Ibu Fany hidup sebagai ibu tunggal dengan lima anak yang masih kecil. Sejak ditinggal suaminya, ia harus menanggung seluruh beban keluarga seorang diri. Yang lebih memilukan, bu Fany kini menderita kanker payudara. Penyakit itu tidak pernah beliau obati, bahkan obat pun jarang beliau sentuh. Karena sulitnya ekonomi hingga terus bekerja untuk anak-anaknya.

Setiap hari, setelah mengantarkan anak-anaknya sekolah, bu Fany menuju kebun untuk mengumpulkan pinang yang jatuh. Pinang itu bukan miliknya, ia hanya memungut sisa yang ada. Hasil jualnya pun sangat kecil, hanya Rp10.000 per kilogram. Uang yang bahkan tak cukup untuk sekedar memenuhi makan harian lima anaknya.

Tak jarang, tetangga baik hati membantu dengan memberi beras atau lauk. Namun tak setiap hari ada dan bisa di harapakan, karena kondisi yang sama-sama sulit.

Saat kebutuhan sekolah anak-anaknya datang, iyaa kebingungan dan tak jarang menangis sendiri dengan kondisi yang ia derita.

#Temanpeduli, maukah membantu ibu fany dan 5 anaknya. Kepedulian kita ringankan duka ibu tunggal dipelosok.