Tak pernah terbayang oleh kedua orang tua Khaira, bahwa anak pertamanya ini terlahir tanpa tempurung kepala

Kejadian bermula saat proses kelahiran Khaira melalui operasi cesar di RSUD Dumai, diketahui kondisi bagian atas kepala Khaira tidak memiliki tempurung kepala.

Setelah diketahui kondisi kepala Khaira tidak normal, dokter RSUD Dumai melakukan tindakan medis untuk menopang bagian dalam kepala Khaira. Namun sejak dilakukan operasi pertama, diketahui ada infeksi dan cairan pada kepala Khaira, sehingga Khaira dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.

Pada 1 Desember 2020 kemarin telah dilakukan operasi kedua, saat ini Khaira masih berada di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru untuk dilakukan perawatan. Dokter mengatakan, harus dilakukan perawatan intensif dan secara berkala untuk pemasangan silikon pada kepala Khaira tersebut.

“Tentu hal ini sangat membuat kami begitu sedih dan khawatir, ditambah kondisi keuangan kami tidak memadai untuk melakukan upaya perawatan anak pertama kami ini. Kami hanya mengandalkan kartu BPJS Kesehatan dan dari pendapatan kami yang seadanya”. kata Ibu Khaida Syahfitri.

Kedua orang tua Khaira tidak bisa membayangkan ketika anak pertamanya itu terus tumbuh tanpa tempurung kepala yang bisa membahayakan hidupnya.

Untuk itu, sangat besar harapan kami akan bantuan dan doa para sahabat agar Khaira bisa melanjutkan pengobatan hingga selesai, dengan cara klik Donasi Sekarang