YATIM PIATU INI BERJUANG DEMI ADIK DAN NENEKNYA
Ga mudah rasanya untuk Abu (11) mencari nafkah untuk bisa bertahan hidup setiap harinya. Apalagi ia sendirian di usianya.
Ayahnya meninggal beberapa bulan ini karena komplikasi, sedangkan ibunya meninggal karena sakit lambung 3 tahun lalu.
Kini, abu hanya punya adik kecil nya yaitu Habibah (7) dan neneknya.
Demi bertahan, sepulang sekolah ia berjualan di sekitar pasar. Ia jual beragam tisu, sabun, garam dan pasta gigi. Dari satu barang Abu dapat keuntungan Rp.2000, seharian biasanya dapat Rp10.000 sampai Rp20.000.
Kadang pun tak ada yang laku, terpaksa mereka harus menahan lapar dan minum air agar perutnya terasa kenyang. “Kadang juga makan nasi sisa malam” lirih Abu.
Cobaan pun datang sudah 3 bulan ini kontrakan dan uang sekolah nya menunggak.Berat rasanya yang Abu harus tanggung, ia hanya bisa bercerita ke makam ayah ibunya.
Abu berdoa semoga mereka bahagia di surga sana 🤲
YATIM PIATU INI BERJUANG DEMI ADIK DAN NENEKNYA
Ga mudah rasanya untuk Abu (11) mencari nafkah untuk bisa bertahan hidup setiap harinya. Apalagi ia sendirian di usianya.
Ayahnya meninggal beberapa bulan ini karena komplikasi, sedangkan ibunya meninggal karena sakit lambung 3 tahun lalu.
Kini, abu hanya punya adik kecil nya yaitu Habibah (7) dan neneknya.
Demi bertahan, sepulang sekolah ia berjualan di sekitar pasar. Ia jual beragam tisu, sabun, garam dan pasta gigi. Dari satu barang Abu dapat keuntungan Rp.2000, seharian biasanya dapat Rp10.000 sampai Rp20.000.
Kadang pun tak ada yang laku, terpaksa mereka harus menahan lapar dan minum air agar perutnya terasa kenyang. “Kadang juga makan nasi sisa malam” lirih Abu.
Cobaan pun datang sudah 3 bulan ini kontrakan dan uang sekolah nya menunggak.Berat rasanya yang Abu harus tanggung, ia hanya bisa bercerita ke makam ayah ibunya.
Abu berdoa semoga mereka bahagia di surga sana 🤲
Bagikan tautan ke media sosial