Bantu Kaki Palsu Harapan Pak Herman

20 September 2023

“Kalau saja kaki ku (Kaki Palsu) masih bagus pasti saya masih bisa berjalan ngaji dan belajar lagi." Itulah kalimat yang terucap oleh Pak Herman disela pembicaraan saat kami berkunjung dikediamannya di salah satu daerah di Surabaya Barat.

Pak Herman adalah santri kelas tahsin dari RT Mata Hati PPPA Daarul Quran Jawa Timur. Beliau seorang penyandang disabilitas tuna daksa dan tuna netra.

Pak Herman begitu semangat menjalani kehidupannya meskipun beliau hanya tinggal sendiri karena istrinya telah meninggal dunia setahun lalu dan anak simata wayangnya merantau keluar kota untuk bekerja. 

Bapak satu anak ini, andalkan kaki palsu yang telah dipakainya sejak 40 tahun lalu yang kini telah rusak untuk berbagai aktivitas, termasuk saat perjalanan belajar ngaji di Rumah Tahfizh Mata Hati. 

Seringkali pak herman harus mengikat kaki palsunya yang rusak untuk tetap bisa digunakan meskipun harus merasakan tidak nyaman ketika beraktifitas. Hal ini menjadi kendala bagi Pak Herman untuk berjalan saat belajar mengaji.

Yuk wujudkan kebahagiaan dengan memberikan senyum harapan dengan memberikan kaki palsu yang baru untuk pak Herman


Belum ada update
Dana terkumpul

Rp 0

dari target Rp 50.000.000

 
  • 0
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Campaign telah berakhir/selesai
Donasi
Ayobantu Indonesia
AyoBantu Galang Dana

Jadi fundraiser untuk campaign ini

Gabung

Bantu Kaki Palsu Harapan Pak Herman

Sosial
Dana terkumpul

Rp 0

 
  • 0
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Selesai
Campaign telah berakhir/selesai
20 September 2023

“Kalau saja kaki ku (Kaki Palsu) masih bagus pasti saya masih bisa berjalan ngaji dan belajar lagi." Itulah kalimat yang terucap oleh Pak Herman disela pembicaraan saat kami berkunjung dikediamannya di salah satu daerah di Surabaya Barat.

Pak Herman adalah santri kelas tahsin dari RT Mata Hati PPPA Daarul Quran Jawa Timur. Beliau seorang penyandang disabilitas tuna daksa dan tuna netra.

Pak Herman begitu semangat menjalani kehidupannya meskipun beliau hanya tinggal sendiri karena istrinya telah meninggal dunia setahun lalu dan anak simata wayangnya merantau keluar kota untuk bekerja. 

Bapak satu anak ini, andalkan kaki palsu yang telah dipakainya sejak 40 tahun lalu yang kini telah rusak untuk berbagai aktivitas, termasuk saat perjalanan belajar ngaji di Rumah Tahfizh Mata Hati. 

Seringkali pak herman harus mengikat kaki palsunya yang rusak untuk tetap bisa digunakan meskipun harus merasakan tidak nyaman ketika beraktifitas. Hal ini menjadi kendala bagi Pak Herman untuk berjalan saat belajar mengaji.

Yuk wujudkan kebahagiaan dengan memberikan senyum harapan dengan memberikan kaki palsu yang baru untuk pak Herman



Belum ada update

Harapan #TemanPeduli
Fundraiser
Gabung
Kamu juga bisa bantu:
@toastr_render