 137*******489
Bank Account Name: Yayasan Bintang Langit
Rp 24.150.000
dari target Rp 19.000.000
-
3
Donasi -
0
Bagikan -
112
hari lagi
Donasi
Berbagi untuk Pendidikan Anak Indonesia
PendidikanRp 24.150.000
-
3
Donasi -
0
Bagikan -
112
hari lagi
Tahun Baru, Kebaikan Baru!
Menyambut tahun yang baru, kita dihadapkan fakta bahwa Indonesia masih menyisakan banyak pekerjaan rumah tangga tentang pemerataan kualitas pendidikan bagi seluruh anak bangsa. Badan Pusat Statistik merilis data pada tahun ajaran 2023/2024 bahwa terjadi peningkatan angka putus sekolah di Indonesia. Tingkat SD mengalami kenaikan putus sekolah dari 0,17% menjadi 0,19%, SMP dari 0,14% menjadi 0,18%, dan SMK dari 0,23% menjadi 0,28%. Meskipun demikian, tingkat SMA mengalami perbaikan angka dari 0,20% menjadi 0,19%. Angka yang seharusnya diupayakan untuk turun, justru malah mengalami peningkatan.
Ketakutan akan bayang-bayang putus sekolah ini dirasakan paling besar oleh anak-anak dari keluarga ekonomi menengah ke bawah. Bagi mereka, bisa bersekolah di tahun depan dan tahun berikutnya lagi, tanpa bayang-bayang putus sekolah, adalah sebuah anugerah yang tak ternilai harganya. Sebab, keterbatasan ekonomi membuat pemenuhan kebutuhan pendidikan menjadi prioritas sekunder di keluarganya.
Seperti cerita dari Adik Aisyah, yaitu salah satu Adik Bintang (sebutan untuk penerima beasiswa di Hoshizora Foundation) yang berasal dari Yogyakarta. Saat ini, ia telah menginjak kelas 11 SMA dan aktif mengikuti kegiatan OSIS di sekolah. Walaupun tampak seperti cerita pada anak seusianya, namun keluarga Aisyah masih sangat berjuang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan memastikan Aisyah bisa tetap bersekolah. Ayahnya bekerja sebagai buruh bangunan proyek dan ibunya mencari tambahan penghasilan sebagai asisten rumah tangga dan buruh setrika. Meskipun demikian, setelah bertemu dengan Hoshizora Foundation dan Kakak Bintang (sebutan untuk donatur pemberi beasiswa), Aisyah dan keluarga bisa mendapatkan bantuan biaya pendidikan sejak SMP hingga SMA.
Kisah Adik Aisyah menggambarkan keberuntungan bahwa memiliki orang tua yang semangat berjuang di tengah keterbatasan dan bisa bertemu dengan orang baik yang mau berdonasi untuk mendukung pendidikannya adalah hal yang bisa membuatnya bertahan sampai saat ini. Meskipun demikian, masih ada ratusan bahkan ribuan anak di luar sana yang masih kesulitan untuk bisa bertemu dengan lingkungan yang suportif.
Kalian bisa jadi jembatan masa depan mereka dengan berbagi untuk pendidikan melalui Hoshizora Foundation! Hasil donasi yang terkumpul dalam penggalangan dana ini akan disalurkan untuk para Adik Bintang melalui program Beasiswa Mimpi Anak Negeri. Setiap Adik Bintang akan mendapatkan dana pendidikan serta program pengembangan kapasitas untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak Indonesia beserta lingkungan pendukungnya. Kami percaya, pendidikan yang berkualitas bisa mereka dapatkan bila ada dukungan dari ekosistem secara keseluruhan, mulai dari orang tua atau keluarga, guru serta para alumni.
Yuk, bantu mereka untuk mewujudkan cita-citanya! Dengan berkolaborasi bersama kami, kalian tidak hanya membantu pendidikan anak bangsa, tetapi juga berkontribusi dalam memberikan akses pendidikan yang lebih baik.
