Saci anak Dari tukang asong di mesjid alun alun bandung, keseharian ya tidur diemperan basement alun alun bandung, ayahnya saci menitipkan saci ke panti karena tidak mampu untuk merawat nya karena faktor ekonomi yang mengharuskan saci untuk tinggal di panti asuhan.
Saci di rawat oleh ummi panti yg sudah sepuh Dan mbu cici, pada bulan januari tahun ini saci sering demam tinggi Dan sakit tenggorokan nya sehingga tidak bisa menelan makanan bahkan minum air pun terasa sakit di tenggorokan nya.
Saci pun hanya di bawa ke puskesmas dan klinik terdekat saja karena terkendala biaya da tidak punya bpjs Sacipun sehingga tidak bisa untuk di bawa ke rumah sakit, biaya rumah sakit yang sangat mahal adalah faktor utama saci tidak di bawa kesana.
hari demi hari kondisinya mulai menurun, terlihat benjolan di tenggorokan nya semakin membesar sehingga saci tidak bisa makan dan minum, makan pun hanya bubur encer saja itu pun hanya beberapa sendok makan, saci pun terlihat lemas setiap hari nya.
Ummi dan mbu cici terus merawat saci walaupun di obati dengan obat-obatan puskesmas saja, Ummi dan mbu cici sangat menyayangi nya seperti anaknya sendiri, saci pun merasa seperti memiliki sosok seorang ibu di Ummi panti dan mbu cici.
Namun kondisi nya semakin memburuk dan harus segera di lari kan ke rumah sakit guna di beri tindakan dan pengobatan yang layak agar penyakit nya bisa di sembuhkan, karena di rumah sakit tenaga dan alat-alat medis nya pun lengkap dan mutahir.
Harapan Ummi dan mbu cici semoga banyak orang yang bisa bantu adik saci agar adik saci bisa sembuh kembali dan bisa kembali sehat dan bisa sekolah untuk menggapai cita-citanya.
dari target Rp 10.000.000
Saci anak Dari tukang asong di mesjid alun alun bandung, keseharian ya tidur diemperan basement alun alun bandung, ayahnya saci menitipkan saci ke panti karena tidak mampu untuk merawat nya karena faktor ekonomi yang mengharuskan saci untuk tinggal di panti asuhan.
Saci di rawat oleh ummi panti yg sudah sepuh Dan mbu cici, pada bulan januari tahun ini saci sering demam tinggi Dan sakit tenggorokan nya sehingga tidak bisa menelan makanan bahkan minum air pun terasa sakit di tenggorokan nya.
Saci pun hanya di bawa ke puskesmas dan klinik terdekat saja karena terkendala biaya da tidak punya bpjs Sacipun sehingga tidak bisa untuk di bawa ke rumah sakit, biaya rumah sakit yang sangat mahal adalah faktor utama saci tidak di bawa kesana.
hari demi hari kondisinya mulai menurun, terlihat benjolan di tenggorokan nya semakin membesar sehingga saci tidak bisa makan dan minum, makan pun hanya bubur encer saja itu pun hanya beberapa sendok makan, saci pun terlihat lemas setiap hari nya.
Ummi dan mbu cici terus merawat saci walaupun di obati dengan obat-obatan puskesmas saja, Ummi dan mbu cici sangat menyayangi nya seperti anaknya sendiri, saci pun merasa seperti memiliki sosok seorang ibu di Ummi panti dan mbu cici.
Namun kondisi nya semakin memburuk dan harus segera di lari kan ke rumah sakit guna di beri tindakan dan pengobatan yang layak agar penyakit nya bisa di sembuhkan, karena di rumah sakit tenaga dan alat-alat medis nya pun lengkap dan mutahir.
Harapan Ummi dan mbu cici semoga banyak orang yang bisa bantu adik saci agar adik saci bisa sembuh kembali dan bisa kembali sehat dan bisa sekolah untuk menggapai cita-citanya.
Bagikan tautan ke media sosial