Abah Taryana (81 tahun) seorang penjual buah pisang keliling. Dia berangkat dari rumahnya yang berada di pelosok desa menuju kota untuk mengadukan nasibnya menjual buah pisang yang ia tawarkan. Puluhan kilometer abah tempuh demi bisa menghasilkan uang untuk bisa ia bawa pulang kepada istrinya yang menanti di rumah. Pisang yang abah jual didapat dari kebun orang lain dan abah hanya sebagai buruh yang menjual pisang tersebut. Begitu sedihnya mendengar cerita abah yang seringkali tidak membawa uang karena jualannya sama sekali tidak ada yang membeli.
Saat berkeliling menjajakan dagangannya abah sering merasa kelelahan karena usianya yang sudah semakin menua. Pernah abah berdiam diri di pinggir jalan karena kelelahan hingga membuat kepalanya pusing karena abah belum makan. Hanya air yang ia bekal dari rumah yang menjadi sumber energi abah.
Emak (istri abah) seringkali merasa khawatir karena melihat kondisi abah yang seringkali kurang sehat, namun tetap memaksakan berjualan demi bertahan hidup.
“Abah cukup makan di rumah saja bersama emak (istrinya) yang menunggu abah”
#TemanBaik Abah Taryana ingin sekali memiliki modal usaha untuk abah berjualan tanpa harus menjual buah pisang dari kebun orang lain. Bantu abah untuk buka usaha dengan lebih layak di usia senjanya ini melalui
dari target Rp 30.000.000
Abah Taryana (81 tahun) seorang penjual buah pisang keliling. Dia berangkat dari rumahnya yang berada di pelosok desa menuju kota untuk mengadukan nasibnya menjual buah pisang yang ia tawarkan. Puluhan kilometer abah tempuh demi bisa menghasilkan uang untuk bisa ia bawa pulang kepada istrinya yang menanti di rumah. Pisang yang abah jual didapat dari kebun orang lain dan abah hanya sebagai buruh yang menjual pisang tersebut. Begitu sedihnya mendengar cerita abah yang seringkali tidak membawa uang karena jualannya sama sekali tidak ada yang membeli.
Saat berkeliling menjajakan dagangannya abah sering merasa kelelahan karena usianya yang sudah semakin menua. Pernah abah berdiam diri di pinggir jalan karena kelelahan hingga membuat kepalanya pusing karena abah belum makan. Hanya air yang ia bekal dari rumah yang menjadi sumber energi abah.
Emak (istri abah) seringkali merasa khawatir karena melihat kondisi abah yang seringkali kurang sehat, namun tetap memaksakan berjualan demi bertahan hidup.
“Abah cukup makan di rumah saja bersama emak (istrinya) yang menunggu abah”
#TemanBaik Abah Taryana ingin sekali memiliki modal usaha untuk abah berjualan tanpa harus menjual buah pisang dari kebun orang lain. Bantu abah untuk buka usaha dengan lebih layak di usia senjanya ini melalui
Bagikan tautan ke media sosial