Musim kemarau balaon kepanasan meledak, belum lagi genggaman tangannya yang sudah tak kuat sehingga balon malah terbang dan tak dapat untung jualan. Mak Diah tak dapat obati sakitnya sama SEKALI!

Di tepi jalan raya yang ramai, terdapat seorang wanita lansia bernama Mak Diah. Usianya telah mencapai 75 tahun, tetapi semangatnya masih menyala-nyala seperti bara api yang tak kunjung padam. 

Sejak suaminya meninggal belasan tahun yang lalu, Mak Diah telah menjadi tulang punggung keluarganya, berjuang untuk bertahan hidup dengan cara yang keras.

Setiap pagi, sebelum mentari menampakkan sinarnya, Mak Diah sudah berada di pinggir jalan dengan sekeranjang balon yang warna-warni. 

Meski tangannya sudah keriput dan kakinya terasa berat, dia tidak pernah menyerah. Balon-balon itu adalah satu-satunya sumber penghasilan yang bisa dia andalkan.

Dalam kehidupan Mak Diah, setiap balon yang meletus atau terbang adalah sebuah cerminan dari perjuangannya. Meskipun seringkali merasa putus asa, dia tetap berdiri teguh, menghadapi kenyataan dengan kepala tegak. Meski hidupnya penuh dengan tantangan dan ketidakpastian, Mak Diah tidak pernah kehilangan harapan.

Setiap balon yang dia jual, setiap senyuman yang dia berikan kepada pelanggannya, adalah ungkapan dari ketabahan dan keuletannya. 

Meskipun badannya terasa lelah dan suaranya serak akibat usia yang telah lanjut, dia tetap berjuang, karena dia tahu bahwa hanya dengan usaha keraslah dia bisa memberi makan kepada dirinya sendiri.

Tidakkah kalian iba dan ingin membantu Mak Diah, terutama tuk Mak bisa berobat demi atasi sakitnya?

Kamu bisa bersedekah dengan cara: 

1. Klik "DONASI SEKARANG"

2. Masukkan nominal donasi

3. Pilih Metode Pembayaran (GOPAY, Transfer Bank, Virtual Account, Kartu Kredit)

4. Segera transfer sesuai nominal jika menggunakan Transfer bank & Virtual Account