"Kaki nenek sakit neng, tapi kerupuk nenek belum ada yang laku satu pun. Nenek udah lapar." ~Mak Enah.
Usianya sudah menginjak 85 tahun, namun nenek Enah masih harus berjuang diusia senjanya dengan berjualan kerupuk keliling demi merawat suami tercintanya yang sedang sakit karena saraf terjepit.
Berawal ketika Abah Eman (92 tahun) terjatuh ditoilet ketika hendak mengambil air wudhu. Sejak saat itu tubuh Abah kaku dan sering kejang, dokter mengatakan jika Abah terkena sarap kejepit. Sehingga untuk duduk pun sangat terbatas.
Akhirnya dengan terpaksa kini nenek Enah harus berjuang merawat Abah Eman suami tercintanya. Tubuh rentanya dipaksa harus berjuang, dengan bantuan tongkat kayu yang telah usang, nenek berkeliling menawarkan kerupuk dagangannya.
Kakinya terus dilangkahkan sambil teriak kerupuk...kerupuk... kerupuknya, kerupuk...
Tubuh bungkuknya terus dilangkahkan, berharap ada kepingan rupiah yang bisa dibawanya pulang. Sesekali terlihat duduk sambil mengatur nafas yang tak beraturan.
"Kaki nenek sakit neng, tapi kerupuk nenek belum ada yang laku satu pun. Nenek sudah lapar, tapi kalau pulang kasian Abah dirumah nggak ada makanan." ~Ungkap Nenek Enah dengan penuh tangis
Sahabat kebaikan, Abah Eman dan Nenek Enah sudah tak berdaya untuk bertahan ditengah kesulitan hidup yang bertubi-tubi menimpanya. Maukah kamu menjadi penolong mereka untuk bisa hidup lebih layak?
"Kaki nenek sakit neng, tapi kerupuk nenek belum ada yang laku satu pun. Nenek udah lapar." ~Mak Enah.
Usianya sudah menginjak 85 tahun, namun nenek Enah masih harus berjuang diusia senjanya dengan berjualan kerupuk keliling demi merawat suami tercintanya yang sedang sakit karena saraf terjepit.
Berawal ketika Abah Eman (92 tahun) terjatuh ditoilet ketika hendak mengambil air wudhu. Sejak saat itu tubuh Abah kaku dan sering kejang, dokter mengatakan jika Abah terkena sarap kejepit. Sehingga untuk duduk pun sangat terbatas.
Akhirnya dengan terpaksa kini nenek Enah harus berjuang merawat Abah Eman suami tercintanya. Tubuh rentanya dipaksa harus berjuang, dengan bantuan tongkat kayu yang telah usang, nenek berkeliling menawarkan kerupuk dagangannya.
Kakinya terus dilangkahkan sambil teriak kerupuk...kerupuk... kerupuknya, kerupuk...
Tubuh bungkuknya terus dilangkahkan, berharap ada kepingan rupiah yang bisa dibawanya pulang. Sesekali terlihat duduk sambil mengatur nafas yang tak beraturan.
"Kaki nenek sakit neng, tapi kerupuk nenek belum ada yang laku satu pun. Nenek sudah lapar, tapi kalau pulang kasian Abah dirumah nggak ada makanan." ~Ungkap Nenek Enah dengan penuh tangis
Sahabat kebaikan, Abah Eman dan Nenek Enah sudah tak berdaya untuk bertahan ditengah kesulitan hidup yang bertubi-tubi menimpanya. Maukah kamu menjadi penolong mereka untuk bisa hidup lebih layak?
Bagikan tautan ke media sosial