Tubuh Tinggal Tulang, Seorang Diri Tanpa Pengobatan

25 May 2023

Belum pernah menikah, Pak Endang (43) melalui hari-harinya seorang diri menahan sakitnya penyakit Respiratory Tuberculosis. Tubuhnya yang tinggal kulit berbalut tulang itu harus ikhlas bertahan dengan mengandalkan kepedulian dan pemberian dari para tetangga.


Hanya Asma sang pencipta yang mampu Pak Endang ucapkan jika sakit itu datang, sakit di dada diiringi sesak, serta kepala serasa mau pecah yang tak jarang diikuti oleh demam nan hebat hinggga seluruh badan menggigil adalah rutinitas yang harus Pak Endang rasakan hampir setiap hari.


Nyaris tak pernah merasakan lelapnya tidur, malam-malam Pak Endang dipenuhi dengan erangan karena menahan rasa sakit yang kerap datang mendera ketika orang lain tengah terlelap di atas peraduan mereka.


"Sebenarnya saya malu karena semenjak saya sakit, saya hanya bergantung pada pemberian dan kepedulian dari para tetangga. Saya ingin sekali bisa sehat lagi agar bisa bekerja dan membalas kebaikan mereka" Pak Endang menuturkan sambil tertunduk dan meringis menahan sakit di dadanya.


Keinginan Pak Endang untuk sembuh begitu besar, namun terkendala kemampuan dan biaya sehingga Ia hanya mampu berikhtiar mencari kesembuhan dengan ramuan herbal dari tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitarnya. Meski hal itu pernah nyaris merenggut nyawanya.

 

"Waktu itu ada yang menyarankan Pak Endang  untuk meminum air tumbukan daun pepaya, mungkin karena ingin sembuh langsung ia minta untuk dibuatkan, tak disangka sakitnya malah makin menjadi disertai muntah terus menerus hingga ia pingsan beberapa kali" cerita tetangga Pak Endang mengisahkan.

 

Pak Endang dikenal sebagai pribadi yang pemalu namun juga pekerja keras serta sayang kepada orang tua, mesti serabutan namun Ia tidak pernah keberatan untuk bekerja apa saja demi untuk mengurus mendiang orang tuanya, namun semenjak keduanya meninggal, Pak Endang yang hidup sebatangkara pun kondisi kesehatannya terus menurun, hingga kini seluruh badanya tinggal kulit berbalut tulang.

 

"Ya Allah saya ingin sekali sembuh dan sehat kembali, saya ingin di beri kesempatan untuk membalas kebaikan para tetangga dan orang-orang yang pernah membantu saya dan saya gak ingin terus merepotkan orang-orang" Pak Endang mengucapkan keinginannya dengan terbata-bata dan menahan air mata.


Insan baik, kondisi Pak Endang terus menurun, entah sampai kapan ia harus melalui malam-malamnya dengan rasa sakit seorang diri. tanpa penanganan dan pengobatan yang memadai. Setiap saat nyawanya pun bisa terancam.

Untuk itu, yuk kita temani perjuangan Pak Endang  dan wujudkan impiannya untuk bisa sembuh.

Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pengobatan serta penunjang kesehatan Pak Endang. Selain itu akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya di bawah naungan Yayasan Amal baik insani.


Belum ada update
Dana terkumpul

Rp 2.082.020

dari target Rp 100.000.000

 
  • 90
    Donasi
  • 12
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Campaign telah berakhir/selesai
Donasi
Ayobantu Indonesia
AyoBantu Galang Dana

Jadi fundraiser untuk campaign ini

Gabung

Tubuh Tinggal Tulang, Seorang Diri Tanpa Pengobatan Kesehatan

Dana terkumpul

Rp 2.082.020

 
Target: Rp Rp 100.000.000
  • 90
    Donasi
  • 12
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Selesai
Campaign telah berakhir/selesai
25 May 2023

Belum pernah menikah, Pak Endang (43) melalui hari-harinya seorang diri menahan sakitnya penyakit Respiratory Tuberculosis. Tubuhnya yang tinggal kulit berbalut tulang itu harus ikhlas bertahan dengan mengandalkan kepedulian dan pemberian dari para tetangga.


Hanya Asma sang pencipta yang mampu Pak Endang ucapkan jika sakit itu datang, sakit di dada diiringi sesak, serta kepala serasa mau pecah yang tak jarang diikuti oleh demam nan hebat hinggga seluruh badan menggigil adalah rutinitas yang harus Pak Endang rasakan hampir setiap hari.


Nyaris tak pernah merasakan lelapnya tidur, malam-malam Pak Endang dipenuhi dengan erangan karena menahan rasa sakit yang kerap datang mendera ketika orang lain tengah terlelap di atas peraduan mereka.


"Sebenarnya saya malu karena semenjak saya sakit, saya hanya bergantung pada pemberian dan kepedulian dari para tetangga. Saya ingin sekali bisa sehat lagi agar bisa bekerja dan membalas kebaikan mereka" Pak Endang menuturkan sambil tertunduk dan meringis menahan sakit di dadanya.


Keinginan Pak Endang untuk sembuh begitu besar, namun terkendala kemampuan dan biaya sehingga Ia hanya mampu berikhtiar mencari kesembuhan dengan ramuan herbal dari tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitarnya. Meski hal itu pernah nyaris merenggut nyawanya.

 

"Waktu itu ada yang menyarankan Pak Endang  untuk meminum air tumbukan daun pepaya, mungkin karena ingin sembuh langsung ia minta untuk dibuatkan, tak disangka sakitnya malah makin menjadi disertai muntah terus menerus hingga ia pingsan beberapa kali" cerita tetangga Pak Endang mengisahkan.

 

Pak Endang dikenal sebagai pribadi yang pemalu namun juga pekerja keras serta sayang kepada orang tua, mesti serabutan namun Ia tidak pernah keberatan untuk bekerja apa saja demi untuk mengurus mendiang orang tuanya, namun semenjak keduanya meninggal, Pak Endang yang hidup sebatangkara pun kondisi kesehatannya terus menurun, hingga kini seluruh badanya tinggal kulit berbalut tulang.

 

"Ya Allah saya ingin sekali sembuh dan sehat kembali, saya ingin di beri kesempatan untuk membalas kebaikan para tetangga dan orang-orang yang pernah membantu saya dan saya gak ingin terus merepotkan orang-orang" Pak Endang mengucapkan keinginannya dengan terbata-bata dan menahan air mata.


Insan baik, kondisi Pak Endang terus menurun, entah sampai kapan ia harus melalui malam-malamnya dengan rasa sakit seorang diri. tanpa penanganan dan pengobatan yang memadai. Setiap saat nyawanya pun bisa terancam.

Untuk itu, yuk kita temani perjuangan Pak Endang  dan wujudkan impiannya untuk bisa sembuh.

Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pengobatan serta penunjang kesehatan Pak Endang. Selain itu akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya di bawah naungan Yayasan Amal baik insani.



Belum ada update

Harapan #TemanPeduli
Fundraiser
Gabung
Kamu juga bisa bantu: