“Ya Allah … Zahwa pengen sekolah, Zahwa mau sembuh” doa yang selalu Zahwa panjatkan setelah sholat.
Zahwa Athaya Irdi (4 tahun) asal Pontianak, Kalimantan Barat. Putri cantik dari pak Suhardiansyah (38 tahun) dan bu Citra (33 tahun) ini terdiagnosa Syndrome Nephrotic Resistend Steroid (Bocor Ginjal) dari tahun 2020.
Orang tua Zahwa awalnya mengira anaknya memang gemuk dan sehat karena napsu makannya sangat bagus namun ternyata badan Zahwa bengkak. Semakin lama Zahwa semakin sering mengeluh sakit pada bagian perutnya, menangis menahan sakit dan muncul bercak-bercak merah pada tubuhnya. Karena waktu itu mereka belum memiliki BPJS dan ayah Zahwa baru diberhentikan dari pekerjaannya karena pengurangan pegawai saat masa pandemi, mereka tidak punya uang untuk membawa Zahwa ke Rumah Sakit dan terpaksa hanya membeli obat di apotek untuk menghilangkan bercak-bercak merah pada tubuhnya.
Satu minggu kemudian, tidak ada perubahan pada kondisi Zahwa. Semakin hari tubuh Zahwa semakin bengkak seperti balon yang terisi air hingga berat badannya naik 7 Kg. Bahkan alat kelaminnya ikut bengkak. Zahwa juga sering lemas dan tidak seaktif biasanya. Orang tuanya pun mengurus BPJS dan langsung membawa Zahwa ke RS Soedarso Pontianak untuk melakukan lab darah dan ternyata Zahwa terdiagnosa Bocor Ginjal.
“Saya kaget waktu dokter mengatakan ginjal anak saya bocor. Bahkan airnya sudah mengisi ke paru dan hati. 3 bulan lamanya anak saya menjalani rawat inap di RS. Soedarso namun tidak ada bedanya. Akhirnya dokter merujuk Zahwa ke RSCM Jakarta untuk penanganan yang lebih intensive” Ucap Ibu Zahwa.
Berangkat ke Jakarta berbekal dari jual salah satu motor dan pinjam ke saudara, mereka akan selalu berusaha agar anaknya bisa berobat. Mereka juga terpaksa meninggalkan Najwa, kakak Zahwa (10 tahun) di kampung bersama neneknya. Selama di Jakarta Zahwa terus menjalani kemoterapi dan kontrol rutin ke poli nefrologi dan hematologi setiap seminggu sekali. Efek kemo yang begitu keras membuat rambut Zahwa rontok dan membuat Zahwa amat sedih karena kehilangan rambut cantiknya.
“Hati saya sakit mendengar keluhan Zahwa. Zahwa selalu bilang Bunda Zahwa mau rambut cantik. Rambut teman-teman Zahwa panjang dan cantik, Zahwa malu main sama teman-teman” Ucap bu Citra.
Beberapa bulan di Jakarta, mereka mendapat kabar bahwa neneknya juga sakit keras dan merekapun memutuskan untuk kembali ke Pontianak. Selang satu hari, neneknya meninggal dunia (Desember 2021) dan mereka memutuskan untuk melanjutkan pengobatan Zahwa di Pontianak.
Untungnya ayah Zahwa masih punya 1 motor lagi yang bisa digunakan untuk bekerja sebagai ojek online. Ayah Zahwa berangkat dari jam 8 pagi hingga malam bahkan pernah sampai jam 2 dini hari. Penghasilannya pun tidak menentu, jika sedang ramai bisa dapat 100 ribu namun jika sedang sepi tidak membawa uang sedikitpun ke rumah. Pak suhardiansyah dan bu Citra akan selalu mengusahakan bagaimana caranya agar anak pertamanya bisa sekolah dan Zahwa bisa terus berobat.
Berbagai cobaan yang mereka hadapi selama pengobatan Zahwa dan bahkan mereka harus mendengar kenyataan pahit bahwa Zahwa harus mengkonsumsi obat seumur hidup. Sungguh, mereka tidak ingin menyerah, namun semakin kesini semakin banyak kebutuhan Zahwa yang tidak dicover BPJS seperti susu, pampers, kebutuhan sehari-hari, suplemen, obat-obatan yang tidak dicover BPJS dan biaya transport ke Rumah Sakit.
Entah bagaimana lagi mereka mencari uang untuk pengobatan Zahwa dan memenuhi segala kebutuhan Zahwa selama masa pengobatan. Mereka sangat berharap Zahwa bisa sembuh, bisa sekolah dan beraktifitas seperti teman-teman lainnya. Mari kita bantu ringankan beban Zahwa dan orang tuanya selama masa pengobatan.
Melalui campaign ini, orang tua Zahwa berharap akan ada banyak orang-orang baik yang membantu Zahwa selama masa pengobatan. Orang tua Zahwa pun berharap anaknya bisa sembuh total dan bisa berkumpul bersama keluarga lagi.
#TemanPeduli, mari sisihkan sebagian rezeki untuk membantu Zahwa agar bisa melanjutkan pengobatan kembali dengan cara Klik DONASI atau BAGIKAN untuk lebih banyak lagi #TemanPeduli diluar sana dapat membantu perjuangan Zahwa dan keluarganya.
dari target Rp 80.320.000
“Ya Allah … Zahwa pengen sekolah, Zahwa mau sembuh” doa yang selalu Zahwa panjatkan setelah sholat.