Untuk berdonasi, kalian bisa mengikuti langkah-langkah ini:
1. Klik tombol “DONASI”
2. Masukan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran (transfer bank atau kartu kredit)
4. Kirimkan donasimu dan kamu sudah berkontribusi membantu anak-anak Indonesia bisa lanjut sekolah!
Jumlah yang telah dicairkan : Rp. 22.942.500
Donasi Sepatu Bekas Teman Peduli Bantu Risma dan Adik Bintang Semangat Raih Prestasi
Di Indonesia, banyak anak berbakat yang memiliki impian besar harus meredam mimpi akibat tantangan ekonomi yang menjadi penghalang bagi mereka untuk berjuang. Tantangan ini menyebabkan mereka kesulitan dalam mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak, serta kesempatan untuk bersaing di level yang lebih tinggi. Padahal, dengan dorongan yang tepat, mereka memiliki potensi untuk mengharumkan nama bangsa di kancah nasional maupun internasional.
Salah satu anak yang menghadapi tantangan ini adalah Adik Risma, seorang atlet voli muda berbakat dari Yogyakarta.
Mengenal Adik Risma, Atlet Voli Muda dan Berbakat dari Bantul
Adik Risma adalah seorang atlet voli muda asal Bantul, Yogyakarta, yang kini tengah duduk di bangku 11 SMA. Sejak kecil, ia telah menunjukkan minat dan kemampuan luar biasa dalam olahraga ini. Baginya, voli bukan sekadar hobi, tetapi juga jalan untuk meraih impian dan membanggakan keluarga.
Perjalanan Adik Risma menuju impiannya tidaklah mudah. Tantangan terbesar yang dihadapinya adalah keterbatasan finansial dalam menunjang pendidikan dan pengembangan dirinya di bidang olahraga. Orang tuanya bekerja sebagai penjahit. Sebagai anak pertama dari dua bersaudara, ia memahami perjuangan keluarganya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun, semangatnya untuk terus berlatih tak pernah surut. Ia aktif mengikuti berbagai kompetisi dan membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih prestasi. Sejak kelas 6 SD dan menjadi Adik Bintang (sebutan untuk penerima beasiswa), Hoshizora Foundation telah mendampingi dan mendukung Adik Risma melalui beasiswa pendidikan yang diberikan, sehingga membantunya terus melangkah menuju impian.
Donasi Teman Peduli Bantu Pendidikan Adik Risma
Langkah Hoshizora Foundation mendukung Adik Risma tidaklah sendiri. Kali ini, kolaborasi AyoBantu, YukTravel, dan Teman Peduli berhasil berkontribusi dalam mendukung pendidikan Adik Risma, Adik Syifa, Adik Nailul, dan Adik Iqbal, hanya dengan menyumbangkan sepatu bekas. Setiap pasang sepatu yang didonasikan dalam program charity “donasi sepatu bekas” ini dikonversikan menjadi dana pendidikan bagi 4 Adik Bintang ini.
Terima kasih Teman Peduli! Dukungan Teman Peduli akan menjadi harapan baru bagi Adik Bintang yang ingin terus berkembang, mulai dari bangku sekolah menuju masa depan yang lebih cerah. Teman Peduli, mari kita bersama-sama menjadi jembatan kebaikan untuk mendukung anak-anak Indonesia meraih impiannya. Satu donasi darimu, satu langkah lebih dekat menuju masa depan yang cerah!
Pencairan Donasi
Rp. 3.942.500
Bank Account: 137*******489
Bank Account Name: Yayasan Bintang Langit
Donasi Teman Peduli Pastikan Desti dan Puluhan Adik Bintang di Hoshizora Lanjut Sekolah!
Hai, #TemanPeduli!
Gimana kabarnya?
Memenuhi kebutuhan sekolah, ada seragam, sepatu, buku, iuran sekolah, dan masih banyak lainnya, untuk satu anak saja sudah berat, apalagi lebih dari satu. Padahal sumber ekonomi keluarga hanya seadanya, yang kadang hanya cukup untuk kebutuhan makan. Kondisi ini yang dialami oleh Adik Desti dan banyak anak Indonesia lainnya.
