Dava terpaksa menjalani hari-hari tumbuh kembangnya dengan penuh perjuangan. Sejak usia 1 tahun Dava sudah mengidap Paraparese Inferior akut.
Kondisi tersebut berupa kelainan pada kaki, ukurannya mengecil hingga kaku tidak bisa digerakkan. Dava pun tumbuh sebagai anak yang berjalan dengan tumpuan tangannya sebagai pengganti kaki.
Terlepas dari kondisi yang dialami, Dava adalah anak yang rajin. Ia selalu semangat belajar baik di sekolah maupun di rumah.
Namun kondisi penyakit Dava yang semakin parah membuatnya tidak kuat lagi untuk banyak beraktivitas lama. Berangkat dan pulang sekolah digendong ibu, ”Dava ingin seperti teman-teman bisa berjalan kaiki, berlari, bermain dan belajar dengan normal”. Tak jarang ia merasa sedih dengan kondisinya saat bertemu teman-teman.
Keluarga telah mengusahakan Dava ikut terapi dan berkali-kali berobat ke RS, namun tak juga kunjung sembuh. Dokter sempat menyarankan agar terapi Dava terus-menerus sampai rumah dengan memakai sepatu khusus penopang tubuh, namun harganya sangat mahal.
Keluarga Dava hanya mengandalkan pemasukan sang ayah, dari bekerja sebagai buruh harian lepas. Sementara sang ibu, hanyalah ibu rumah tangga yang merawat Dava di rumah.
Penghasilan Pak Dedy tidak banyak karena tidak setiap hari ada panggilan kerja. Jika pun ada penghasilan, itu harus dibagi-bagi, bahkan di rumah, selain sang putra, Pak Dedy juga harus merawat nenek Dava yang sakit.
“Perjalanan berobat saja membutuhkan biaya banyak. Kami sering kali tak bisa mengobatinya karena tidak ada uang sama sekali.”
“Dokter menyarankan untuk mengkonsumsi susu khusus yang harganya 500 ribu rupiah sekaleng, dan makanan yang bergizi tinggi, kalsium, dan lainnya. Namun apa daya dengan kondisi ekonomi kami ini,” ungkap Bu Kusmiyati sambil terisak tangis.
Dava berbisik kepada kami, “Dava ingin sembuh, ingin bisa berjalan. Dava ingin sekali bisa bermain, ke masjid, ke sekolah dengan berjalan kaki.”
”Sudah lama sekali suami tak bekerja semakin memberatkan kehidupan kami. ” Lebih lanjut Ibunya Dava menjelaskan.
Belikan Dava alat untuk bisa berjalan, berilah Dava seragam sekolah, buku. Dava ingin terus sekolah agar bisa jadi Dokter biar bisa mengobati orang-orang".
yuk bantu Dava sembuh. Sedikit bantuan dari kalian akan sangat berarti bagi masa depannya.
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam Filantropi,
Alhamdulillah dava seneng banget kak dikirim seragam sekolah baru, tas dan perlengkapan sekolah.
"Dava jadi tambah semangat kak buat sekolah, mau belajar yang rajin biar cita-cita dava tercapai, terima kasih kakak2 udah bantuin Dava" ucap Dava
Dava juga pengin cepat bisa jalan kak, semoga Dava terus punya biaya untuk terapi dan bisa beli sepatu khusus untuk latian jalan.
Yuk terus bantu Dava sampai bisa jalan ....
https://www.ayobantu.com/campaign/bantudavajalan
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Pencairan Donasi
Rp. 600.000
dari target Rp 100.000.000
Dava terpaksa menjalani hari-hari tumbuh kembangnya dengan penuh perjuangan. Sejak usia 1 tahun Dava sudah mengidap Paraparese Inferior akut.
Kondisi tersebut berupa kelainan pada kaki, ukurannya mengecil hingga kaku tidak bisa digerakkan. Dava pun tumbuh sebagai anak yang berjalan dengan tumpuan tangannya sebagai pengganti kaki.
Terlepas dari kondisi yang dialami, Dava adalah anak yang rajin. Ia selalu semangat belajar baik di sekolah maupun di rumah.
Namun kondisi penyakit Dava yang semakin parah membuatnya tidak kuat lagi untuk banyak beraktivitas lama. Berangkat dan pulang sekolah digendong ibu, ”Dava ingin seperti teman-teman bisa berjalan kaiki, berlari, bermain dan belajar dengan normal”. Tak jarang ia merasa sedih dengan kondisinya saat bertemu teman-teman.
Keluarga telah mengusahakan Dava ikut terapi dan berkali-kali berobat ke RS, namun tak juga kunjung sembuh. Dokter sempat menyarankan agar terapi Dava terus-menerus sampai rumah dengan memakai sepatu khusus penopang tubuh, namun harganya sangat mahal.
Keluarga Dava hanya mengandalkan pemasukan sang ayah, dari bekerja sebagai buruh harian lepas. Sementara sang ibu, hanyalah ibu rumah tangga yang merawat Dava di rumah.
Penghasilan Pak Dedy tidak banyak karena tidak setiap hari ada panggilan kerja. Jika pun ada penghasilan, itu harus dibagi-bagi, bahkan di rumah, selain sang putra, Pak Dedy juga harus merawat nenek Dava yang sakit.
“Perjalanan berobat saja membutuhkan biaya banyak. Kami sering kali tak bisa mengobatinya karena tidak ada uang sama sekali.”
“Dokter menyarankan untuk mengkonsumsi susu khusus yang harganya 500 ribu rupiah sekaleng, dan makanan yang bergizi tinggi, kalsium, dan lainnya. Namun apa daya dengan kondisi ekonomi kami ini,” ungkap Bu Kusmiyati sambil terisak tangis.
Dava berbisik kepada kami, “Dava ingin sembuh, ingin bisa berjalan. Dava ingin sekali bisa bermain, ke masjid, ke sekolah dengan berjalan kaki.”
”Sudah lama sekali suami tak bekerja semakin memberatkan kehidupan kami. ” Lebih lanjut Ibunya Dava menjelaskan.
Belikan Dava alat untuk bisa berjalan, berilah Dava seragam sekolah, buku. Dava ingin terus sekolah agar bisa jadi Dokter biar bisa mengobati orang-orang".
yuk bantu Dava sembuh. Sedikit bantuan dari kalian akan sangat berarti bagi masa depannya.
Jumlah yang telah dicairkan : Rp. 600.000
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam Filantropi,
Alhamdulillah dava seneng banget kak dikirim seragam sekolah baru, tas dan perlengkapan sekolah.
"Dava jadi tambah semangat kak buat sekolah, mau belajar yang rajin biar cita-cita dava tercapai, terima kasih kakak2 udah bantuin Dava" ucap Dava
Dava juga pengin cepat bisa jalan kak, semoga Dava terus punya biaya untuk terapi dan bisa beli sepatu khusus untuk latian jalan.
Yuk terus bantu Dava sampai bisa jalan ....
https://www.ayobantu.com/campaign/bantudavajalan
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Pencairan Donasi
Rp. 600.000
Bagikan tautan ke media sosial