Bantu anak melawan kanker

23 March 2025

Perjuangan Salman yang Tak Henti-hentinya: Melawan Kekambuhan Leukemia 

Pada tahun 2023, di usianya yang baru 8 tahun, Salman penuh dengan kehidupan, mimpi, dan aspirasi. Namun, semuanya berubah ketika ia mulai mengalami kelelahan ekstrem—sesuatu yang sederhana seperti menaiki tangga membuatnya cepat lelah. Selalu datang demam panas hingga tak kunjung sembuh, seluruh badannya terasa sakit hingga lumpuh. Sering menangis dan menjerit kesakitan. 

Salman sering menjerit dan menangis menahan sakit hingga tidak bisa tidur di malam hari, kakinya lemas dan sakit hingga pinggang menyebabkan ia tidak bisa berdiri tubuhnya lesu, kurus dan pucat. Karena khawatir, ia mencari perawatan medis, di Rumah sakit arafah kota Jambi Indonesia. Ketika dicek semua hasil Laboratorium Doktor memutuskan untuk menambah darah putih dan darah merah hingga puluhan kantong darah, karena kondisi Salman ketika itu dalam keadaan kritis. dan setelah menjalani berbagai tes, dokter di rumah sakit arafah kota jambi, belum menemukan gejala utama penyakit Salman karena keterbatasan alat.

Akhirnya pihak rumah sakit Arafah Kota jambi Indonesia mengirim Salman ke rumah sakit Muhammad Hoesin Kota palembang. Jarak kota Jambi- Palembang perjalanan 10 jam naik mobil tranportasi. Setelah dilakukan tes laboratorium di rumah sakit Mohammad Hoesin Palembang ia menerima diagnosis yang sangat buruk: Kanker darah Leukimia . Dunianya—dan dunia orang-orang yang dicintainya—hancur dalam sekejap. 


Dokter yang merawat menjelaskan leukemia yang diderita Salman bersifat agresif beresiko tinggi dan memerlukan perawatan kemoterapi panjang selama bertahun-tahun lamanya. 

Bahkan untuk perawatan hingga sampai 7 tahun. 

Salman harus pergi ke Kota Palembang, di mana ia menjalani kemoterapi yang melelahkan. Disini lah masalahnya  datang, Jarak dari kota Jambi ke Kota palembang menempuh perjalanan 10 jam dan kami harus naik transportasi. Sampai di kota palembang kami harus menyewa tempat menginap selama 10 hari sesuai dengan lamanya jadwal kemoterapi. 

Hal ini dilakukan setiap bulan Salman harus pergi ke Palembang untuk menjalani pengobatan kemoterapi kanker selama 10 hari di sana, tentu biaya yang sangat besar sementara ayah Salman sebagai buruh bangunan yang tidak mendapatkan hasil yang pasti setiap bulannya. Ibu Salman, sebagai ibu rumah tangga kami memiliki 3 orang anak dan tinggal di rumah kontrakan. 

Saya RANI KASWADI ayah Salman,  pekerjaan saya serabutan dan kami termasuk keluarga yang tidak mampu berpenghasilan 2 juta / bulan. sementara  untuk biaya pengobatan anak saya, memerlukan biaya yang sangat besar setiap bulannya. Diluar kemampuan saya. Dan saat ini kami benar-benar tidak punya uang dan biaya untuk transportasi dan akomodasi begitu besar karena jarak berobat Salman yang jauh, keperluan transportasi umum, makan dan minum serta sewa tempat menginap selama 10 hari pengobatan kemoterapi menghabiskan biaya hingga Rp. 5 juta /bulan. Tak jarang ketika mau berangkat berobat ke rumah sakit harus mencari ongkos dan hutang sana-sini. 

Untuk biaya pengobatan di rumah sakit sudah ditanggung asuransi negara BPJS. 

Namun, leukemia itu kejam dan tak kenal ampun. Dari umur 2 tahun tepatnya 2018 Salman sudah mengidap penyakit Kanker darah. Namun dinyatakan sembuh setelah 3 tahun menjalani kemoterapi di rumah sakit Mohammad hoesin Palembang Indonesia. Kemudian kambuh lagi 2024. Mimpi buruk itu terulang kembali, dan ia tak punya pilihan selain kembali ke rumah sakit Mohammad Hoesin Palembang. Ia menjalani sepuluh bulan kemoterapi yang melelahkan, prosedur yang menyakitkan, dan naik turunnya emosi yang seharusnya tidak dialami siapa pun. Meski menderita, ia tetap bertekad dan terus berjuang melawan kankernya selama bertahun-tahun. 

