Sumber daya air menjadi tulang punggung kehidupan masyarakat, kelestarian alam sekaligus kunci ketahanan ekonomi negara, baik ketahanan domestik maupun internasional.
Namun bagi provinsi-provinsi miskin Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur, pengelolaan air untuk penyediaan sehari-hari untuk akses air bersih dan fasilitas lainnya seperti mandi, cuci, dan kakus (MCK) masih menjadi masalah selama puluhan tahun dan belum terpecahkan dalam kurun waktu dekat ini.
Musibah banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur pada 4 April 2021 lalu masih berdampak sampai saat ini. Terutama kebutuhan air yang saat ini sangat dirindukan para penyintas yang pasca bencana tinggal di gubuk/hunian sementara yang didirikan di perkebunan.
Pasalnya wilayah Ile Ape ini merupakan daerah yang gersang dan kering, tidak ada sumber air bersih disana, bahkan air sumur pun tidak bisa dimanfaatkan dikarenakan sampai kedalaman 200 meter, air tanahnya masih terasa asin dan jarak dari pemukiman warga menuju sumur harus ditempuh dengan berjalan kaki sejauh 1-2 kilometer.
Satu-satunya sumber air dari alam adalah hujan, di musim penghujan warga menampung air hujan dan itulah yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Sedangkan jika di musim kemarau tiba, warga membeli air dari truk tangki yang datang ke wilayah Ile Ape, dengan kurang lebih Rp700.000 untuk 5.000 liter untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga kecil.
"Kita sudah kekurangan air bersih selama bulan juli sampai dengan sekarang. Untuk mandi dan mencuci pakai air sumur yang berjalan dari gubuk sekitar 1-2 kilometer Untuk mengambil air di sumur yang rasa airnya payau/asin, sedangkan untuk konsumsi terpaksa beli sendiri yang dijual menggunakan tangki air", Ujar Ibu Kamsina Kuma.
Oleh karena itu, Sekolah Relawan mengajak #orangbaikindonesia untuk sama-sama kita cukupi kebutuhan air bersih di Indonesia Timur khususnya NTT, dengan cara :
1. Klik tombol "DONASI SEKARANG"
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran GO-PAY, Ovo, Shopeepay, Mandiri Virtual Account, BCA Virtual Account, BNI Virtual Account, Permata Bank Virtual Account, CIMB Niaga Virtual Account atau bisa juga melalui Kartu Kredit (Visa/Mastercard)
Hallo #OrangBaik semoga sehat selalu ya, aamiin.
Terima kasih atas bantuan yang kamu kirimkan untuk para penyintas bencana banjir bandang di Ile Ape pada tahun 2021 lalu.
"Saya sudah lihat bagaimana para Relawan dari Sekolah Relawan sangat membantu. Kalau tidak ada Relawan bisa susah. Kalau mereka pulang saya tidak tahu siapa yang urus", tambah Syamsul Samon.
Terima Kasih #OrangBaik
Pencairan Donasi
Rp. 696.480
dari target Rp 50.000.000
Sumber daya air menjadi tulang punggung kehidupan masyarakat, kelestarian alam sekaligus kunci ketahanan ekonomi negara, baik ketahanan domestik maupun internasional.
Namun bagi provinsi-provinsi miskin Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur, pengelolaan air untuk penyediaan sehari-hari untuk akses air bersih dan fasilitas lainnya seperti mandi, cuci, dan kakus (MCK) masih menjadi masalah selama puluhan tahun dan belum terpecahkan dalam kurun waktu dekat ini.
Musibah banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur pada 4 April 2021 lalu masih berdampak sampai saat ini. Terutama kebutuhan air yang saat ini sangat dirindukan para penyintas yang pasca bencana tinggal di gubuk/hunian sementara yang didirikan di perkebunan.
Pasalnya wilayah Ile Ape ini merupakan daerah yang gersang dan kering, tidak ada sumber air bersih disana, bahkan air sumur pun tidak bisa dimanfaatkan dikarenakan sampai kedalaman 200 meter, air tanahnya masih terasa asin dan jarak dari pemukiman warga menuju sumur harus ditempuh dengan berjalan kaki sejauh 1-2 kilometer.
Satu-satunya sumber air dari alam adalah hujan, di musim penghujan warga menampung air hujan dan itulah yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Sedangkan jika di musim kemarau tiba, warga membeli air dari truk tangki yang datang ke wilayah Ile Ape, dengan kurang lebih Rp700.000 untuk 5.000 liter untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga kecil.
"Kita sudah kekurangan air bersih selama bulan juli sampai dengan sekarang. Untuk mandi dan mencuci pakai air sumur yang berjalan dari gubuk sekitar 1-2 kilometer Untuk mengambil air di sumur yang rasa airnya payau/asin, sedangkan untuk konsumsi terpaksa beli sendiri yang dijual menggunakan tangki air", Ujar Ibu Kamsina Kuma.
Oleh karena itu, Sekolah Relawan mengajak #orangbaikindonesia untuk sama-sama kita cukupi kebutuhan air bersih di Indonesia Timur khususnya NTT, dengan cara :
1. Klik tombol "DONASI SEKARANG"
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran GO-PAY, Ovo, Shopeepay, Mandiri Virtual Account, BCA Virtual Account, BNI Virtual Account, Permata Bank Virtual Account, CIMB Niaga Virtual Account atau bisa juga melalui Kartu Kredit (Visa/Mastercard)
Jumlah yang telah dicairkan : Rp. 696.480
Hallo #OrangBaik semoga sehat selalu ya, aamiin.
Terima kasih atas bantuan yang kamu kirimkan untuk para penyintas bencana banjir bandang di Ile Ape pada tahun 2021 lalu.
"Saya sudah lihat bagaimana para Relawan dari Sekolah Relawan sangat membantu. Kalau tidak ada Relawan bisa susah. Kalau mereka pulang saya tidak tahu siapa yang urus", tambah Syamsul Samon.
Terima Kasih #OrangBaik
Pencairan Donasi
Rp. 696.480
Bagikan tautan ke media sosial