Seribu Kebaikan Untuk penyandang difabel dan keluarga Duafa.

Semangat Difabel berjuang mengais rezeki untuk istri dan keempat  anaknya yang sekolah. Meskipun memiliki keterbatasan fisik pak Yayat tidak menyerah, ia giat bekerja dengan kondisi matanya yang tidak melihat.

Pak Yayat mengajarkan kepada kita untuk selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini, karena diluar sana masih banyak orang-orang yang hidupnya kesulitan, bahkan untuk makan sekalipun belum tentu bisa mendapatkannya.

Seperti pak Yayat warga Kampung Banjarwangi Kab. Garut. setiap hari istrinya harus mengantar dan menjemputnya di raya banjarwangi singajaya. 20 tahun sudah beliau menjadi petugas kebersihan  dengan penghasilan yang tak tentu.

Manis pahit jalanan sudah sering beliau rasakan. Dari panasnya matahari, banyaknya debu, asap kendaraan, , bahkan diserempet motor tak membuat beliau berhenti dari memperbaiki jalan yang rusak sampai membersihkan saluran air. Baginya ini menjadi satu-satunya mata pencaharian yang bisa beliau lakukan untuk menjadi tulang punggung keluarga.

Walaupun hidup serba terbatas, pak Yayat tak melupakan pesan alm ibu. Bahwa untuk selalu bersemangat dan berbagi pada sesama.

Ibnul Qoyyim menyebutkan, “Tanggung jawab seorang Muslim secara garis besar ada dua. Kewajiban antara dia dengan penciptanya dan kewajiban dengan sesamanya. Adapun kewajiban dengan sesama adalah tolong-menolong.” (Zadul Muhajir, Ibnul Qoyyim, 1/1-7).

Tolong-menolong dengan sesama adalah ibadah yang efeknya sangat dahsyat. Tidak saja kepada pihak yang mendapatkan pertolongan, tapi juga kepada yang memberikan pertolongan. Nabi SAW bersabda yang artinya, “Bukankah kalian ditolong dan diberi rezeki karena (ketulusan doa-doa) orang-orang lemah di antara kalian.” (Muttafaqun alaih).

Hadis ini mengajarkan prinsip dan paradigma berpikir yang sangat penting. Melalui hadis di atas kita diingatkan adanya hubungan kasualitas antara menolong orang lemah dengan pertolongan Allah kepada kita. Itu berarti, membantu yang lemah bukan lagi sebatas tuntutan, tapi sudah menjadi kebutuhan. Karena menolong mereka adalah asbab mendapat pertolongan Allah.

Hal ini makin dikuatkan oleh hadis Nabi SAW yang lain. Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba tersebut menolong sesamanya.” (HR Imam Muslim).

Kisah Pak Yayat salah satu contoh dari banyak kisah yang serupa dari teman-teman disabilitas lainnya yang membutuhkan uluran tangan dari kita semua.

Untuk itu kami dari Salam Mukti Abadi mengajak #OrangBaik untuk membantu Pak Yayat dan disabilitas lainnya untuk mendapatkan kebutuhan hidup yang layak sehingga para penyandang disabilitas dapat menjalani kehidupannya dengan layak dan mandiri