Pendidikan merupakan sebuah investasi dan jalan terbaik untuk keluar dari lingkaran kemiskinan, akan tetapi, faktanya masih banyak anak-anak Indonesia yang mengalami keterbatasan ekonomi dan menghalangi mereka untuk mendapatkan akses terhadap pendidikan yang layak.
Adik Desti, merupakan salah satu Adik Bintang (sebutan untuk penerima beasiswa di Hoshizora Foundation) asal Yogyakarta yang hidup dengan kondisi terbatas sehingga mengancam akses pendidikannya. Penghasilan ayah Desti sebagai buruh bangunan proyek menjadi sumber nafkah utama untuk menghidupi 6 orang anggota keluarga. Kondisi ini membuat Desti cukup kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya sehari-hari.
Saat ini, Adik Desti telah menginjak kelas 8 SMP. Dalam kesehariannya, Adik Desti berangkat ke sekolah diantar sang ibu sejak pukul 06.00 pagi bersama adiknya karena letak sekolahnya yang lumayan jauh. Di siang harinya, ia kemudian akan mengisi waktu luangnya dengan mengerjakan tugas sekolah hingga sore hari. Sementara itu pada malam harinya, tidak seperti kebanyakan anak yang meluangkan waktunya untuk istirahat, Adik Desti yang tidak kenal lelah, mengikuti pengajian dan melakukan hafalan Qur’an di masjid dekat rumahnya. Tidak berhenti sampai disitu, selama 2 kali dalam sepekan, Adik Desti juga rutin meluangkan waktunya untuk menyalurkan kegemarannya, yaitu berlatih tapak suci.
Kepribadian Adik Desti yang gemar melakukan banyak kegiatan dan mencoba hal baru ini kemudian mengantarkannya kepada beberapa prestasi di luar akademik seperti juara kompetisi drumband tingkat nasional, cerdas cermat, dan kejuaraan tapak suci. Selain itu, Adik Desti juga bertekad untuk mengikuti kompetisi lainnya untuk meraih lebih banyak prestasi dan memudahkannya untuk masuk SMA impiannya di masa depan. Ia juga bercerita bahwa ia bercita-cita ingin menjadi seorang dokter. Oleh karenanya, saat ini ia akan terus berusaha untuk rajin belajar dan mengukir prestasi.
Dari cerita yang dituturkan, keterbatasan yang dihadapi oleh Adik Desti tidak menjadi penghalang untuknya bermimpi dan meraih cita-cita. Memiliki orang tua yang mendukungnya untuk bersekolah juga menjadi sebuah kekuatan tersendiri dalam mendorong Adik Desti untuk menyelesaikan pendidikannya hingga akhir jenjang. Adik Desti tetap optimis bahwa keinginan yang kuat bisa membuka jalan dan memudahkannya untuk menggapai cita-cita di kemudian hari. Hal ini kemudian terjawab melalui bantuan dari Teman Peduli lewat AyoBantu dan Hoshizora Foundation. Berkat bantuan dari #TemanPeduli, akhirnya Adik Desti bisa melanjutkan sekolah dan menggapai cita citanya tanpa halangan.
Adik Desti merupakan segelintir anak Indonesia yang beruntung bertemu dengan #TemanPeduli. Donasi kalian melalui campaign Bantu Pendidikan di Ayobantu ini telah disalurkan dalam bentuk beasiswa pendidikan bagi 50 Adik Bintang di bawah program Beasiswa Mimpi Anak Negeri di Hoshizora Foundation. Selain memberikan bantuan dalam bentuk dana pendidikan tunai, beasiswa ini juga memberikan kesempatan bagi para Adik Bintang untuk mendapatkan kelas pengembangan kapasitas diri agar mereka siap menggapai masa depan yang lebih cerah.
Masih banyak anak-anak Indonesia yang hingga kini mengharapkan dukungan untuk meraih cita-citanya melalui pendidikan. Terima kasih ya Kak, sudah menjadi secercah harapan untuk mereka! Yuk, bantu lebih banyak anak Indonesia untuk mewujudkan cita-citanya!
Pencairan Donasi
Rp. 19.000.000
Bank Account: 137*******489
Bank Account Name: Yayasan Bintang Langit
Informasi
Bagikan tautan ke media sosial