Salman sudah dari 2018 keluar masuk rumah sakit sampai saat ini 2025, mengidap kanker darah sudah banyak biaya yang kami keluarkan, sekarang kami kekurang biaya. 

Namun, perjuangan ini harus dibayar dengan harga yang sangat mahal—Salman saat ini pengobatan di rumah sakit karena demam tinggi, dan biaya pengobatannya terus meningkat. Ia berjuang untuk hidupnya tanpa bantuan dan biaya seadanya, dan keluarganya berjuang keras untuk menanggung beban keuangan yang sangat besar.

Salman membutuhkan setidaknya 5 juta setiap bulannya untuk biaya transportasi dan akomodasi dan biaya penunjang lainnya. Untuk menyelesaikan perawatannya, tetapi kami akan mengumpulkan 200 juta untuk pengobatan selama 5-7 tahun kedepannya.  Setiap yang disumbangkan akan membawanya lebih dekat ke pemulihan, memberinya kesempatan lain untuk menjalani kehidupan yang diimpikannya. Membantu untuk biaya pengobatannya setiap bulan yang perlu biaya besar, agar tidak terhambat. 

Salman telah menanggung begitu banyak hal, tetapi ia terus berjuang dengan segala yang dimilikinya. Namun, ia tidak dapat melakukannya sendiri. Ia membutuhkan bantuan Anda. Setiap sumbangan, sekecil apa pun, akan membawanya selangkah lebih dekat ke perawatan yang sangat ia butuhkan.

Tolong, jika Anda mampu, berdonasilah untuk mendukung perjuangan Salman melawan leukemia. Bagikan kisahnya, sebarkan berita, dan bantu kami memberinya kesempatan yang sangat layak diterimanya—untuk sembuh, untuk hidup, dan untuk bermimpi lagi.



Belum ada update
Dana terkumpul

Rp 50.000

dari target Rp 200.000.000

 
  • 1
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 161
    hari lagi
Donasi
Kaswadi
Donasi
Ayobantu Indonesia
AyoBantu Galang Dana

Jadi fundraiser untuk campaign ini

Gabung

Bantu anak melawan kanker

Kesehatan
Dana terkumpul

Rp 50.000

 
Target: Rp Rp 200.000.000
  • 1
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 161
    hari lagi
Donasi
23 March 2025

Perjuangan Salman yang Tak Henti-hentinya: Melawan Kekambuhan Leukemia 

Pada tahun 2023, di usianya yang baru 8 tahun, Salman penuh dengan kehidupan, mimpi, dan aspirasi. Namun, semuanya berubah ketika ia mulai mengalami kelelahan ekstrem—sesuatu yang sederhana seperti menaiki tangga membuatnya cepat lelah. Selalu datang demam panas hingga tak kunjung sembuh, seluruh badannya terasa sakit hingga lumpuh. Sering menangis dan menjerit kesakitan. 

Salman sering menjerit dan menangis menahan sakit hingga tidak bisa tidur di malam hari, kakinya lemas dan sakit hingga pinggang menyebabkan ia tidak bisa berdiri tubuhnya lesu, kurus dan pucat. Karena khawatir, ia mencari perawatan medis, di Rumah sakit arafah kota Jambi Indonesia. Ketika dicek semua hasil Laboratorium Doktor memutuskan untuk menambah darah putih dan darah merah hingga puluhan kantong darah, karena kondisi Salman ketika itu dalam keadaan kritis. dan setelah menjalani berbagai tes, dokter di rumah sakit arafah kota jambi, belum menemukan gejala utama penyakit Salman karena keterbatasan alat.

Akhirnya pihak rumah sakit Arafah Kota jambi Indonesia mengirim Salman ke rumah sakit Muhammad Hoesin Kota palembang. Jarak kota Jambi- Palembang perjalanan 10 jam naik mobil tranportasi. Setelah dilakukan tes laboratorium di rumah sakit Mohammad Hoesin Palembang ia menerima diagnosis yang sangat buruk: Kanker darah Leukimia . Dunianya—dan dunia orang-orang yang dicintainya—hancur dalam sekejap. 


Dokter yang merawat menjelaskan leukemia yang diderita Salman bersifat agresif beresiko tinggi dan memerlukan perawatan kemoterapi panjang selama bertahun-tahun lamanya. 