Zahwa Athaya Irdi (4 tahun) asal Pontianak, Kalimantan Barat. Putri cantik dari pak Suhardiansyah (38 tahun) dan bu Citra (33 tahun) ini terdiagnosa Syndrome Nephrotic Resistend Steroid (Bocor Ginjal) dari tahun 2020.
Orang tua Zahwa awalnya mengira anaknya memang gemuk dan sehat karena napsu makannya sangat bagus namun ternyata badan Zahwa bengkak. Semakin lama Zahwa semakin sering mengeluh sakit pada bagian perutnya, menangis menahan sakit dan muncul bercak-bercak merah pada tubuhnya. Karena waktu itu mereka belum memiliki BPJS dan ayah Zahwa baru diberhentikan dari pekerjaannya karena pengurangan pegawai saat masa pandemi, mereka tidak punya uang untuk membawa Zahwa ke Rumah Sakit dan terpaksa hanya membeli obat di apotek untuk menghilangkan bercak-bercak merah pada tubuhnya.
Satu minggu kemudian, tidak ada perubahan pada kondisi Zahwa. Semakin hari tubuh Zahwa semakin bengkak seperti balon yang terisi air hingga berat badannya naik 7 Kg. Bahkan alat kelaminnya ikut bengkak. Zahwa juga sering lemas dan tidak seaktif biasanya. Orang tuanya pun mengurus BPJS dan langsung membawa Zahwa ke RS Soedarso Pontianak untuk melakukan lab darah dan ternyata Zahwa terdiagnosa Bocor Ginjal.
“Saya kaget waktu dokter mengatakan ginjal anak saya bocor. Bahkan airnya sudah mengisi ke paru dan hati. 3 bulan lamanya anak saya menjalani rawat inap di RS. Soedarso namun tidak ada bedanya. Akhirnya dokter merujuk Zahwa ke RSCM Jakarta untuk penanganan yang lebih intensive” Ucap Ibu Zahwa.
Berangkat ke Jakarta berbekal dari jual salah satu motor dan pinjam ke saudara, mereka akan selalu berusaha agar anaknya bisa berobat. Mereka juga terpaksa meninggalkan Najwa, kakak Zahwa (10 tahun) di kampung bersama neneknya. Selama di Jakarta Zahwa terus menjalani kemoterapi dan kontrol rutin ke poli nefrologi dan hematologi setiap seminggu sekali. Efek kemo yang begitu keras membuat rambut Zahwa rontok dan membuat Zahwa amat sedih karena kehilangan rambut cantiknya.
“Hati saya sakit mendengar keluhan Zahwa. Zahwa selalu bilang Bunda Zahwa mau rambut cantik. Rambut teman-teman Zahwa panjang dan cantik, Zahwa malu main sama teman-teman” Ucap bu Citra.
Beberapa bulan di Jakarta, mereka mendapat kabar bahwa neneknya juga sakit keras dan merekapun memutuskan untuk kembali ke Pontianak. Selang satu hari, neneknya meninggal dunia (Desember 2021) dan mereka memutuskan untuk melanjutkan pengobatan Zahwa di Pontianak.
Untungnya ayah Zahwa masih punya 1 motor lagi yang bisa digunakan untuk bekerja sebagai ojek online. Ayah Zahwa berangkat dari jam 8 pagi hingga malam bahkan pernah sampai jam 2 dini hari. Penghasilannya pun tidak menentu, jika sedang ramai bisa dapat 100 ribu namun jika sedang sepi tidak membawa uang sedikitpun ke rumah. Pak suhardiansyah dan bu Citra akan selalu mengusahakan bagaimana caranya agar anak pertamanya bisa sekolah dan Zahwa bisa terus berobat.
Berbagai cobaan yang mereka hadapi selama pengobatan Zahwa dan bahkan mereka harus mendengar kenyataan pahit bahwa Zahwa harus mengkonsumsi obat seumur hidup. Sungguh, mereka tidak ingin menyerah, namun semakin kesini semakin banyak kebutuhan Zahwa yang tidak dicover BPJS seperti susu, pampers, kebutuhan sehari-hari, suplemen, obat-obatan yang tidak dicover BPJS dan biaya transport ke Rumah Sakit.
Entah bagaimana lagi mereka mencari uang untuk pengobatan Zahwa dan memenuhi segala kebutuhan Zahwa selama masa pengobatan. Mereka sangat berharap Zahwa bisa sembuh, bisa sekolah dan beraktifitas seperti teman-teman lainnya. Mari kita bantu ringankan beban Zahwa dan orang tuanya selama masa pengobatan.
Melalui campaign ini, orang tua Zahwa berharap akan ada banyak orang-orang baik yang membantu Zahwa selama masa pengobatan. Orang tua Zahwa pun berharap anaknya bisa sembuh total dan bisa berkumpul bersama keluarga lagi.
#TemanPeduli, mari sisihkan sebagian rezeki untuk membantu Zahwa agar bisa melanjutkan pengobatan kembali dengan cara Klik DONASI atau BAGIKAN untuk lebih banyak lagi #TemanPeduli diluar sana dapat membantu perjuangan Zahwa dan keluarganya.
Bagikan tautan ke media sosial