Carissa balita yang berusia 4 tahun dia anak yang periang namun di usia 3 tahun Carissa merasakan dan tidak buang air besar dikarenakan ada kelainan di usus besar nya. Awal mula kejadiannya Carissa tidak bisa bab sampai berminggu-minggu bahkan lebih, dan carissa juga sering menangis kesakitan dan perutnya buncit dan selalu kembung sampai  3,6 bulan. Carissa merasakan sakit diperutnya sejak  bayi berusia 3 bulan dan ayah ibunya pun sering bolak balik membawa carissa ke bidan dan di kasih obat pencahar BAB.

Selama 3 tahun karena ketidaktahuan ada penyakit di ususnya di kira penyakit  biasa susah BAB seperti bayi-bayi lainnya. Tetapi lama kelamaan semakin parah dan ketergantungan obat pencahar, karena kalau tidak memakai obat  pencahar Carissa tidak bisa BAB. Dikarenanakan selama 3 tahun tidak ada perubahaan ayah dan ibunya pun membawa Carissa ke puskesmas terdekat dan dokter puskesmas pun menyuruh dan merujuknya ke RSUD Pameungpeuk karena tidak bisa mengobati. Dengan perasaan sedih ayah dan ibunya pun membawa carissa ke RSUD dan dokter mendiagnosa Hirschsprung Disease.

Mendengar pernyataan dokter tersebut, ayah dan ibunya sedih sekali dan bingung karena dari mana semua biaya untuk pengobatan dan tindakan operasi Carissa. Sedangkan ayahnya hanya bekerja sebagai buruh serabutan, ada pekerjaan kerja kalau tidak nganggur dengan upah per hari 75 ribu. Kalau sedang tidak ada pekerjaan, ayah Carissa membantu istrinya di rumah.

Karena istrinya pun bekerja sebagai buruh laundry di rumah majikannya, ibunya bekerja sebagai tukang cuci lipat baju di laundry dengan upah 50 dan dipotong dengan biaya makan. Dengan keadaan tersebut ayah dan ibunya tidak putus semangat, meskipun keadaannya pas pasan tetap membawa Carissa berobat ke rumah sakit. Ayah dan ibunya pengen melihat Carissa sembuh dari penyakitnya dan ingin melihat Carissa tumbuh  seperti anak-anak lainnya.