Juang Abah Suwandi Hidupi Istri Dan Adik ODGJ

01 November 2025

Di tengah hiruk pikuk malam, saat kebanyakan dari kita terlelap, ada lansia pejuang nafkah yang tak kenal lelah. Ia adalah Abah Suwandi (77 tahun) yang setiap malam berjualan mie tek tek keliling.

Bayangkan, di usia senja yang seharusnya menikmati istirahat, Abah harus berkeliling dari Maghrib hingga menjelang Subuh. Jarak yang ditempuh tak main-main, namun sepeda yang menjadi tumpuan Abah tak lagi bisa digowes. Rasa takut terjatuh menghantui, sebab sudah berkali-kali Abah terbentur hingga kepalanya terluka parah. Kini, ia hanya bisa menuntun sepedanya, langkah demi langkah, menahan lelah dan nyeri di kaki.

Mirisnya, perjuangan panjang Abah seringkali hanya berbuah hasil yang tak seberapa. Kadang, hanya Rp 10.000 yang bisa dibawa pulang, jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Abah seringkali harus berhenti di pinggir jalan, beristirahat sejenak sambil berharap ada pembeli yang menghampiri.

Beban Abah tak hanya soal mencari nafkah. Di rumah, ia dan istrinya harus merawat adik Abah yang mengalami gangguan kejiwaan, sementara kedua anaknya sudah tak lagi tinggal bersama. Hati Abah seringkali diliputi kesedihan, betapa di usia senja ini ia masih harus berjuang keras, namun tak ada pilihan lain demi menyambung hidup.

Mari bersama kita ulurkan tangan, ringankan beban Abah Suwandi. Sedikit bantuan dari kita akan menjadi sinar harapan yang sangat berarti bagi Abah. 


Belum ada update
Dana terkumpul

Rp 0

dari target Rp 30.000.000

 
  • 0
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 178
    hari lagi
Donasi
Wujud Aksi Nyata
Donasi
Ayobantu Indonesia
AyoBantu Galang Dana

Jadi fundraiser untuk campaign ini

Gabung

Juang Abah Suwandi Hidupi Istri Dan Adik ODGJ

Sosial
Dana terkumpul

Rp 0

 
Target: Rp Rp 30.000.000
  • 0
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 178
    hari lagi
Donasi
01 November 2025

Di tengah hiruk pikuk malam, saat kebanyakan dari kita terlelap, ada lansia pejuang nafkah yang tak kenal lelah. Ia adalah Abah Suwandi (77 tahun) yang setiap malam berjualan mie tek tek keliling.

Bayangkan, di usia senja yang seharusnya menikmati istirahat, Abah harus berkeliling dari Maghrib hingga menjelang Subuh. Jarak yang ditempuh tak main-main, namun sepeda yang menjadi tumpuan Abah tak lagi bisa digowes. Rasa takut terjatuh menghantui, sebab sudah berkali-kali Abah terbentur hingga kepalanya terluka parah. Kini, ia hanya bisa menuntun sepedanya, langkah demi langkah, menahan lelah dan nyeri di kaki.

Mirisnya, perjuangan panjang Abah seringkali hanya berbuah hasil yang tak seberapa. Kadang, hanya Rp 10.000 yang bisa dibawa pulang, jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Abah seringkali harus berhenti di pinggir jalan, beristirahat sejenak sambil berharap ada pembeli yang menghampiri.

Beban Abah tak hanya soal mencari nafkah. Di rumah, ia dan istrinya harus merawat adik Abah yang mengalami gangguan kejiwaan, sementara kedua anaknya sudah tak lagi tinggal bersama. Hati Abah seringkali diliputi kesedihan, betapa di usia senja ini ia masih harus berjuang keras, namun tak ada pilihan lain demi menyambung hidup.

Mari bersama kita ulurkan tangan, ringankan beban Abah Suwandi. Sedikit bantuan dari kita akan menjadi sinar harapan yang sangat berarti bagi Abah. 



Belum ada update

Harapan #TemanPeduli
Fundraiser
Gabung
Kamu juga bisa bantu: