"Tidak ada gunanya menyesali keadaan, Saya harus tetap bertahan demi anak-anak saya" - Ungkap Ibu Elisabeth Tasoin
Nasib naas menimpa keluarga ini. Namanya Moniva Tasoin. Putri Ke-4 dari pasangan Bapak Maklon Tasoin dan Ibu Elisabeth Tasoin-Poli. Keluarga ini tinggal di pedalaman Kabupaten TTS tepatnya di Desa HOI, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur
Moniva Lahir dgn keadaan Normal hingga 1 bulan setelah lahir Moniva mulai menunjukan perubahan pada ukuran kepala yang semakin hari semakin membesar. Moniva juga tidak berhenti menangis beberapa minggu. Kini Moniva memiliki ukuran kepala yg lebih besar daripada tubuhnya.
Tidak hanya itu, ayah kandung dari Moniva pergi meninggalkan mereka saat Moniva masih berumur 2 bulan dalam kandungan. Sang Ibu dari Moniva (Elisabet tasoin-Poli) sangat sesalkan keputusan sang suami yg izin merantau ke Kota Kupang untuk mencari nafkah namun ternyata tidak pernah ada kabar dan hilang begitu saja. Mama Elisabeth tidak bisa apa-apa lagi setelah mengetahui suaminya pergi begitu saja.
Hingga Moniva sudah berusia 1 tahun 3 bulan sang Ayah tidak kunjung terdengar kabar. Bagi Mama Elisabeth bahwa tidak ada guna menyesali keadaan. Mama Elisabet kemudian dengan susah payah mencari nafkah dengan menjual hasil kebun ke pasar setiap Minggu dan juga menjual hasil kerajinan (tenun) ke pasar yang ada dikota So'e untuk menunjang kebutuhan sehari-hari sambil merawat Moniva
Sedangkan untuk kesembuhan Moniva, Mama Elisabeth sama sekali belum melakukan pemeriksaan dikarenakan jarak, akses, dan biaya yang membatasi Mama Elisabet dan Moniva untuk mendapatkan Fasilitas kesehatan.
Dalam kunjungan kami, kami menemukan bagian kiri dan kanan kepala Moniva yg terluka diakibatkan oleh Gesekan yg di alami Moniva saat tidur. Karena Mama Elisabet tidak memiliki Kasur atau Spon dirumah itu, sehingga Moniva hanya bisa tidur di tikar yg di bentangkan diatas tempat tidur dengan alas bawahnya Kulit pinang yang di keringkan.
Mama Elisabet tidak bisa berbuat banyak, karena uang yang didapatkan hanya cukup untuk kebutuhan makan minum. Tidak bisa untuk hal lain. Rumah yang ditempati pun apa adanya dan sangat darurat tanpa Toilet Sehat. Rumah ini hanya bisa dihuni oleh keluarga Mama Elisabet dan Moniva serta 3 saudaranya.
Filantra mengajak semua #OrangBaik untuk membantu kehidupan Moniva beserta ketiga saudaranya. Semoga Tuhan membalas kebaikan teman-teman yang mengirimkan doa untuk Moniva dan menyempatkan untuk berdonasi
Jenis bantuan yang ingin kami berikan yakni:
- Bantuan Pengobatan Moniva
- Kebutuhan pokok sehari-hari
- Serta, biaya perbaikan rumah sehingga menjadi layak dihuni keluarga Mama Elisabeth
Jika teman-teman ingin membantu silakan berdonasi dengan cara:
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran GO-PAY, BCA Virtual Account, atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera.
Tidak hanya berdonasi, teman-teman juga bisa membantu dengan cara menyebarkan halaman galang dana ini ke orang-orang terdekat agar semakin banyak orang yang ikut membantu.
Halo Sahabat,
Puji syukur, Pada Senin (2/8) tim Empowering Partner Filantra menyalurkan bantuan pengobatan hidrosefalus untuk Moniva Tasoin dari Ayobantu dan Filantra.
Moniva adalah putri Ke-4 dari pasangan Maklon Tasoin dan Elisabeth Tasoin-Poli. Keluarga ini tinggal di pedalaman Kabupaten TTS tepatnya di Desa HOI, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.
Moniva Lahir dengan keadaan normal, hingga 1 bulan setelah lahir Moniva mulai menunjukan perubahan pada ukuran kepala yang semakin hari semakin membesar. Moniva juga tidak berhenti menangis beberapa minggu. Kini Moniva memiliki ukuran kepala yang lebih besar daripada tubuhnya.
Sedangkan untuk kesembuhan Moniva, Mama Elisabeth sama sekali belum melakukan pemeriksaan dikarenakan jarak, akses, dan biaya yang membatasi Mama Elisabet dan Moniva untuk mendapatkan Fasilitas kesehatan.
Oleh karena itu Filantra dan Ayobantu terketuk untuk menyalurkan bantuan bagi Moniva. Pada Senin (2/8) kami menyalurkan bantuan pengobatan sekaligus mengantar Moniva untuk berobat ke RS di Kupang. Program bantuan ini masih akan berlanjut hingga tiga bulan kedepan.
"Terima kasih Ayobantu dan Filantra karena telah membantu merawat penyakit anak saya" ungkap Elisabeth, ibunda Moniva.
Pencairan Donasi
Rp. 26.894.910
dari target Rp 26.000.000
"Tidak ada gunanya menyesali keadaan, Saya harus tetap bertahan demi anak-anak saya" - Ungkap Ibu Elisabeth Tasoin
Nasib naas menimpa keluarga ini. Namanya Moniva Tasoin. Putri Ke-4 dari pasangan Bapak Maklon Tasoin dan Ibu Elisabeth Tasoin-Poli. Keluarga ini tinggal di pedalaman Kabupaten TTS tepatnya di Desa HOI, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur
Moniva Lahir dgn keadaan Normal hingga 1 bulan setelah lahir Moniva mulai menunjukan perubahan pada ukuran kepala yang semakin hari semakin membesar. Moniva juga tidak berhenti menangis beberapa minggu. Kini Moniva memiliki ukuran kepala yg lebih besar daripada tubuhnya.
Tidak hanya itu, ayah kandung dari Moniva pergi meninggalkan mereka saat Moniva masih berumur 2 bulan dalam kandungan. Sang Ibu dari Moniva (Elisabet tasoin-Poli) sangat sesalkan keputusan sang suami yg izin merantau ke Kota Kupang untuk mencari nafkah namun ternyata tidak pernah ada kabar dan hilang begitu saja. Mama Elisabeth tidak bisa apa-apa lagi setelah mengetahui suaminya pergi begitu saja.
Hingga Moniva sudah berusia 1 tahun 3 bulan sang Ayah tidak kunjung terdengar kabar. Bagi Mama Elisabeth bahwa tidak ada guna menyesali keadaan. Mama Elisabet kemudian dengan susah payah mencari nafkah dengan menjual hasil kebun ke pasar setiap Minggu dan juga menjual hasil kerajinan (tenun) ke pasar yang ada dikota So'e untuk menunjang kebutuhan sehari-hari sambil merawat Moniva
Sedangkan untuk kesembuhan Moniva, Mama Elisabeth sama sekali belum melakukan pemeriksaan dikarenakan jarak, akses, dan biaya yang membatasi Mama Elisabet dan Moniva untuk mendapatkan Fasilitas kesehatan.
Dalam kunjungan kami, kami menemukan bagian kiri dan kanan kepala Moniva yg terluka diakibatkan oleh Gesekan yg di alami Moniva saat tidur. Karena Mama Elisabet tidak memiliki Kasur atau Spon dirumah itu, sehingga Moniva hanya bisa tidur di tikar yg di bentangkan diatas tempat tidur dengan alas bawahnya Kulit pinang yang di keringkan.
Mama Elisabet tidak bisa berbuat banyak, karena uang yang didapatkan hanya cukup untuk kebutuhan makan minum. Tidak bisa untuk hal lain. Rumah yang ditempati pun apa adanya dan sangat darurat tanpa Toilet Sehat. Rumah ini hanya bisa dihuni oleh keluarga Mama Elisabet dan Moniva serta 3 saudaranya.
Filantra mengajak semua #OrangBaik untuk membantu kehidupan Moniva beserta ketiga saudaranya. Semoga Tuhan membalas kebaikan teman-teman yang mengirimkan doa untuk Moniva dan menyempatkan untuk berdonasi
Jenis bantuan yang ingin kami berikan yakni:
- Bantuan Pengobatan Moniva
- Kebutuhan pokok sehari-hari
- Serta, biaya perbaikan rumah sehingga menjadi layak dihuni keluarga Mama Elisabeth
Jika teman-teman ingin membantu silakan berdonasi dengan cara:
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran GO-PAY, BCA Virtual Account, atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera.
Tidak hanya berdonasi, teman-teman juga bisa membantu dengan cara menyebarkan halaman galang dana ini ke orang-orang terdekat agar semakin banyak orang yang ikut membantu.
Jumlah yang telah dicairkan : Rp. 26.894.910
Halo Sahabat,
Puji syukur, Pada Senin (2/8) tim Empowering Partner Filantra menyalurkan bantuan pengobatan hidrosefalus untuk Moniva Tasoin dari Ayobantu dan Filantra.
Moniva adalah putri Ke-4 dari pasangan Maklon Tasoin dan Elisabeth Tasoin-Poli. Keluarga ini tinggal di pedalaman Kabupaten TTS tepatnya di Desa HOI, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.
Moniva Lahir dengan keadaan normal, hingga 1 bulan setelah lahir Moniva mulai menunjukan perubahan pada ukuran kepala yang semakin hari semakin membesar. Moniva juga tidak berhenti menangis beberapa minggu. Kini Moniva memiliki ukuran kepala yang lebih besar daripada tubuhnya.
Sedangkan untuk kesembuhan Moniva, Mama Elisabeth sama sekali belum melakukan pemeriksaan dikarenakan jarak, akses, dan biaya yang membatasi Mama Elisabet dan Moniva untuk mendapatkan Fasilitas kesehatan.
Oleh karena itu Filantra dan Ayobantu terketuk untuk menyalurkan bantuan bagi Moniva. Pada Senin (2/8) kami menyalurkan bantuan pengobatan sekaligus mengantar Moniva untuk berobat ke RS di Kupang. Program bantuan ini masih akan berlanjut hingga tiga bulan kedepan.
"Terima kasih Ayobantu dan Filantra karena telah membantu merawat penyakit anak saya" ungkap Elisabeth, ibunda Moniva.
Pencairan Donasi
Rp. 26.894.910
Bagikan tautan ke media sosial