Bahkan untuk perawatan hingga sampai 7 tahun. 

Salman harus pergi ke Kota Palembang, di mana ia menjalani kemoterapi yang melelahkan. Disini lah masalahnya  datang, Jarak dari kota Jambi ke Kota palembang menempuh perjalanan 10 jam dan kami harus naik transportasi. Sampai di kota palembang kami harus menyewa tempat menginap selama 10 hari sesuai dengan lamanya jadwal kemoterapi. 

Hal ini dilakukan setiap bulan Salman harus pergi ke Palembang untuk menjalani pengobatan kemoterapi kanker selama 10 hari di sana, tentu biaya yang sangat besar sementara ayah Salman sebagai buruh bangunan yang tidak mendapatkan hasil yang pasti setiap bulannya. Ibu Salman, sebagai ibu rumah tangga kami memiliki 3 orang anak dan tinggal di rumah kontrakan. 

Saya RANI KASWADI ayah Salman,  pekerjaan saya serabutan dan kami termasuk keluarga yang tidak mampu berpenghasilan 2 juta / bulan. sementara  untuk biaya pengobatan anak saya, memerlukan biaya yang sangat besar setiap bulannya. Diluar kemampuan saya. Dan saat ini kami benar-benar tidak punya uang dan biaya untuk transportasi dan akomodasi begitu besar karena jarak berobat Salman yang jauh, keperluan transportasi umum, makan dan minum serta sewa tempat menginap selama 10 hari pengobatan kemoterapi menghabiskan biaya hingga Rp. 5 juta /bulan. Tak jarang ketika mau berangkat berobat ke rumah sakit harus mencari ongkos dan hutang sana-sini. 

Untuk biaya pengobatan di rumah sakit sudah ditanggung asuransi negara BPJS. 

Namun, leukemia itu kejam dan tak kenal ampun. Dari umur 2 tahun tepatnya 2018 Salman sudah mengidap penyakit Kanker darah. Namun dinyatakan sembuh setelah 3 tahun menjalani kemoterapi di rumah sakit Mohammad hoesin Palembang Indonesia. Kemudian kambuh lagi 2024. Mimpi buruk itu terulang kembali, dan ia tak punya pilihan selain kembali ke rumah sakit Mohammad Hoesin Palembang. Ia menjalani sepuluh bulan kemoterapi yang melelahkan, prosedur yang menyakitkan, dan naik turunnya emosi yang seharusnya tidak dialami siapa pun. Meski menderita, ia tetap bertekad dan terus berjuang melawan kankernya selama bertahun-tahun. 

Salman sudah dari 2018 keluar masuk rumah sakit sampai saat ini 2025, mengidap kanker darah sudah banyak biaya yang kami keluarkan, sekarang kami kekurang biaya. 

Namun, perjuangan ini harus dibayar dengan harga yang sangat mahal—Salman saat ini pengobatan di rumah sakit karena demam tinggi, dan biaya pengobatannya terus meningkat. Ia berjuang untuk hidupnya tanpa bantuan dan biaya seadanya, dan keluarganya berjuang keras untuk menanggung beban keuangan yang sangat besar.

Salman membutuhkan setidaknya 5 juta setiap bulannya untuk biaya transportasi dan akomodasi dan biaya penunjang lainnya. Untuk menyelesaikan perawatannya, tetapi kami akan mengumpulkan 200 juta untuk pengobatan selama 5-7 tahun kedepannya.  Setiap yang disumbangkan akan membawanya lebih dekat ke pemulihan, memberinya kesempatan lain untuk menjalani kehidupan yang diimpikannya. Membantu untuk biaya pengobatannya setiap bulan yang perlu biaya besar, agar tidak terhambat. 

Salman telah menanggung begitu banyak hal, tetapi ia terus berjuang dengan segala yang dimilikinya. Namun, ia tidak dapat melakukannya sendiri. Ia membutuhkan bantuan Anda. Setiap sumbangan, sekecil apa pun, akan membawanya selangkah lebih dekat ke perawatan yang sangat ia butuhkan.

Tolong, jika Anda mampu, berdonasilah untuk mendukung perjuangan Salman melawan leukemia. Bagikan kisahnya, sebarkan berita, dan bantu kami memberinya kesempatan yang sangat layak diterimanya—untuk sembuh, untuk hidup, dan untuk bermimpi lagi.




Belum ada update

Harapan #TemanPeduli
Fundraiser
Gabung
Kamu juga bisa bantu:
@toastr_render