Ibu dan bapak sudah meninggal, alika kini sebatang kara tak ada keluarga
Sungguh pilu, seorang adik kecil bernama alika harus banting tulang bekerja sepulang sekolah. Ibu yang menjadi tumpuan kekuatan kami, sudah pergi meninggalkan alika sejak 2 tahun lalu. Tak lama berselang ayahpun pergi meninggalkan alika juga untuk selama-lamanya.
Sejak hari itulah hidup terasa pahit dan kesusahan semakin dirasakan alika. Ia harus berjuang sendiri untuk menghidupi dirinya. Alika yang kini masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) , juga harus berjuang mencari nafkah untuk makan ia. Setiap hari sepulang sekolah ia berkeliling menjual bawang merah dan bawang putih hingga sore hari.
Sepanjang perjalanan terkadang ia menangis karena kecapean, sedih tak kepalang karna kini ia hanya hidup seorang diri, tapa orangtua disampingnya. Lantunan doa sepanjang hari selalu ia panjatkan, berharap kekuatan dari sang Maha Pemberi.
Setiap berkeliling menjual dagangannya, ia selalu melihat teman sebayanya yang sedang senang bermain. Dalam hati ingin rasanya ia merasakan bahagia bermain bersama anak-anak sebayanya. Namun, apalah daya keadaan ia yang sangat terhimpit oleh kesulitan dan harus berjuang untuk tetap hidup.
Sungguh perjuangan hidup yang berat yang dijalankan oleh alika, seorang anak yatim piatu.
#Temanpeduli, tak bisa beban berat ini alika pikul sendirian. Maukah kamu membantunya dengan cara:
Klik tombol “DONASI SEKARANG”, Masukkan nominal donasi, Pilih metode pembayaran GoPay atau transfer Bank, Dapatkan laporan melalui email dan aplikasi ayobantu
dari target Rp 10.000.000
Ibu dan bapak sudah meninggal, alika kini sebatang kara tak ada keluarga
Sungguh pilu, seorang adik kecil bernama alika harus banting tulang bekerja sepulang sekolah. Ibu yang menjadi tumpuan kekuatan kami, sudah pergi meninggalkan alika sejak 2 tahun lalu. Tak lama berselang ayahpun pergi meninggalkan alika juga untuk selama-lamanya.
Sejak hari itulah hidup terasa pahit dan kesusahan semakin dirasakan alika. Ia harus berjuang sendiri untuk menghidupi dirinya. Alika yang kini masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) , juga harus berjuang mencari nafkah untuk makan ia. Setiap hari sepulang sekolah ia berkeliling menjual bawang merah dan bawang putih hingga sore hari.
Sepanjang perjalanan terkadang ia menangis karena kecapean, sedih tak kepalang karna kini ia hanya hidup seorang diri, tapa orangtua disampingnya. Lantunan doa sepanjang hari selalu ia panjatkan, berharap kekuatan dari sang Maha Pemberi.
Setiap berkeliling menjual dagangannya, ia selalu melihat teman sebayanya yang sedang senang bermain. Dalam hati ingin rasanya ia merasakan bahagia bermain bersama anak-anak sebayanya. Namun, apalah daya keadaan ia yang sangat terhimpit oleh kesulitan dan harus berjuang untuk tetap hidup.
Sungguh perjuangan hidup yang berat yang dijalankan oleh alika, seorang anak yatim piatu.
#Temanpeduli, tak bisa beban berat ini alika pikul sendirian. Maukah kamu membantunya dengan cara:
Klik tombol “DONASI SEKARANG”, Masukkan nominal donasi, Pilih metode pembayaran GoPay atau transfer Bank, Dapatkan laporan melalui email dan aplikasi ayobantu
Bagikan tautan ke media sosial